.
.
.
.
.
"Jangan bercanda, Tae." Taehyung menatap adiknya itu dengan pandangan tidak percaya.
Jika adiknya itu tengah bercanda saat ini dengannya maka ini benar-benar tidak lucu, tapi jika Pangeran Jungkook benar-benar berada disini lalu bagaimana?
Apa yang ingin ia lakukan di sini?
Jika Pangeran Jungkook benar-benar di sini untuk menemuinya maka Taehyung tidak tahu harus bersikap bagaimana nantinya.
Tanpa sadar kedua tangannya mulai gemetar."Aku tidak sedang bercanda, Oppa." ucap Taeri dengan serius.
Taehyung menatapnya dengan mata yang membulat, ia panik sekarang.
Ia lalu menatap Jimin, keringat keringat dingin mulai mengaliri seluruh tubuhnya.Jimin yang merasa ditatap oleh sahabatnya itu pun balik menatapnya bingung "kenapa kau menatapku seperti itu?" Taehyung menggeleng.
"Aku.... Aku tidak tahu." ucapnya, Jimin mengangkat sebelah alisnya. "Apa yang kau maksud dengan tidak tahu?" tanyanya bingung.
Bukan hanya Jimin yang kini menatap Taehyung bingung tapi Taeri pun tak jauh beda dengan nya, menatap sang kakak dengan pandangan aneh.
"Oppa, kau ini kenapa sih?" tanya sang putri, Taehyung hanya kembali menggelengkan kepalanya.
Ia bangkit dari ranjangnya lalu berjalan menuju ke sebuah jendela lalu menatap keluar."Aku tidak tahu," katanya. "Apa yang harus kulakukan dan ku katakan di hadapannya nanti?" lanjutnya.
Taeri menghela nafas, "aku juga tidak tahu," katanya "..tapi sekarang lebih baik kau temui saja dulu."
Jika sebelumnya Taehyung sangat ingin menemui Pangeran Jeon itu entah kenapa rasanya saat ini ia justru ingin melarikan diri saja.
Pergi jauh, berharap jika Pangeran Jungkook tidak akan pernah bisa menemukan dirinya.Tapi tidak bisa, ia tidak bisa bersikap seperti seorang pengecut. Ia harus menyelesaikan apa yang sudah dimulainya, tidak peduli apa akibat yang akan diterimanya nanti.
Taehyung berbalik lalu menatap sang adik, "Di mana pangeran Jungkook sekarang?" tanyanya.
"Pangeran Jungkook saat ini sedang bersama Ayah." jawab Taeri.
Taehyung mengernyit, "bersama Ayah katamu? Tapi kau bilang Iia ingin menemuiku tapi kenapa sekarang ia justru bersama dengan Ayah?"
"Mana aku tahu," jawab Taeri sambil mengangkat bahunya acuh.
"Sudahlah Taehyung," kata Jimin. "Lebih baik kau segera menemuinya sebelum Pangeran Jungkook berubah pikiran." tambahnya lagi, Taehyung terlihat panik.
Mengerjai seorang pangeran bukan termasuk kejahatan, kan?
Dalam hati Jimin tertawa melihat raut wajah Taehyung, tapi sebisa mungkin ia menahan nya untuk saat ini.
"Baiklah Baiklah, kalau begitu aku akan menemuinya dulu." ucap Taehyung lalu ia buru-buru keluar dari kamarnya, meninggalkan adik serta sahabatnya yang kini tengah tertawa sangat keras.
"Dia bahkan tidak bertanya di mana Ayah dan Pangeran Jungkook berada." kata Taeri di sela tawanya, Jimin semakin terkikik.
"Kau benar, kakakmu itu bahkan lupa mengganti pakaian tidurnya." kata Jimin kemudian. "Ia pasti sudah sangat merindukan Pangeran Jungkook hingga ia melupakan segalanya." tambahnya lagi. Taeri tentu saja menyetujui ucapan dari sahabat kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess | Kv √
Fiksi PenggemarKookV . . . 01/11/20 : #3 kookv 02/11/20 : #2 kookv 09/11/20 : #1 kookv