4

1.2K 161 6
                                    

Jaehyun bangun di pagi hari. Ia mematikan alarm-nya dengan cepat. Alarm tersebut luar biasa berisik. Ia sengaja menyetelnya seperti itu. Ia khawatir tidak terbangun karena kelelahan akibat perjalanan jauh kemarin. Sedikit merapikan tampilan wajahnya, ia beranjak keluar kamar.

" Selamat pagi," sapa Jaehyun dengan tangan masih memegang gagang pintu. Ia melihat Doyoung sudah sibuk di dapurnya.

" Pagi," jawab Doyoung. " Aku akan membuat cap cay kuah hari ini. Apa kau keberatan?"

" Tidak, tidak masalah. Terima kasih," balas Jaehyun sambil berjalan ke tempat Doyoung memasak.

" Kau bekerja hari ini?" tanya Jaehyun meletakkan kedua tangannya di meja dapur.

" Ya." Doyoung melihat ke Jaehyun sebentar lalu berbalik lagi untuk memotong sayuran.

Jaehyun mengangguk. " Kalau begitu aku mandi dulu."

.

.

Selesai mandi dan berpakaian, Jaehyun keluar dari kamarnya.

" Sarapannya sudah siap. Aku meletakannya di atas meja."

Jaehyun mengambil nasi dan lauk yang sudah disediakan Doyoung. Ia membawa makanannya ke ruang keluarga, tempat Doyoung sedang memakan sarapannya sambil menonton televisi.

Mengapa harus disini? pikir Doyoung. Jaehyun duduk di pinggir sofa yang tegak lurus dengan sofa panjang yang ditempati Doyoung. Lebih parah lagi, pikir Doyoung, Jaehyun duduk sangat dekat dengannya yang berada di pinggir sofa panjang tersebut. Saat Jaehyun meletakkan piringnya di atas meja, Doyoung mengangkat piringnya dan menggeser tubuhnya agar memberi jarak lebih jauh dengan Jaehyun.

Televisi tipis di depannya menampilkan berita terkini tentang virus yang sedang menyebar dengan sangat cepat. Berita tersebut mengatakan kemungkinan lockdown di mana masyarakat benar-benar tidak diperbolehkan keluar dari rumah. Kebutuhan seperti makanan dan lainnya dianjurkan untuk segera dibeli sebelum betul-betul diterapkan. Apabila mendesak, masyarakat harus menelpon petugas lockdown dan meminta bantuan mereka. Sementara itu, petugas dibantu polisi akan aktif berpatroli. Lockdown tersebut memang sudah dibicarakan dari jauh-jauh hari. Pemerintah sudah mewanti-wanti ke semua lapisan masyarakat. Rencananya, perintah lockdown akan dipastikan dan diturunkan dalam waktu kurang dari dua belas jam sejak berita pagi tersebut diberikan.

" Ternyata persebarannya semakin parah," kata Jaehyun lalu menyuap nasinya

" Ya."

" Perusahaanmu sudah membicarakan ini?"

" Sudah. Kami sudah siap bekerja dari rumah." Doyoung bersyukur nasinya tinggal sesuap lagi.

" Kau masuk jam delapan kan?"

" Ya, aku akan berangkat sebentar lagi. Tolong keluarkan mobilmu lebih dulu," kata Doyoung lalu beranjak untuk mencuci piringnya.

Jaehyun segera mempercepat makannya. Ia mematikan televisi dan mengikuti Doyoung.

" Letakkan saja piringnya di situ," kata Doyoung.

" Biar aku bantu," tolak Jaehyun.

" Ini hanya sedikit. Letakkan saja di situ," balas Doyoung.

Jaehyun melihat jam lalu meletakkan piringnya. " Terima kasih."

.

.

Doyoung mengunci pintu rumahnya kemudian ke garasi. 

" Kau belum mengeluarkan mobilmu?" tanya Doyoung di samping kaca mobil Jaehyun.

KarantinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang