Part 16

1.1K 131 30
                                    

Happy Reading
...

Dengan adanya permasalahan Matt dan Clara ini, Langit dan Clara kembali dipertemukan, setelah sekian lama tidak pernah bertatap muka secara langsung lagi.

"Selamat ya Lang, atas pernikahan kamu itu. Maaf aku gak bisa datang." Clara membuka pembicaraan, memecahkan kecanggungan yang tercipta di antara mereka.

"Iya gak masalah kok Ra, oh iya Matt kok lama banget ya? Perasaan cuma izin ke Toilet aja kan ya?" Langit celingak-celinguk.

"Gak tau." Clara mengendikkan bahunya.

"Ngomong-ngomong kok bisa Ra, kamu sama Matt?"

"Bukan mau aku juga, ya gitu kita kebablasan abis mabok bareng."

"Makanya Ra, kamu stop lah minum-minum, kalau udah gini jadi serba salah kan?"

"Ya menurut kamu, aku mabok berat waktu itu karena apa? Karena kamu Lang." Clara menatap tajam ke arah Langit.

"Aku?"

"Iya kamu, kamu pikir setelah kamu memutuskan hubungan kita karena Kayla, perasaan aku ke kamu bisa berakhir begitu saja? Rasa cinta, benci, marah dalam diri aku masih utersimpan rapat di palung hati ini Lang. Dan sekarang, kamu udah resmi jadi suami orang, dan perlu kamu tahu aku juga gak bisa terima dengan kenyataan ini Lang! Karena sampai saat ini aku belum menemukan cara untuk berhenti mencintai kamu!"

Langit terdiam, kesalahan di awal memang terletak pada dirinya. Langit memutuskan hubungannya dengan Clara karena Kayla, mungkin begitulah jika cinta diorientasikan berdasarkan kecantikan, begitu menemukan yang lebih, Langit dengan cepat langsung berpaling ke lain hati.

"Kamu gak bisa menyalahkan aku begitu aja dong Ra, hubungan kita udah berakhir lama, bahkan yang seharusnya paling berhak membenci pernikahan aku ini adalah Kayla bukan kamu, karena pacar terakhir aku sebelum menikah itu Kayla, sementara kita gak ada hubungan apa-apa lagi Ra."

"Langit! Kamu benar-benar sangat merendahkan rasa cinta yang aku miliki ini ya? sedikit saja kamu gak pernah bisa menghargainya!"

"Bukan begitu Ra, maksud aku seharusnya semakin dewasa kita harus lebih realistis dong, jangan malah bersikap kekanak-kanakan seperti ini."

"Dan bagi aku cinta yang realistis itu seperti ini."

Tiba-tiba, Clara mencium bibir Langit secara paksa. Langit langsung memberontak, dan Clara juga memberikan pelawanan, dia tidak mau melepas bibirnya dari bibir Langit.

Di saat yang bersamaan, Humairah datang ke Kantor Langit, hendak meminta izin untuk pergi ke Pesantren, Humairah sudah menghubungi nomor Langit sejak tadi, tetapi tidak aktif. Hingga pada akhirnya Humairah memutuskan untuk langsung ke Kantor Langit saja.

Humairah langsung masuk ke dalam ruangan, karena sebelumnya Humairah berpas-pasan dengan Matt, dan Matt menyarankan langsung masuk saja karena Langit ada di ruangannya.

"Mas!"

Tas yang berada dalam genggaman Humairah jatuh menimpa kakinya.

"Lepasin Clara!" Langit terus mendorong tubuh Clara.

Clara melepaskan dirinya dari Langit, dengan gaya yang sensual Clara mengusap bibirnya.

"Oh jadi ini istri kamu itu. Bagaimana bisa selera kamu bisa kebanting sampai sejauh ini? Mata kamu katarak atau gimana Lang!" Clara tersenyum sinis.

"Mas, ini maksudnya apa!" Humairah berteriak.

"Humairah saya bisa jelasin, ini gak seperti yang kamu bayangkan."

Langit langsung berjalan mendekat ke arah Humairah, Langit berusaha menjangkau telapak tangan Humairah.

"Berhenti di sana Mas!" Humairah berteriak.

Ada Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang