_______________
Aku seorang bujangan beruntung. Jenjang karirku di sebuah perusahaan perminyakan maju pesat. Dua bulan pertama bergabung di perusahaan ini aku telah melampaui target pemasaran yang ditetapkan manajer. Sebuah mobil Inova sekarang sudah menjadi inventarisku. Bulan kelima mobilku diganti dengan sedan Honda (aku tidak berniat menyebut jenisnya, sekarang aku masih memakainya). Tepat setahun, setelah mendapat bonus tahunan yang nilainya ada 7 angka nol.Sebulan kemudian aku naik pangkat tetapi pindah di daerah ditambah sebuah rumah inventaris. Semula aku menolak karena aku sendirian, lebih baik kost pikirku. Tapi pimpinan tidak setuju karena tidak sesuai dengan visi perusahaan dalam menyejahterakan karyawan. Setelah sekali aku melihat rumah itu, aku langsung setuju untuk menempatinya. Rumahnya terletak di perumahan elit di kota dengan tetangga kanan kiri minimal pemilik perusahaan.
_______________
==============
Usaha selalu usaha. Kerja keras dalam arti harafiah sudah jadi nafasku. Semenjak masih balita aku sudah mencuci bajuku sendiri di kali bersama emak. Remaja sambil bersekolah SMP yang ada di balik gunung, aku harus mencari rumput dan kayu bakar untuk kebutuhan ternak dan rumah tangga. Lulus SMP aku diikutkan bu Lik yang jadi pembantu di kabupaten. Bertahan satu tahun aku kemudian ikut tetangga menjadi kondektur angkutan pedesaan.
Tak lama kemudian ada rombongan dari desa yang bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Aku ikut bekerja untuk berdirinya beberapa gedung pencakar langit dan mall. Bekerja di bangunan aku tidak bisa mengumpulkan hasil akhirnya aku kembali ke desa dan sempat menganggur. Sambil mencari pekerjaan lain, aku mencoba mengembangkan hobi menanam tanaman hias. Suatu ketika ada orang kota yang memborong, uang itu aku jadikan modal untuk mencari tempat berjualan tanaman hias. Selain berjualan sekarang aku menerima proyek pembuatan taman dan perawatan.
===============
_________________
Dua bulan pertama aku mulai beradaptasi dengan kesendirian. Selama tidak ada keperluan keluar bersama customer aku lebih suka di rumah mengumbar segala fantasi liarku, sendiri. Kini aku sudah biasa bertelanjang bulat di rumah. Pernah sekali ada bibi tetangga yang usil melongok lewat atap rumah tetangga. Waktu itu aku sedang berenang di kolam belakang. Tapi kemarin kabar itu telah kudengar hingga warung rokok dekat satpam sana. Dasar tukang gosip!
Bulan pertama dan kedua sempat sesekali aku bersihkan sendiri seluruh taman. Tetapi sebulan setelah musim penghujan ini aku tak sanggup lagi. Rumput liar di mana-mana. Kalau begini harus ditangani ahlinya, tukang taman. Kini mengendarai sedanku aku melambat dan berhenti di sebuah penjual tanaman. Paling tidak dia pasti tahu di mana tukang taman.
__________________
================
Selain koleksi tanaman mahalku semakin banyak dan beragam, maka bisnis perawatan taman pun berkembang. Aku punya Tejo dan Parno sebagai asistenku. Tetapi saat musim hujan begini mereka juga kewalahan memenuhi jadwal pembersihan. Terkadang aku terpaksa harus turun tangan ikut membantu. Sementara ini pembuatan taman baru aku tolak. Sebetulnya sayang, namun daripada kacau atau pelanggan tidak puas.