***
Jiyong berdiri di depan sebuah kantor polisi, tempatnya ada di pinggiran kota. Tempatnya berjarak sekitar dua jam dari tempat tinggalnya, dan sudah lama sekali sejak terakhir kali Jiyong menginjakan kakinya disana. Mungkin terakhir kali ia berdiri di sana saat ia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri? Saat usianya masih sekitaran akhir dua puluh tiga tahun– sekitar dua belas tahun lalu.
"Hyung!" panggil seorang pria, yang berlari kecil, keluar dari kantor polisi tersebut untuk menghampiri Jiyong di pekarangan kantor polisi– di jeda antara pintu masuk dan tempat parkir yang tidak seberapa besar.
"Oh, selamat siang ketua tim Lee," sapa Jiyong tanpa sadar membuat pria yang ia panggil tersipu. "Bagaimana rasanya menjadi ketua tim baru di divisi kejahatan berat?" goda Jiyong, membuat pria itu semakin malu dengan ucapannya.
"Tanpamu aku tidak akan berada di posisi ini hyung, jangan mengejekku," balas pria itu– Lee Joon.
Tiga belas tahun lalu, Joon adalah partner kerja Jiyong. Mereka berada di tim yang sama dan Jiyong adalah senior yang berkewajiban membimbing Joon. Namun, baru satu tahun menjadi partner kerja, Jiyong mengundurkan diri dan pergi ke kota untuk membuka bisnisnya sendiri bersama empat temannya– Choi Seunghyun, Dong Yongbae, Kang Daesung dan Lee Seungri. Dua belas tahun lalu Jiyong merintis karirnya sebagai seorang detektif swasta dan meninggalkan Lee Joon di kantor polisi.
"Sudah lama sekali kau tidak datang kesini," komentar Joon, yang sekarang mengajak Jiyong ke sebuah restoran di sebrang kantor polisi. "Apa ada alasan di balik kedatanganmu, hyung? Kau tidak mungkin hanya datang untuk menemuiku,"
"Aku datang karena merindukanmu?" santai Jiyong, yang masih menikmati kenangannya dua belas tahun silam di tempat itu. Mungkin kalau saat itu hutangnya masih bisa diatasi, ia akan tetap disana, menjadi seorang ketua tim seperti Joon, menjadi seorang detektif hebat milik negeri. "Beberapa bulan ini kau tidak datang lagi ke rumahku, jadi aku mengunjungimu, aku penasaran kau masih hidup atau tidak,"
"Heish, omong kosong," cibir Joon yang kemudian mendesak Jiyong untuk segera mengatakan apa keperluannya. Seorang pria dingin seperti Jiyong, tidak akan menemui Joon hanya karena rindu. Joon sangat yakin kalau Jiyong datang dengan alasan yang sangat bagus– meminta bantuan misalnya.
Jiyong tertawa, karena pertanyaan Joon– apa Jiyong datang karena ingin mendapatkan kembali pekerjaannya di kantor polisi– dan Jiyong mengatakan tidak untuk pertanyaan itu. Jiyong tidak ingin kembali, bersusah payah menangkap penjahat sampai lembur bahkan terluka. Jiyong sudah menikmati pekerjaannya yang sekarang, melabeli dirinya sebagai detektif swasta bekas anggota kepolisian, mencari informasi ini dan itu kemudian memberikan informasi itu pada klien lalu di bayar. Jiyong sudah menikmati pekerjaannya– membuntuti pasangan selingkuh, mencari bukti dan informasi terkait perselingkuhan itu kemudian mendapat uang dari kliennya. Jiyong juga sudah menikmati nama baiknya– sebagai seorang detektif swasta terkenal yang sering disewa oleh pelanggan-pelanggan VIP yang enggan masalahnya terendus reporter maupun media.
"Seseorang membayarku untuk membantumu menyelidiki kasus pembunuhan tuan Jeon di rumah kost dekat daerah yang akan dibangun ulang itu," ucap Jiyong yang akhirnya menjelaskan alasan kedatangannya. Walau Lisa tidak benar-benar membayar jasanya, namun menjelaskan kalau kebaikannya adalah pekerjaan membuat Jiyong bisa hidup dengan lebih mudah– ia tidak perlu repot-repot menjelaskan alasan dirinya membantu Lisa secara cuma-cuma.
"Kasus racun botox? Tidak ada apapun disana, tidak ada alat pembunuhannya, tidak ada rekaman CCTV karena rumah kost itu ada di daerah yang akan dibangun ulang, tidak ada petunjuk apapun," jelas Joon dan Jiyong menganggukan kepalanya.
"Aku biasa bekerja dalam keadaan seperti itu, pekerjaanku yang sekarang membuatku tidak diizinkan mengakses bukti-bukti yang di temukan polisi, kalau kau tidak tahu," jawab Jiyong tentu membuat Joon bertanya-tanya, bagaimana Jiyong bisa menemukan pelakunya kalau ia tidak punya apapun. "Selama ada saksi, aku bisa menemukan pelakunya. Aku hanya datang untuk memberitahumu kalau aku akan menyelidiki kasusmu kemudian membagi hasil penyelidikanku denganmu, aku tidak biasanya memberikan hasil penyelidikanku begitu saja, tapi karena masa lalu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me, Monsieur!
FanfictionSeorang pria berusia dua puluh enam tahun ditemukan tewas di ruang tengah sebuah penginapan dua lantai. Di lantai atas, ada dua orang tamu yang baru saja masuk ke dalam kamar masing-masing. Di lantai bawah, si penjaga penginapan tengah berbaring di...