Emori Miharu. Teman-temannya biasa memanggilnya Haru, kecuali satu orang yang sedari tadi dia tunggu kedatangannya.
Hari ini, hari pertama mereka masuk sekolah dan dia berjanji akan berangkat bersama dengan orang yang dia tunggu ini.
Dia menatap langit lalu teringat sesuatu, “tiga tahun lalu juga begini.”
Tak lama, suara langkah kaki yang terburu-buru terdengar.
“MIICHAAN!!!” jaraknya masih sepuluh meter, tapi suara itu sudah bisa memekakan telinga Haru.
“Maaf hehe.” kata gadis dengan mata merah dan rambut merah yang terlihat sedikit berantakan di hadapannya.
”Jangan bilang kau kesiangan gara-gara tidak bisa tidur seharian?” tanya Haru sembari mulai berjalan.
Jarak rumah dan sekolah mereka tidak jauh, bisa ditempuh dengan berjalan sekitar lima belas menit.
”Aku terlalu bersemangat hehe.”
”Dasar Anchan. Coba perbaiki kebiasaanmu itu.”
Haru cemberut mengingat tingkah laku sahabatnya yang tidak pernah berubah ini. Namanya Akimoto Akane, mereka berteman sejak kecil. Sejak kapan ya? Haru tidak ingat kapan, dan bagaimana mereka bisa akrab. Haru memanggilnya ‘Anchan’ dan Anchan sendiri memanggil Haru ‘Miichan’.
"Siapp!! Yaudah yuk berangkat!" Akane berjalan mendahului Haru. Membuat sahabatnya itu menyadari sesuatu yang janggal.
”Kau potong rambut?” Haru menyadari kalau rambut temannya itu memendek, yah walau hanya sedikit.
“Hehe, ketahuan?” Akane cengar-cengir.
“Ketahuan.”
”Cuma sedikit padahal.” Akane kecewa.
Lima belas menit berlalu, gerbang sekolah mereka sudah terlihat. Belum melewatinya mereka sudah mendengar orang-orang berbisik di sana-sini."Eh! Lihat-lihat, bukankah itu adik dari Emori Kakeru?"
"Apa? Serius?? Mana-mana"
"Itu loh yang berambut putih"
"Ah kau benar, itu adiknya!"
"Gila! Rambut cewek itu benar-benar indah. Persis seperti milik Kakeru senpai"
"Oh iya, katanya Kakeru senpai sudah pulang dari Australia loh"
"Ha?! Jangan bercanda. Dapat informasi dari mana kamu??"
"Ishh dibilangin juga"
"Heeee serius?? Kyaaaa Kakeru senpai >_<"
Seperti yang Akane duga, Haru sama sekali tidak menanggapi gasak-gusuk di sana-sini itu. Berbeda sekali dengannya yang sangat kesal mendengarnya, dia berjalan sambil menghentakkan kaki keras-keras.
Haru melihat gelagat temannya yang mulai panas itu. Ingin sekali ia menertawakannya.
”Terima kasih Anchan.” batin Haru sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikiori Love Story 💙
RomanceShikiori ; dalam bahasa jepang berarti empat musim. Kini empat gadis dengan sifat yang bertolak belakang bertemu. Melukiskan berbagai kisah cinta masing-masing bersama orang dalam takdir mereka. • "Aku ingin keluar dari lingkaran menyesakkan ini"...