chapter 10

36 3 0
                                    

  Didalam kafe Arin sendirian menuggu sambil meminum minuman kesukaannya coklat dingin, setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Rifqi datang juga.

"Sorry telat, dijalan macet" kata Rifqi sambil duduk samping Arin

"Hm" dehem Arin

  Setelah Rifqi memesan minumannya, Arin telah menjelaskan cara cara dan rumus matematikanya. Rifqi hanya fokus kepada Arin bukan pada pelajarannya.

Nih anak cantik bangat, kalau aja gak nyebelin udah gue pacarin sejak dulu batin Rifqi

"Lo merhatiin gue gak sih??" Tanya Arin

"Iya gue merhatin lo" tiba tiba saja Rifqi berbicara seperti itu sambil memerhatikan Arin. Arin yang kikuk diperhatikan Rifqi mengalihkan pembicaraan.

"Maksud gue lo perhatiin jalan yang gue buat kagak??" Tanya Arin

"Enggak, gue merhatiin lo yang makin hari makin cantik" jawab Rifqi spontan

"Ish, apaansih" kata Arin menyembunyikan rona merah dipipinya

"Jangan bullshing dong" kata Rifqi menggoda

"Kalau lo kayaj gini lagi gue pergi ni" ancam Arin membuat Rifqi langsung tutup mulut

"Digituin aja ngambek" kata Rifqi pelan namun masih terdengar oleh Arin, didalam hati Arin dia tertawa melihat kelakuan Rifqi yang menurutnya lucu.

  Selama beberapa jam mereka belajar sampai hari sore,, Arin pamit pulang ke Rifqi.

"Rif gue pulang dulu ya" kata Arin sambil membereskan bukunya

"Gue antar ya" tawar Rifqi

"Gak usah ntar ngerepotin elo, gue bisa pulang naik gojek kok" jawab Arin ingin berdiri tapi Rifqi menahannya.

"Gak ngerepotin kok,, malahan gue yang udah buang buang waktu lo untuk ngajarin gue, gue antar ya sebagai tanda terima kasih gue" jawab Rifqi lalu membereskan makanannya dan membayar dikasir.
Arin hanya pasrah dan mengikuti Rifqi diparkiran.

"Pegangan dong Rin" kata Rifqi sambil menghidupkan motornya

"Ngak mau, lo mau modus ya??" Tanya Arin dan benar itu yang diinginkan Rifqi, Rifqi hanya nyengir kuda lalu mencari cara biar Arin memegangnya

"Gue mau ngebut,,lo mau jatuh??" Kata Rifqi lagi

"Ish, lo ini bikin gue kesal aja" pasrah Arin lalu memegang pundak Rifqi

"Gue bukan tukang ojek lo, ngapain lo pegang pundak gue??" Tanya Rifqi

"Duh bawel bangat lo" kata Arin kesal dan memegang jaket Rifqi. Rifqi merasa senang walaupun dipengang dipinggang bukan dipeluk.

...

  Hari ini Arin pergi lebih awal untuk piket karena kemarin dia tidak bisa. Sampai dikelas Arin binggung kenapa kelasnya bersih,, padahal dia ingat bahwa belum piket, gak mungkin hantu yang bersihinkan, memikirkan itu membuat Arin merinding dan menuju kekursinya.

Brakk

"Eh copot" kejut Arin dan membalikkan badan dan melihat Rifqi tertawa melihat tingkah Arin

"Lo ngagetin gue aja" kata Arin kesal kepada Rifqi

"Ya maaf, gue mana tau ada orang didalam trus gue buka lebar aja ni pintu, kiranya ada lo yang kaget"kekeh Rifqi diakhir kalimat

"Lo ini nyebelin banget sih" teriak Arin dan lagi membuat Rifqi tertawa karena ekspresi Arin

"Baru pagi udah berantam" suara cowok mengagetkan mereka berdua

"Eh, mat lo ngagetin gue aja" kata Rifqi sambil memukul pundak Ramat pelan

"Ye maaf, habisnya lo sama Arin berantam mulu jadi gue lerai, pusing tau dengar lo berdua berantam mulu" jawab Ramat panjang

  Arin dan Rifqi tertawa mendengarkan penjelasan Ramat.

...

"Han lo suka sama Arin?" Tanya Rifqi setelah mereka berdua duduk dikursi kantin

"Ya begitulah, emng napa?? Lo suka juga??" Tanya balik Rehan

"Gue juga kagak tau sih" kata Rifqi

"Rif gue sayang bangat sama Arin dan gue gak biarkan dia disakitin cowok manapun termasuk elo" kata Rehan dengan ancaman

"Tapi Rif kalau Arin milih lo dari pada gue, gue ikhlas dan lo harus janji buat bahagian dia" kata Rehan lagi

...

"Ndah kok hari ini lu diamin gue sih??" Tanya Arin kepada Indah karena Indah aneh hari ini

"Gak papa" jawab Indah ketus

"Please ndah ngomong sama gue, lo lagi ada masalah??" Tanya Arin lagi

"Ada, sama lo" jawab Indah masih ketus

"Apa??" Kata Arin kepo

  Indah menghela nafasnya kasar dan menghirup nafasnya dalam dalam dan membuangnya.

"Lo suka tanya sama Riqfi??" Tanya Indah serius sambil menatap Arin lekat

"Hah" Arin terkejut dengan apa yang dikatakan Indah tadi "Enggak lah,, emang kenapa??" Tanya Arin balik

"Gue cemburu, kemarin gue liat lo sama Rifqi pulang bareng naik motor Rifqi, pegangan lagi mesra gitu" kata Indah to the point dengan nada kecewa

"Hahahah" Arin tertawa dengan apa yang Indah bilang tadi

"Kok lu ketawa sih, gue serius ni, nyebelin bangat lo" kata Indah sambio memukul lengan Arin pelan

"Ndah gue itu kemarin cuman ngajarin Rifqi matematika yang disuruh ibuk Sri kok, gue gak ngapain ndah, sumpah dah" kata Arin sambil mengangkat tangan membentuk tanda V

"Lu sih gak bilang gue, kan jadinya gue salham" kata Indah sambil memukul lengan Arin lagi

"Ndah gue gak mau persahabatan kita rusak gara gaa cowok, walaupun kita baru kenal tapi lo salah satu sahabat gue yang paling baik ndah" kata Arin serius menatap Indah

"Ya gue minta maaf ya karena salham sama lo" jawab Indah

  Lalu mereka berdua tertawa dan tidak mengetahui bahwa ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan tatapan benci, bukan mereka tapi dia hanya menatap benci Arin.

"Gue bakal hancurin hidup lo Arin!" Kata cewek itu lalu pergi meninggalkan kelas.

...

YA INI UDAH ADA KONFLIKNYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA.

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang