TWELFTH

571 103 0
                                    

"Kalian sudah datang?"

"Maaf kami datang terlambat, Jiyong. Doyoung terlihat ribut sekali sejak sore tadi."

Doyoung hanya tersenyum canggung melihat calon mertuanya.

"Kau tampan sekali Doyoung. Jennie pasti akan terpesona kepadamu."

Doyoung tidak tahu harus membalas apa atas pujian ayah Jennie. Ia hanya tersenyum dan membungkuk untuk menngucapkan terima kasih.

Langkahnya mengikuti kedua orangtuanya yang berjalan masuk ke dalam rumah Jennie. Kedua netranya melihat begitu banyak foto yang terpajang. Ada sebuah foto ayah Jennie dengan seorang perempuan yang tengah mengandung. Itu pasti Ibunya Jennie.

Tidak jauh dari bingkai foto yang besar itu, terdapat sebuah foto kedua orangtua Jennie yang tengah menggendong seorang bayi. Namun, terlihat jelas wajah pucat dari sosok perempuan yang Doyoung pastikan adalah ibu Jennie.

"Aku tidak tahu, apakah orangtuamu sudah mencertiakan tentang Jennie dan mendiang Ibunya."

Doyoung terlihat memusatkan atensinya kepada ayah Jennie.

"Kami belum menceritakannya. Sebaiknya kau saja yang bercertia, Jiyong. Walaupun kita adalah besan, tapi akan lebih baik kalau kau yang bercerita langsung."

Doyoung dapat melihat ayah Jennie mengangguk. Tanpa diceritakanpun Doyoung sudah mengetahui mengenai Jennie dan mendiang ibunya yang merupakan manusia.

"Aku sudah tahu, Om. Jennie yang bercerita langsung. Dia adalah dhampyr. Jenis vampir yang terlahir dari hubungan vampir dengan manusia, bukan?" Netra Doyoung menangkap ayah Jennie mengangguk.

"Kau tahu mencari pasangan untuk seorang dhampyr itu sangatlah susah. Om tidak ingin mereka, keluarga yang mengincar vampir jenis dhampyr seperti anakku menjadikannya sebagai makanan mereka. Darah anakku sangatlah berbeda dengan darah manusia."

Doyoung menggigit bibir bawahnya. "Apa yang menjadikan Om memilih keluargaku?" tanya Doyoung yang mulai penasaran.

"Mamamu, Seohyun adalah teman baik istriku yang merupakan seorang manusia. Setiap hari Mamamu selalu merawat mendiang istriku saat dia sedang mengandungmu."

"Om percaya bila kau akan menjaga anakku sebagaimana Mamamu menjaga, merawat dan bahkan selalu berada di samping mendiang istriku."

"Itu alasan Om."

Doyoung mengangguk mengerti.

"Sebagai seorang Ayah. Om hanya ingin anak perempuannya mendapatkan seorang laki-laki yang bertanggung jawab. Itu saja."

***

May 12th, 2020

Not Your Business (KDY . KJN) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang