(Birmingham, Inggris)
Ada seorang gadis sedang berlari di koridor stasiun. Gadis itu berlari untuk menghampiri seorang pria berambut coklat pendek memakai rompi coklat sambil membawa koper. Begitu langkah kakinya sudah dekat, gadis itu berhenti tepat di belakang pria tersebut. Pria tersebut menyadari kehadirannya. Dia berbalik dan memandang gadis itu.
"Bella... kenapa kamu sampai ke sini?" Ucap pria itu dengan heran.
Gadis itu berambut merah kecoklatan, panjang tergerai hingga rambut sampingnya melewati kedua bahunya. Ia terengah-engah sebelum dapat menjawab ucapan dari pria tersebut. Kemudian ia menarik napasnya dalam-dalam. Lalu dihembuskan secara perlahan.
"Akhirnya... aku bisa mengejarmu, Adam...."
Gadis itu tersenyum dengan lembut.
"Bella... apa kamu...," pria tersebut sambil berjalan sedikit mendekatinya.
Grab!
Dalam sekejap gadis itu memeluk pria tersebut dengan erat. Sang pria hanya terpaku tak bisa bertindak apa-apa.
"Ya! Aku sangat serius, Adam...! Aku hanya ingin bersamamu!"
Wajahnya terbenam pada pundak pria tersebut. Suaranya mulai terisak dan serak.
"Bella...."
Sang pria tak tahu harus membalas apa kepadanya.
"Jadi tolong... jangan tinggalkan aku!"
Lalu gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap mata pria tersebut sambil mengalirkan air matanya. Pria tersebut yang melihatnya begitu, serasa tak tega membiarkan air matanya mengalir terlalu deras. Dia dapat merasakan bahwa gadis itu benar-benar tak rela ditinggalkannya. Gadis itu sungguh-sungguh ingin tetap bersamanya. Kemudian pria tersebut sedikit demi sedikit mengangkat kedua tangannya dan melingkarkan pada tubuh gadis itu. Dan dengan lebih erat, pria tersebut memeluknya. Isakan tangis pun menggema ke seluruh koridor stasiun. Semua orang yang ada di sana memperhatikan mereka berdua, namun mereka tak mempedulikannya.
Waktu serasa terhenti, menciptakan sebuah momen yang paling berharga bagi mereka berdua.
***
[2 bulan sebelumnya]
Tok-tok-tok
"Rista... makan pagi sudah siap... ayo bangun...."
Suara seorang perempuan memanggil-manggil nama gadis itu dari luar kamar. Tetapi gadis itu masih saja tertidur di atas meja.
"Cristabell... ayo bangun...! Makan pagi sudah siap!"
Sekali lagi pintu diketok dan perempuan tersebut berteriak, tetapi tetap saja gadis itu tidak bangun.
Ngeek~
Lalu pintu kamar dibuka dengan pelan dan perempuan tersebut masuk.
"Oh, tidak dikunci." "Ya ampun... ternyata kamu lagi-lagi tidur di meja.... Sudah kubilang jangan terlalu memaksakan dirimu bekerja sampai pagi, Cristabell...." "Hei... ayo bangun... saatnya sarapan," perempuan yang masih memakai apron tersebut sambil menggoyang-goyangkan badan gadis itu.
Lama-lama gadis itu terbangun dari tidurnya. Ia sedikit menguap dan merentangkan kedua tangannya ke atas.
"Apa ini sudah ganti hari?" Nyawanya masih belum terkumpul semua.
"Ini sudah siang, Rista... yuk kita turun. Oh ya, tapi sebelum sarapan cuci mukamu terlebih dulu. Dan juga sikat gigi. Okay?"
"Hmm...."
KAMU SEDANG MEMBACA
GIFT
Short StorySeorang gadis bernama Cristabell adalah seorang yang ceria dan menyenangkan. Ia juga seorang pelajar terbaik di universitas tinggi. Suatu kali ia bertemu janji dengan seorang laki-laki berambut pirang yang bernama Stevan di taman kota. Lalu mereka b...