ON GOING!
"Your time is limited, please be wise."
"Cha, please bantu gw buat keluar disini!"
- Arta
"Mau sampai kapan lo berusaha buat keluar disini, kalau buat keegoisan lo itu ga akan berhasil kak"
- Echa
Sebuah labirin rahasia yang menjebak semua...
This is a spinoff sequel about the Heleza siblings, so enjoy~!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback On
1 tahun yang lalu ..
Berita tentang labirin sekolah yang menimbulkan korban jiwa menyebar luas di kalangan anak².
.
Saat selesai turnamen ..
Chan mendorong Drya ke tembok dengan sangat keras.
"Dek, lo gimana sih?! Kok labirin bisa sampe banyak korban?! Pasti gara² lo yang nyebarin kan?"
Drya hanya tersenyum paksa sambil memegang diary nya.
"Kak, asal tau aja. Penyebab berita itu meluas gara² lo! Lo yang selalu ngasih tau informasi labirin ke temen² lo itu, buat lambang di hall sampe nge jebak orang, apa semuanya ga akan nyebar sampai nimbulin korban?! Seandainya lo juga bantuin gw buat jaga rahasia labirin ini, ga akan kayak gini jadinya"
Drya sudah tidak tahan dengan kelakukan kakaknya itu. Sudah lama ia pendam amarahnya dan akhirnya ia lampiaskan hari ini.
"Don't make me feel bad"
"Lo berani nuduh gw, hah?! Coba mana buktinya!" balas Chan.
Drya dengan santai mengambil bukti dan menunjukkannya. Selama ini, Drya merekam semua ulah kakaknya menggunakan kameranya. Tidak lupa juga ia menulis seberapa banyak korban labirin karena ulah kakaknya itu di diary kesayangannya.
"BERANI²NYA LO SELAMA INI KAYAK GITU! SEMUA ITU BOHONG!" Chan menangkal semua informasi yang ditunjukkan Drya.
"Why do you have to know it lil' bro"
Sesaat kemudian, Chan menarik kerah seragam Drya dan menonjok wajahnya. Tak mau kalah, Drya menonjok kembali kakaknya dan terjadilah adu fisik disana.
Banyak siswa dan guru yang akhirnya melihat kejadian itu dan memanggil keduanya ke ruang BK.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian tuh ya, kakak adek kebiasaan banget berantem di sekolah. Udah saya ingatkan berapa kali, masih saja diulang" salah satu guru menegur mereka.
