" Assalamualaikum, Rara pulang!", teriak Rara. Setelah dari Warmah dia langsung pulang. Jarak warmah dengan rumahnya cukup jauh. Jadi, dia pulang sangat sore. Baru berjalan sampai ruang tamu, Rara sudah disuguhi pemandangan seorang wanita paruh baya dan kedua anak kembarnya yang menatapnya dengan tajam. Mereka, Nadia--Bunda Rara, Gevan dan Devan.
"Kenapa baru pulang heh, ini udah sore banget. Darimana kamu?", tanya Nadia--Bunda Rara .
"Silaturahmi sama warung nya mamah, bun.",jawab Rara.
" Bikin satu kampung khawatir ae lu dek", sahut bang Devan.
" Kenapa nggak pamit sama abang?", tanya Gevan.
" Udah balik dulu tadi ", jawab Rara.
" Yaudah, Rara mau mandi dulu" lanjut Rara. Setelah itu, dia segera berlari menuju kamarnya yang ada di lantai atas."Kamu belum makan seharian Ra!", ucap nadia--Bunda Rara.
"Iya, nanti habis mandi!", teriak Rara dari atas tangga.
-------
"habis mandi ku terus makan~", nyanyi Rara.
Setelah mandi, Rara segera turun kebawah untuk mengisi perutnya. Saat sampai di tangga paling bawah, terlihat keluarganya sudah kumpul di meja makan.
" Selamat malam semua", sapa Rara.
" Malam sayang"
" Malam dek ", jawab mereka." Cepat duduk, kamu belum makan dari pagi", sahut Nadia--Bunda Rara. Setelah mengatakan itu, Rara segera duduk di antara Gevan dan Devan.
"Bagaimana sekolahmu?", tanya Rekhan--Ayah Rara.
"Baik", jawab Rara.
"Apa kamu ketemu sama mereka?", tanya Nadia--Bunda Rara.
"Ya", jawab singkat Rara. Setelah menjawab seperti itu suasana di meja makan tersebut menjadi sunyi. Hanya dentingan antara sendok, garpu dan piring saja yang terdengar.
"Rara udah selesai, mau tidur dulu. Good night semua.",ujar Rara tiba-tiba.
" Good night too"
" Mimpi indah dek ", jawab mereka.Keesokan harinya.
Sinar matahari menyeruak masuk kedalam kamar Rara, membuat Rara yang sedang tertidur membuka matanya. Dilihatnya nakas yang ada di samping kasurnya.
' oh masih jam 06.35'--Batin Rara.
" ANJIR JAM ENAM LEBIH TIGA PULUH LIMA!", teriak rara. Rara segera bergegas ke kamar mandi.
06.45
Setelah mandi, Rara segera turun ke bawah untuk sarapan. Dibawah hanya ada Nadia--Bunda Rara .
"Abang kemana bun?", tanya Rara.
"Ah kamu udah bangun, abang kamu udah berangkat tadi", jawab Nadia--Bunda Rara.
"Kenapa bunda nggak bangunin rara?", tanya rara lagi.
"Udah. Tapi, kamu nggak bangun - bangun yaudah bunda biarin", jawab bunda lagi.
"Yaudah, Rara pamit dulu bun. Assalamualaikum",pamit Rara.
" Hati - hati, Waalaikumsalam", jawab Nadia--Bunda rara.
-------
07.05
Sesampainya di sekolah.Gerbang sekolah sudah ditutup dsn sekarang Rara hanya berdiri di depan gerbang dan menceri jalan pintas untuk masuk sekolahnya tersebut. Dia memutari sekolah dan terlihat ada sebuah warung di belakang sekolahnya itu.
Saat sampai di warung tersebut terlihat beberapa anak sekolahannya yang sedang bersantai, merokok, maupun tidur di warung tersebut.
"weh ada cewek bor"
"Cakep banget sialan"
" bidadari dari mana itu"
" itu bukannya anak baru? "
" RARA?!", panggilan itu membuat Rara menolehkan kepalanya pada orang yang memangilnya itu. Ternyata dia, Rendy."Sia teh telat?", tanya Rendy.
"Iya,jangan jadi kaya Reno. Cukup Reno aja yang buat gw bingung.",jawab Rara.
"Eh iya wkwk, mau masuk nggak?", tanya Rendy lagi.
"Iya", jawab rara singkat.
"Yaudah"
"Mang ujang! Titip motor rendy sama rara ya! Yang merah item ini!",teriak rendy"Siap kang!", jawab seseorang dari dalam warung tersebut.
"Ayo", ajak Rendy. Rara hanya mengikutinya. Rendy berhenti pada tembok paling rendah tapi tidak bagi Rara. Tembok itu tingginya hampir 2 meter. Rendy menggambil sesuatu dari balik pohon dekag tembok tersebut. Ternyata benda tersrbut adalah, tangga.
"Lu duluan, Ra", ucap rendy
"Iya", Rara segers menaiki tangga tersebut dan menunggu Rendy naik dari tangga itu juga. Setelah mereka sudah diatas semua, mereka di kagetkan oleh suara menggelegar milik pak Beta--guru Rara dan Rendy.
"KALIAN NGAPAIN?!, TURUN! KALIAN SAYA HUKUM!", teriak Pak Beta.
"Bego"
"Sialan", umpat mereka berdua. Mereka segera turun dari atas tembok tersebut. Setelah sampai di bawah Rara langsung di hadiahi jeweran di telinga kirinya sedangkan Rendy di telinga kanannya."Kamu anak baru kan? Kenapa pake celana? Kenapa ikut - ikutan Rendy heh? Kenapa telat juga?", tanya Pak Beta tanpa melepaskan jewerannya.
"Kesiangan pak", jawab Rara singkat.
" alasan klasik, coba kalo diputusin pacar kamu terus kamu tanya alasannya apa kalo pacar kamu jawabnya─", belum selesai Pak Beta berbicara, omongannya sudah di potong oleh Rendy.
"Udahlah pak gausah curhat, apa ini hukumannya, udah pegel saya", potong Rendy.
"Kamu itu nggak sopan ya! Oke hukuman kalian berdiri menghadap tiang bendera sampai jam istirahat, cepet laksanakan!", perintah Pak Beta.
"Siap pak", jawab Rendy. Rara hanya diam dan mengikuti Rendy berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya.
Sesampainya di lapangan."Ra, biar gw aja yang dihukum, lu gausah. Muka lu pucet banget, lu belum minum obat lu ya?!", tebak Rendy. Dan ya! Tebakan Rendy benar, Rara memang belum meminum obatnya dari kemarin malam. Tidak ada yang tau penyakit Rara, hanya Rendy dan Bang ryan--Dokter Rara yang tau.
"Kita laksanain dulu hukumannya", jawab Rara.
"Terserah deh", jawab Rendy pasrah. Rara itu keras kepala menurutnya.
' sialan udah gakuat gw, perut gw sakit banget'
Brukk
Dan ya, belum ada 15 menit tubuh Rara sudah ambruk. Untung saja Rendy langsung menangkapnya. Dia segera membawa Rara ke UKS dengan cara di gendong. Banyak siswa/i yang memperhatikannya.
" Anjing, udah dibilangin masih aja ngeyel nih bocah", gerutu Rendy di tengah jalan.
Sedangkan di sisi lain.
"Sil!", teriak seorang siswi dari luar kelas. Siswi tersebut menghampiri seseorang yang dia panggil 'sil' tersebut.
" Kenapa?", tanya orang tersebut.
" Pacar lu gendong anak baru!", jawab siswi tadi. Jawaban dari siswi tersebut membuat orang yang dia panggil 'sil' itu meneteskan air matanya.
" Gw yang pacar nya aja gapernah di gendong hiks. . . ", ucap Sisil sambil terisak. Ya, orang tersebut adalah Sisil--Pacar Rendy. Entahlah, mungkin Rendy udah nggak sudi menyebut Sisil dengan sebutan Pacar.
" Gw akan balas ini!", ujar perempuan disampingnya.
╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾╾
Jangan lupa vote + coment.
gvinanggara_
KAMU SEDANG MEMBACA
Xaviera.
AcciónHappy Reading! Kayla Freya Nafiqoh Xaviera [ Xaviera ]. ␥ Perempuan dingin dengan segudang masalahnya. Perempuan yang dulunya bawel dan ceria ini berubah menjadi perempuan yang dingin dan cuek. ␥ Setiap harinya pasti ada saja masalah yang data...