Pagi ini mentari masih malu-malu untuk muncul. Suasana dingin diiringi dengan sisa rintikan hujan membuat pagi ini semakin terasa syahdu.
Di ranjang berukuran kecil terdapat seorang gadis yang masih setia menggulung badannya di dalam selimut tipisnya.
Bruk.. Bruk .. Terdengar suara berisik dari depan pintu yang membuat gadis tersebut sedikit terganggu.
"Eghhhh " Erang gadis tersebut
" Kak bangun, bisakah kaka membuatkan ku sarapan " Ujar orang dibalik pintu
Mendengar hal tersebut gadis itu langsung tersadar dan langsung segera bergegas menuju sumber suara.
Clekk .. Gadis itu membuka pintu dan disana dia melihat adik tampannya sedang berdiri menatapnya dengan lucu sambil memegang mainannya.
" Selamat pagi jagoan " Gadis itu mengusap kepala adiknya dengan lembut .
" Pagi kak, kak aku sangat lapar sekarang. Apa ada makanan pagi ini " Ujar adik dengan pelan
" Tentu saja ada, Kaka akan menyiapkannya untukmu " Gadis itupun bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk adiknya .
Didapur dia segera membuat sarapan sederhana seperti nasi goreng dan telur dadar karna hanya itu yang dia punya untuk dimakan pagi ini. Gadis itu membuat sarapannya dengan cepat dia tidak mau adiknya menunggu terlalu lama.
Setelah 20 menit akhirnya sarapan untuk adiknya pun siap.
" Dek, ayo makan dulu " Gadis itu berkata sambil menata makanan dia atas meja.
Terdengar suara larian sang adik menuju dapur." Ummm.. Baunya enak sekali kak " ujar adik sambil mengambil sarapannya.
" Kalo gitu makannya harus banyak ya dek. Habisin makanannya " Gadis itu berkata sambil menatap sendu adiknya.
" Kaka ga makan " Tanya adik sambil mengunyah
" Dek. Telan dulu makananya baru bicara. Kamu makan aja kaka gampang " Tegur gadis itu dengan lembut
" Oh iya kak. Sebentar lagi aku bakalan sekolah kan " tanya adik
" Tentu.. 3 bulan lagi kamu akan masuk SD ya " Gadis itu menjawab
Adik itu hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya
" Dek. Kamu makan dulu ya kaka mau mandi dulu, taruh aja piringnya disana " Gadis itu pergi meninggalkan adiknya yang masih makan di meja makan
Gadis itu bergegas menuju ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri.
20 menit kemudian ..
Gadis itu selesai mandi dan sekarang sedah menyiapkan buku untuk keperluannya nanti.
Gadis ini merupakan mahasiswi disalah satu kampus yang berada di jakarta.
Setelah itu dia kembali menuju dapur untuk membersihkan sisa sarapan adiknya tadi dan dia membuat segelas susu untuk dan dia minum dengan cepat
" Kaka mau berangkat sekarang " gadis itu langsung menoleh kesumber suara
" Iyaa dek , ayok kaka antar dulu kamu ke panti " Jawab gadis itu kepada adiknya
" Iya kak " Sahut adik sambil memakai jaketnya
" Let's go " Ucap mereka bersamaan menuju ke halaman rumah
Setelah sampai dihalaman, gadis itu segera memakai kan adik kesayangannya itu helm untuk keselamatan, setelah itu baru dia memasangnya untuk dirinya sendiri
Kakak beradik itupun naik keatas motor, dan gadis itu mulai menyalakan motornya dan langsung mengendarainya ..
10 menit perjalanan .. Sampailah mereka ditempat yang mereka tuju
Panti asuhan Kasih. Itulah namanya, dia bergegas menurunkan adiknya dari motor
" Dek jangan nakal yaa, nanti malam kaka jemput kamu lagi " Gadis itu berkata sambil melepas helm dan mengusap rambut adiknya
" Oke kak. Jangan lama-lama ya jemputnya " jawab si adik langsung masuk menunju panti menemui teman-temannya. Gadis itu masih menatap punggung adiknya memastikan adiknya benar-benar masuk
" apa kamu tidak lelah seperti ini " ujar ibu panti
Gadis itu menoleh kebelakang sambil tersenyum ceria " Tidak bu, ini menyenangkan "
" Kalo kamu lelah kamu bisa datang kesini kapan saja, kami akan menerimamu " Ujar ibu panti dengan lembut
" Aku akan terus datang untuk menghabiskan makanan bu, hehehe " Gadis itu menjawab dengan tawa ringan
Ibu panti menatap gadis itu dan hanya menggangguk sebagai jawaban
" Baiklah buu, aku harus berangkat sekarang nanti telat " Gadis itu mengambil tangan ibu panti dan menyaliminya
" Hati-hati ya " ujar ibu panti
Gadis itu hanya tersenyum sambil melakukan flying kiss kepada ibu panti
Ibu panti hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya ..
Gadis itu pun langsung melajukan motornya untuk menuju kampus karna sebentar lagi jam akan dimulai
------------------------------
30 menit kemudian ..Gadis itu memarkirkan motor kesayangannya dan langsung bergegas menuju kelas
Namun saat ingin menuju kelas seseorang menyenggol bahu gadis itu dengan lumayan keras
" Awwwww " rintihan gadis itu sambil memegang bahunya
" Ehh, sakit banget ya " Ujar sang penabrak
" Ya kamu pikir " Sahut gadis itu kesal sambil menghentakkan langkah kakinya
" Sorry, aku cuma berniat menyenggol dengan pelan " ujar si penabrak dengan cengiran
" Hemmm " sahut gadis itu
" Sorry dong. Jan marah atulah " ujar si penabrak mengikuti langkah gadis itu
Sambil menarik nafas dia berbalik dan tersenyum " Selowww.. Aku ga marah " gadis itu kembali melanjutkan perjalannya ke kelas
Sampai di depan kelas gadis itu langsung masuk kedalam kelas, tidak lupa dengan senyuman di bibirnya
Setelah itu dia langsung duduk di bangkunya dan mengeluarkan modul untuk dibaca
Srettt .. Gadis itu mendengar kursi sebelahnya di tarik tapi dia tetap diam tanpa menoleh
" Kamu masih marah " Ucap seseorang di sebelahnya
Tidak ada sahutan dari gadis tersebut
" Ayolah. Im joking " ujar orang tersebut.
Gadis tersebut menghembuskan nafas dan menoleh
" Aku sudah bilang aku tidak marah " gadis itu berkata sambil menatap orang tersebut
" Beneran kan " Ujar orang itu
" Iya, asalkan kamu menaktirku ice cream aku tidak masalah " sahut gadis tersebut dengan cengiran
" Oke . Vanilla coklat di kedai pak jajang " Ujar orang tersebut riang
Tidak lama dosenpun masuk kelas dan memulai pelajaran
Gadis tersebut memperhatikan dosen yang mengajar dengan baik dan mencatat hal yang perlu dicatat .
Gadis ini merupakan salah satu mahasiswi kebanggan kampus ini. Selain pintar, dia juga baik terhadap orang di sekitarnya
-------------------
Siapa gadis ini sebenarnya ?Tunggu kelanjutan di chapter berikutnya :)
-13
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis yang tidak tau dia seperti apa. Gadis yang berpikir bahwa disekitarnya akan menyenangkan. Dia bukan tidak tau jika setiap kehidupan tidak mungkin selalu bahagia, hanya saja dia terlalu takut untuk merasakannya. Ada sa...