8. Sambutan Raka

3 1 1
                                    

Kringg. . . Kringg. . . Kringg. . .

Bel istirahat sudah berbunyi. Banyak siswa berhamburan keluar kelas untuk segera menuju ke kantin. Tapi, tidak dengan Rendy. Dia masih setia menunggu sahabatnya yang masih terbaring di ranjang uks.

"eughh. . ."

" Udah bangun lu?", tanya Rendy.

"hm", jawab Rara singkat.

"Kan gw udah nyuruh lu minum obat, kenapa obat nya nggak di minum? Masih untung gw nggak lapor Bang Ryan, coba kalo lapor, bisa abis gw sama dia",cerocos Rendy sambil menyerahkan beberapa obat yang ada di kantong kain milik Rara.

"Minum obatnya, habis itu kita ke kantin", ujar Rendy. Rara hanya menerima obatnya dan meminunnya. Setelah itu, mereka berjalan menuju meja yang berisi teman - temannya.

"HOI IBU NEGARA!", teriak Reno.
"Sini Ra!", sahut Zee sambil melambaikan tangannya.

"Darimana kalian? Bolos? Eh tapi gw denger lu pingsan Ra? Ko bisa?", pertanyaan beruntun di ajukan oleh Richard setelah melihat Rara dan Rendy duduk dihadapannya.

" Nanya itu satu - satu chard!. Lu mau pesen apa Ra? biar gw pesenin", ujar Rendy.

" Nasi goreng sama air putih aja", jawab Rara tanpa mempedulikan pertanyaan Richard.

" oke"

"Ra, gw nanya dijawab kek", ujar Richard.

" Tau tuh, lu darimana?", sahut Rere.

" Iya, sia teh dari--", ucapan Reno terpotong oleh teriakan seseorang.

" XAVIERAA!!", teriak Nada--teman Rara. Teriakannya membuat penghuni kantin menatap Nada tidak suka. Setelah sampai didepan Rara, dia menyadari bahwa dia menjadi tontonan satu kantin.

"APA LO LIAT - LIAT?!", garang Nada. Nada terkenal dengan sifat ganasnya.

" Lu kenapa dah? Lari - lari kaya di kejar anjing", ujar Rendy.

Tiba - tiba ada seseorang yang memanggil nama Nada.

"NADA!", teriak orang tersebut. Axel, teman Rara sekaligus pacar Nada.

"TERNYATA INI ANJINGNYA", Ujar Rendy dengan suara yang sedikit di keraskan.

" LO NGATAIN PACAR GW ANJING HEH?!", sahut Nada tak kalah keras. Mendengar Nada berbicara seperti itu, Axel langsung menatap tajam Rendy.

" kenapa manggil gw?", tanya Rara melerai perdebatan mereka.

" Eh iya Ra, ini gawat Ra. Mereka udah tau lu di Indonesia", ucap Nada sambil menyerahkan sebuah kertas. Rara langsung mengambil kertas tersebut dan langsung membaca nya.

Isi kertas tersebut :

Selamat datang, selamat menikmati permainan gw!

- Raka, ketua intel.

Sekedar info, Intel dan Xavegar memang bermusuhan. Semenjak di bangunnya Xavegar, Intel tersisihkan karena kelakuan buruk anggotanya. Anggota intel ingin mendapat posisi Xavegar. Xavegar selalu sudah di kenal banyak warga karena kebaikannya, dan itu membuat anggota intel tidak terima dan mereka ingin mengambil posisi Xavegar dengan cara membuat onar, mencari masalah dengan anggota Xavegar, bahkan terbesit di pikiran Raka--Ketua intel untuk membunuh Xaviera yang kedudukannya adalah sebagai ketua Xavegar.

Justib Bieber - Way Back Home.

Nada dering di ponsel Rara berbunyi pertanda ada panggilan masuk di ponselnya.

0875xxxx

Rara segera mengangkat panggilan tersebut.

" Bagaimana kejutanku?"

'Raka?'--batin Rara.

"Kenapa diem? Bisu lu?"

" Apa mau lu?"

" Kita perang, di tempat yang dulu!"

"Oke"

"Jam 3 tepat, kalo lu nggak dateng gw ancurin markas lu!"

Tuttt. . .

Rara langsung mematikan panggilannya. Dia langsung menoleh ke arah teman - temannya yang memperhatikannya. Dia menaikan satu alisnya seakan - akan bertanya ' kenapa pada ngelihatin gw?'. Richard yang mengetahui tatapan itu pun langsung bersuara.

" Raka bilang apa aja sama lu?", tanya Richard.

" Perang di tempat yang dulu, jam 3 tepat", ujar Rara dengan muka datarnya.

" Lu baru aja pingsan!", ujar Rendy.

" Iya, sia teh aya aya wae", sahut Reno.

" Dia pasti bawa Juna!", ucap Richard.

" Apa peduli gw? Tinggal datang dan selesaikan. Itu mudah", jawab Rara tanpa ekspresi.

" siapin 80 orang aja, yang lainnya jaga markas, atur semuanya Zee. Buat Rere, siapin beberapa kotak P3K kali ini lu tugas ngobatin. Oh iya Ren, ajak Parka sama Kevin. Seperti biasa Parka, Kevin, Richard, Reno, Rendy, dan gw bagian nyerang sama ngelindungin anggota lain", lanjut Rara panjang.

Prokk. . . Prokk. . . Prokk. . .

"Kita perang aja terus biar Rara ngomong panjang mulu", ujar Reno sambil tepuk tangan.

" Pas mau perang ae ngomongnya panjang", sindir Rendy.

"Paham nggak lu semua?!", tanya Rara.

"Paham"
"Iya", jawab mereka.

" Tapi kita balik jam 3, yakin nggak telat?", tanya Richard.

" Jam 2 kita ijin", ujar Rara.

" Lu yakin?", sahut Zee

" Kenapa enggak?"
" Cabut, udah bel", lanjut Rara.

" Yaoii"
" Jam 2 ya!", setelah menjawab, mereka segera menuju ke kelas masing - masing.

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀


Pokoknya jangan bosen ya teman-teman

Jangan lupa vote dan comment

Gvinanggara_


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Xaviera. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang