"Rasa menyesal akan baru terasa saat semuanya sudah berlalu."
-วē໐ຖ คŞhค
"To the point aja kak,"
"Mau bicarain apa?" Tanya gadis yang menyeruput kopi susu yang ia pesan.
"Gimana kabar lo?" Tanya Yunho balik.
"Orang nanya malah ditanya balik," Seon Ju memasang wajah judesnya.
Yunho yang melihat ekspresi judes dari Seon Ju hanya bisa tertawa. Yunho rindu dengan semua yang dimiliki Seon Ju. Apa mereka harus memulai lagi dari awal? Jujur saja Yunho selalu memikirkan gadis dihadapannya ini. Tak ia pungkiri, ternyata gadisnya satu sekolah dengan adiknya.
"Ngapain sih kak senyum-senyum gitu, kayak orang gila," ucap Seon Ju yang melihat lelaki dengan tubuh yang cukup tinggi tertawa.
"Ck! Ga peka ah lo mah," ucap Yunho.
"Apanya sih,"
"Ngode juga ngga cih," ucap Seon Ju kembali dengan ekspresi judes.
Keheningan melanda mereka berdua. Tidak ada yang ingin bersuara sama sekali termasuk, Seon Ju ia sangat tidak berniat berbicara dengan lawannya ini. Sedangkan Yunho hanya terus memandang wajah cantik yang dimiliki Seon Ju.
"Eoh, Jo Hyeong!" Panggil Seon Ju dari tempat dengan melambai-lambaikan tangannya.
Di ujung sana, tepatnya di pintu masuk terdapat lelaki dengan sweater hijau soft nya. Ia melihat gadis yang tersenyum sambil melambaikan tangan. Jo Hyeong menghampiri Seon Ju dan duduk di sebelahnya.
"Siapa?" Tanya Jo Hyeong menunjuk lelaki yang sedari tadi ada bersama Seon Ju.
"Ahh dia," Seon Ju jadi lupa kalau masih ada lelaki itu.
"Teman," ucapnya cepat mengalihkan kecanggungannya.
Jo Hyeong mengangguk paham lalu ia mulai duduk dan bercerita banyak dengan Seon Ju. Sedangkan lelaki yang sedari tadi hanya bisa menatap pembicaran antara gadisnya dengan...
Bisa dibilang gebetan? Tapi tidak mungkin, Yunho tau tipe lelaki Seon Ju seperti apa. Termasuk seperti dirinya sendiri.
Karena kesal kehadirannya jadi terabaikan. Yunho memilih bangkit bersiap untuk balik saja ke rumah. Seon Ju yang melihat pergerakkan Yunho bertanya.
"Udah mau balik aja nih?"
"Kirain tadi mau bicara penting," ujarnya lagi.
Membuat Yunho jengah dan tetap pergi tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Seon Ju.
HOFFEN 2.5
Ceklek
"Bang yun-"
Yunho mengabaikan keberadaan adiknya. Ia berjalan ketangga, pergi kekamarnya. Dengan dentuman yang cukup keras mampu membuat Matcha kaget dan heran dengan keadaan abang-nya itu. Tidak ada keberanian untuk dirinya bertanya.
Matcha memutuskan untuk ke dapur membuatkan bread toast untuk abang-nya. Mungkin dengan masakkannya ini bisa membuat abangnya tenang dan mungkin mau berbicara kepadanya.
Matcha mengambil selembar roti tawar yang ada didalam bungkusannya. Ia memanaskan wajannya terlebih dahulu. Lalu, Matcha memasukkan mentega pada wajan yang sudah panas. Tidak lupa ia mengecilkan api agar saat memasak bread toast-nya tidak gosong.
Dengan sangat telaten Matcha memasak bread toast itu hanya untuk abangnya saja. Matcha memang bisa dibilang jago masak karena dari kecil semenjak ditinggal mamanya. Matcha membeli bahan untuk makanan dan memasaknya sendiri. Tanpa ia harus makan makanan yang instan. Makanan buatan Matcha sangat enak, Yiren dan Jongho menjadi bukti yang pertama kali mencoba makanan buatan Matcha.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDS 1117 | ATEEZ
FanfictionDreams come true. Obviously not believe. Just look at the stars and vent your emotions, pretty calm. cover by,@MARS1117