Autophile
💜Venus💜|💜_💜|
"Semuanya benar-benar berubah saat aku bertemu denganmu."
|💜_💜|
Apa Aries benar-benar ingin berteman denganku? Apa dia seserius itu? Aku kembali melamun, mengingat kejadian tadi pagi.
"Venus maafin gue." Aku benar-benar terkejut saat Aries berlutut dihadapanku. Kuperhatikan murid-murid lain yang mulai berbisik-bisik sambil menunjuk Aries.
"Berdiri!" Aku yang sangat malu menyuruhnya agar berdiri. Apa dia tidak sadar bahwa banyak yang memperhatikan tindakan bodohnya itu? Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya.
"Gak! Gue gak akan berdiri sebelum lo maafin gue." Benar-benar keras kepala!
"Atau gue harus bersujud supaya lo mau maafin gue?" sambungnya yang membuatku membelalakkan mata. Apa dia sudah gila? Bisa-bisanya dia mengatakan omong kosong itu.
Dengan cepat kutarik tangannya. "Oke-oke, aku maafin."
Kali ini aku harus mengalah. Lebih baik seperti itu daripada reputasiku semakin hancur dan orang-orang semakin mengenalku. Itu jauh lebih buruk.
Beberapa detik mataku bertatapan langsung dengan matanya. Entah mengapa aku merasakan sorot yang begitu tulus dari matanya. Tatapannya meneduhkan? Tak ingin terlalu tenggelam dalam tatapannya, aku melepaskan tanganku dan segera meninggalkannya dengan perasaan aneh. Rasanya jantungku seperti meloncat-loncat. Apa aku sakit jantung? Ah, aku harus ke dokter untuk periksa.
|💜_💜|
"Venus!" Kubalikkan badanku, ah Aries. Mau apalagi dia?
Aries menghampiriku. "Venus, lo udah maafin gue kan? Berarti kita berteman lagi kan?"
Aku mengerutkan dahi. Berteman katanya? Sejak kapan aku berteman dengannya?
"Ih Venus, diajak ngomong malah diem aja." Aries mengoyang-goyangkan lenganku.
"Apa?"
"Tuh kan, lo mah emang gak pernah merhatiin kalo gue ngomong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile
Teen FictionStory by @QonitaLutfiah24 Seperti Planet Venus yang memiliki rotasi berbeda dengan planet lainnya, aku pun demikian. Ketika manusia lain berlomba-lomba untuk menciptakan keramaian, aku justru memilih untuk menyendiri. Bukan tanpa alasan, menurutku p...