.......
Saat melewati koridor kelas banyak sekali yang menyapa dan menggoda Salfa tapi Salfa tak pernah menanggapinya.
"Hai Salfa"
"Hai beb"
"Hai Salfa"
"Eh bini gue udah dateng"
Seperti itulah sapaan para kaum adam saat meliha Salfa, wajar kalau Salfa memiliki banyak fans cowok karena dia terkenal dengan kecantikannya yang membuat banyak kaum adam tergila-gila padanya.
"Sal" panggil Rinda.
"Hmm"
"Heran deh gue sama lu, padahal lu udah kek kulkas berjalan tapi masi banyak aja yang nge-fans sama lu"
"Gak tau" jawab Salfa singkat karena sudah jengah dengan celotehan teman satu-satunya itu.
"Eh tapi Sal, kok lu gak pernah ngerespon mereka sih padahal nih ya kalo gue ada di posisi lu, gue pasti bakal bersikap ramah dan senyum sama mereka, tapi lu nggak heran deh sama lu emang kenapa sih kok lu harus sedingin dan secuek itu?" Cerocos Rinda panjang lebar yang membuat Salfa menatap tajam kearahnya, dan itu membuat Rinda sedikit takut pasalnya tatapan Salfa hampir sama dengan tatapan elang yang ingin menerkam mangsa.
"Mereka itu mata keranjang Rin" jawab Salfa menganlihkan pandangannya kearan lain.
"Tau dari mana lu kalo mereka mata keranjang?" Tanya Rinda dengan mengangkat satu alisnya.
"Huft.. mungkin ini saatnya" gumam Salfa dan menarik Rinda ketempat yang tidak terlalu ramai.
"Eh gua mau dibawa kemana?" Tanya Rinda saat lengannya ditarik oleh Salfa.
Sesampainya...
"Rin gue mau ngomong sesuatu sama lu" ucap Salfa setelah sampai di toilet, ya Salfa membawa Rinda ketoilet.
"Ngomong ajah Sal gue siap denger kok" jawab Rinda sembari tersenyum kearah Salfa.
"Gue itu sebenernya adalah seorang psycholog, makanya gue tau sifat setiap orang hanya dengan melihat wajahnya saja"
"Jadi itu sebabnya lo tau sifat cowok-cowok yang tadi?"
"Hmm begitulah"
"Tapi gue ga terlalu percaya sih, soalnya kan kebanyakan kita kenal orang-orang disekitar kita dan otomatis kita tau sifatnya, yakan.."
"Jadi lu gak percaya?" Tanya Salfa dengan wajah datarnya.
"Hmm gue perlu bukti" gumam Rinda tapi masih didengar oleh Salfa.
"Oke tar dulu" ucap Salfa sembari clingak-clinguk.
"Coba sebutin sifat adek kelas kita itu" ucap Rinda sembari menunjuk gadis yang tingginya lumayan pendek dari mereka.
"Oke, dia itu baik, ramah, rajin, tapi sayang..."
"Kenapa kok pake sayang sih Sal?"
"Dia itu ga bisa dipuji, sekali dipuji dia pasti besar kepala" jawab Salfa dengan santai.
"Ahh gak percaya gue, coba tunjukin"
"Perlu bukti?" Tanya Salfa, dan berjalan kearah gadis itu.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycholog and Psycopath Story
Teen FictionSalfa seorang gadis SMA yg cantik dan memiliki ilmu psycholog yang lumayan tinggi , Tapi siapa sangka hidupnya berubah setelah bertemu pria tampan yang ternyata adalah seorang psycopath.