Goodboy VS Fakboy

Prolog

Kehidupan di SMA itu bukan hanya tentang percintaan atau galau-galauan. Tetapi juga tentang pertemanan, solidaritas, dan kekeluargaan.

SMA itu memang masa-masa indah yang harus di kenang seumur hidup karena disinilah kita mengerti apa arti keberadaan yang sebenarnya.

Dan disinilah gue.

Sedang menjalani hidup, duduk di Sekolah Menengah Atas tepatnya dikelas 11 IPA 1 yang katanya kelas paling rajin, pinter, cerdas, atau apalah itu. Konon, yang masuk kelas ini kebanyakan golongan orang yang IQ nya diatas rata-rata. Orang-orang yang mengikuti berbagai lomba baik akademik maupun non-akademik.

Kecuali gue.

Ya, gue yang entah kenapa bisa masuk ke dalam jurang penuh orang-orang super ini. Padahal IQ gue itu gak seperti mereka. Gue itu orangnya pemalas, gak hobi baca buku pelajaran, mageran ikut ini itu, tapi kenapa gue nyasar masuk kesini woi?!

Harusnya gue yang begini itu cocok masuk ke kelas 11 IPA 3, kelas golongan gue. Kelas orang mageran, buronan guru, tapi asik. Sedangkan ini di IPA 1 orangnya datar semua, ambisius. Kan capek gue ngejarnya kalo ketinggalan.

Kadang suka heran gue, mungkin berkas-berkas gue itu nggak sengaja masuk ke tumpukan berkas orang pintar haha.

Tapi jujur, gue kadang kesel sama kelakuan anak kelas yang menurut gue cuma buang-buang waktu aja. Seperti berdebat masalah pelajaran yang udah lewat atau bertanya tentang pertanyaan yang jelas-jelas jawabannya itu tinggal pake logika. Ya mungkin saking pinternya, mereka jadi sedikit oleng HAHAHA.

Oh iya, Nama gue Elisha Anatasya.

Hobi gue terlambat sepanjang hari. Entah itu terlambat datang kesekolah, terlambat buat tugas, ataupun terlambat masuk kelas setelah dari kantin.

Banyak hobi gue kalau mau di sebutkan satu persatu. Yah, intinya gak jauh dari kata pemalas, mageran, rebahan, dan ngemil juga.

Gue itu bawaannya selalu badmood tiap kali ada yang ngusik ketenangan gue, tapi auto tampol aja orangnya.

Disini gue jarang bergaul sama anak kelas yang cewek. Mereka itu seakan membuat geng sendiri yang isinya orang rajin. Hanya yang pintar yang boleh bergabung.

Sedangkan gue? Jangan ditanya. Tapi enggak semuanya begitu. Ada beberapa lah yang mau nerima gue yang gini-gini aja. Makanya temen akrab gue cowok, tetanggaan juga.

Tapi walaupun ambisius di bidang pelajaran, kelas ini memiliki aura kekeluargaan yang kental. Mereka juga peduli satu sama lain.

Misalnya seperti kemarin, sepatu Melisa si anak olimpiade Astronomi digantung ke pohon beringin depan kelas 10 IPS 2 yang kelasnya itu di pojokan sekolah. Bisa ditebak kan siapa yang gantungin?

Siapa lagi kalo bukan rombongan kelas 11 IPS 3 yang Raja nya kelas terjahil, terusuh, terr... apa lagi? Banyak dah ter— nya.

Jadi besok paginya golongan olimpiade fisika, bahasa Inggris, sama biologi datang ke kelas 11 IPS 3 untuk nyeramahin yang buat onar yang pasti dipimpin oleh Arif si ahli agama, penceramah kelas dadakan.

Memang terkenal dengan kelas yang memiliki siswa olimpiade terbanyak, tapi hal itu tidak menutupi kemungkinan kalau kelas ini punya tingkah absurd juga. Saking absurdnya mungkin mengalahkan tingkatan manusia normal.

Apakah kelas purba ini gak punya cerita cinta gitu? Jangan salah, gak sedikit yang lagi cinlok sekarang.

Buktinya Febby si anak olimpiade biologi selalu ngajak Varrel anak olimpiade matematika untuk kerja kelompok. Katanya mau buat konspirasi tentang ukuran tubuh virus menggunakan rumus pengukuran perbandingan, gaje banget.

Ada juga Galih yang pinter puisi (pernah ikut lomba antarkota) selalu buat sajak yang disimpen dilaci Bella katanya sih biar Bella bisa bacanya setiap saat. Tapi Bella si anak olimpiade fisika yang sukanya itung-itungan gak mau baca sajak.

Alhasil, kertas yang isinya sajak itu jadi sampah masyarakat di hidup Bella. Sekarang si Galih jadi sadboy diaa.

gue pun juga punya cerita yang cukup mengesankan untuk diingat.

Dan,

Inilah cerita SMA gue.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vomments ya:)