chapter 12

26 3 0
                                    

  Sesuai janji Ilham kemarin, Arin diajak pergi kesuatu tempat.

"Ham kita mau kemana??" Tanya Arin saat sudah tiba didalam mobil Ilham

"Gue maunya kedufan, lo mau gak??" Tanya Ilham sambil menjalankan mobilnya

"Mau banget" jawab Arin antusias

  Ilham yang melihat ekspresi antusias Arin hanya tersenyum.

  Sesampai didufan mereka membeli tiket dan masuk.

"Lo mau main yang mana dulu??" Tanya Ilham

"Gue mau main biang lala" jawab Arin sambil menunjuk biang lala

  Ilham sedikit takut soalnya dia takut ketinggian, tapi cepat cepat dia menghilangkan ekspresi takutnya dan mengangguk.

  Diatas Arin hanya bersorak ria sedangkan Ilham dengan wajah pucatnya menahan ketakutan, Arin tidak menyadari perubahan wajah Ilham. Setelah turun Arin bertanya ke Ilham.

"Ham lo mau naik apa??" Tanya Arin sambil menatap Ilham

"Hahaha" ketawa Arin setelah liat wajah Ilham seperti ketakutan

"Kenapa lo ketawa??" Tanya Ilham kesal

"Lo takut??" Tanya Arin balik dengan kekehannya

"Gue tu phobia ketinggian jadi kek gini" kata Ilham dengan nada ketus

"Kalau phobia ngapain lo ngangguk tadi pas gue ajak??" Tanya Arin lagi

"Gue takut buat lo kecewa aja" jawab Ilham

"Ham gue gak bakal kecewa, malahan gue khawatir liat lo kayak gini" kata Arin menjelaskan

"Yaudah kita duduk dulu" ajak Arin dan menunjuk kursi di dufan

  Beberapa menit mereka dilanda keheningan.

Krukk

"Lo lapar Rin??" Tanya Ilham

  Arin hanya kekeh saja. Lalu Ilham dan Arin keluar dari dufan untuk cari kafe terdekat buat makan. Sesampai disana Arin dan Ilham duduk di tempat yang sedikit romantis dari yang lainnya.

"Mbak sini" kata Ilham sambil menunjuk satu pelayan kafe

"Mau pesan apa mbak sama masnya??" Tanya Mbak pelayan itu

"Lo mau apa Rin??" Tanya Ilham

"Samain aja Ham" kata Arin

"2 nasi goreng dengan 2 coklat dingin" kata Ilham

"Oke,, mbak mas saya boleh tanya gak??" Tanya pelayan itu

"Tanya apa mbak??" Kata Arin

"Mbak mas pacaran ya, cocok kok" kata pelayan itu lalu pergi mengambil pesanan mereka

  Arin dan Ilham hanya tertawa mendengar itu.

"Rin" kata Ilham

"Hmm" jawab Arin sambil melihat ponselnya

"Kata mbak tadi kita cocok, kita pacaran yuk!" Ilham dan membuat Arin terkejut sekaligus bingung apa maksud Ilham

"Maksudnya??" Tanya Arin bingung

"Lo ini lemot banget" gemas Ilham sambil mengacak rambut Arin.

...

  Rifqi yang bosan dirumah pengen keluar dan nongkrong kekafe, karena pikirannya dipenuhi oleh Arin.

  Rifqi memilih kafe dekat dufan karena lebih sejuk dan lebih terjangkau harganya.

  Rifqi melihat kedua orang yang sangat dia kenal, tapi ia lebih mengenal yang perempuan siapa lagi kalau bukan Arin dan Ilham. Rifqi memilih duduk agak dekat dengan mereka biar terdengar apa yang mereka bicaran.

"Ish Ilham, rusak ni rambut gue" kata Arin kesal sambil membereskan rambutnya

"Gak papa tetap cantik kok" kata Ilham gemas membuat pipi Arin merah merona

  Rifqi yang melihat itu hanya terbakar api cemburu melihat keduanya.

  Setelah pesanan mereka datang mereka memakannya tanpa berbicara sedikit pun. Setelah selesai makan mereka pergi ketempat yang sepi yang hanya mereka berdua saja. Rifqi mengikuti mereka berdua

"Rin" kata Ilham sambil memegang tangan Arin

"Hmm" kata Arin pendek tidak terkejut dengan tangan Ilham

"Lo mau gak jadi pacar gue??" Tanya Ilham dengan menatap mata Arin lekat

  Arin terkejut dengan penuturan Ilham, Arin melihat mata hitam Ilham denga lekat, mata mereka saling bertemu. Sampai Arin membuang muka kesamping. Rifqi yang tidak tahan dengan itu pergi dari sana karena cemburu.

"Maaf ham, gue gak bisa nerima lo, gue juga gak tau kenapa" kata Arin sendu. Dalam pikiran Arin terlintas bayangan Rifqi.

"Kenapa Rin, apa karena lo lagi suka sama seorang cowok??" Tanya Ilham

  Arin hanya diam

"Gak papa rin, cowok yang lo suka pasti sangat beruntung dapetin lo yang ceria kayak gini" kata Ilham agak kecewa

"Gue minta maaf sekali lagi ham, gue gak mau kalau setelah lo nembak gue lo bakalan jauhin gue" kata Arin dengan sedih

"Gue gak bakalan jauhin lo kok rin, kita kan bisa jadi adek kakak" kata Ilham senyum sambil mengacak rambut Arin gemas. Arin hanya senyum.

...

  Rifqi sampai rumah langsung pergi kekamar dan merubuhkan badannya dikasur kingsize, moodnya hari ini benar benar hancur.

"Kenapa gue kayak gini sih??" Kata Rifqi sambil mengacak rambutnya frustasi

"Arghh" geram Rifqi

Terlintas dibenak Rifqi, Ilham yang menyatakan cinta kepada Arin.

"Arghh" geram Rifqi lagi dan memejamkan matanya lalu tertidur.

...

  Sesampai dirumah Arin masuk kekamar dan meletakan tubuhnya dikasur.

"Duh gue kenapa?? Kenapa gak gue terima si Ilham, dia kan ganteng pintar, pokonya perfect" kata Arin sambil memegang hpnya

"Kenapa gue malah mikirin si Rifqi sih??" Kata Arin berbicara sendiri

  Arin merasa lelah dengan kejadian tadi dan pergi mandi lalu memejamkan matanya.

...

KALIAN TEAM MANA

ARINILHAM

ARINREHAN

ARINRIFQI

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang