Hari ini adalah merupakan hari terakhir sekolah, karna hari ini adalah hari sabtu.
Ryusha tengah berjalan menuju ke taman belakang tempat nya Haruhi dan Elli tengah menunggu nya saat ini. Seperti biasanya, Ryusha selalu tersenyum dan menyapa semua orang yang dia kenal dengan ramah.
Saat dia baru saja melewati tempat loker, tiba - tiba ada 3 orang anak laki - laki yang memanggil nya.
"Hei, Ryusha! Bisa tolong bantu kami? Jika kau tidak keberatan," tanya seorang anak laki - laki yang berada didepan Ryusha.
"Hmm, tentu saja... Tapi... Kalian mau tolong apa?" tanya Ryusha agak ragu karna kedua anak laki - laki tadi malah berdiri dibelakang nya.
"Cuman sesuatu hal yang simpel kok, nggak banyak..." jawab satu laki - laki di sebelah kiri belakang nya.
Ryusha masih ragu. Dia ingat kakaknya selalu memperingatkan nya untuk tidak pernah mempercayai laki - laki yang meminta tolong padanya tanpa mengetahui apa yang mereka butuhkan, dan juga tidak boleh pergi sendirian bersama orang yang mencurigakan.
"Ayo, kami ingin kau bantu kami di suatu tempat" ajak anak laki - laki di depan sambil menarik tangan Ryusha yang tersentak kaget.
"Eh? Tunggu dulu! Aku mau menemui Haruhi dan Elli dulu..." ucap Ryusha mencoba melepaskan genggaman tangan orang itu.
"Ayolah Ryusha~ wanita seimut mu ini bisa menangis nanti ya~" ucap anak laki - laki di sebelah kanan belakang nya.
Ryusha punya firasat buruk tentang ini. Dia merasa kalau ketiga orang ini akan mencelakai nya.
"Kakak tolong aku!!!" teriak Ryusha sambil menangis menutup matanya.
Tiba - tiba dia merasa tangannya terlepaskan dari genggaman kuat anak laki - laki tadi, dan tidak merasa kan ada kehadiran siapa pun disekelilingnya. Dia pun mencoba membuka matanya, dan melihat kakaknya ada didepan nya sambil mengepalkan tangannya seperti sedang marah pada ketiga anak laki - laki yang terduduk habis kena pukul sambil menjauh ketakutan.
"Sekali lagi jika aku liat kalian berani menyentuh adikku, maka jangan harap kalian akan melihat matahari terbenam lagi" ancam Ryuho dengan sadis.
Ketiga anak laki - laki itu langsung kabur ketakutan.
"Kakak... Kau benar - benar muncul..." kata Ryusha tidak percaya apa yang dilihatnya, padahal tadi kakaknya tengah sibuk dengan telepon dari usaha bisnis.
"Tentu saja aku datang Ryusha, aku kan kakakmu... Kenapa aku membiarkan adikku dalam masalah saat dia membutuhkan ku?" balas Ryuho dengan lembut sambil mengelap air mata adiknya yang sempat keluar karna ketakutan tadi.
"Aku pikir... Kakak akan sibuk dengan urusan bisnis..." ucap Ryusha sambil menundukkan kepalanya dengan sedih.
"SugerCute, apapun akan aku lakukan untuk adikku yang imut ini... Masalah bisnis bisa nanti, tapi masalah urusan adikku ini, tidak bisa ditunda." balas Ryuho sambil memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang.
Ryusha menyamankan diri didalam dada kakaknya, dia benar - benar merasa terlalu bodoh untuk berjaga - jaga dan pengawasan seperti tadi. Bahkan tadi saja dia tidak mau memukuli orang itu, padahal dia sangat jago dalam ahli beladiri seperti kakaknya.
"Lagi - lagi aku merepotkan kakak, mau sampai kapan aku harus bergantung pada kakakku terus? Aku benar - benar payah!"
***
Ryusha kelihatan sangat diam hari ini, tidak seperti biasanya yang selalu ceria seperti candy yang biasa orang - orang kenal."Hei, Ryu-chan... Kau baik - baik saja?" tanya Haruhi khawatir.
"Kau kelihatan sangatlah diam hari ini, dimana sikap ributmu itu?" tanya Yuki yang langsung ditatap tajam oleh para anak gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life New Story
Teen FictionCerita ini seperti tentang diri mereka para Saint Omega (Koga dkk), dari dunia lain. Yang menunjukkan kehidupan normal mereka, tanpa cosmo sebenarnya tidak juga, hanya saja kehidupan yang mereka alami normal tanpa adanya diri mereka bersekolah melat...