— Hampir bangkrut.
"Gila... kenyang banget!" Seru Yujin puas setelah beberapa saat lalu mereka menyudahi acara makan mereka dan langsung berjalan menuju halte bus hendak pulang.
Minhee cemberut, uang jajannya hanya tersisa sangat sedikit sekarang, mungkin hanya cukup untuk membeli 2 botol air mineral ukuran 1 liter.
"Kenapa?" Tanya Yujin yang sadar dengan perubahan mimik wajah Minhee.
"Gpp." Jawab Minhee cepat.
Yujin tahu, Minhee itu mirip perempuan, dalam artian seperti ini, saat sedang sedih ia tidak akan mengakui hal tersebut dan menjadi lebih diam dari biasanya.
Fokus minhee hanya tertuju pada dompetnya yang melarang hanya tersisa 3000 won, benar- benar sedikit itu.
"Gausah manyun, salah siapa dikasih jantung kok malah di tolak." Ucap Yujin yang malah membuat Minhee semakin menyesal.
Bukannya tidak ikhlas, tapi besok ia sudah berjanji untuk membayar hutang dengan kasir mini market dekat sekolahnya.
Ya... hal itu berawal dari Minhee yang langsung minum aja es teh kemasan yang dijual didalam sana tampa dibayar dulu, waktu dia liat ke dompet e-money ataupun duit benerannya gak dia bawa, dia bener-bener lupa untuk bawa uang ke sekolah, jadilah setelah merayu kasih perempuan itu Minhee dibebaskan bersyarat.
Tapi sekarang duitnya habis, gak cukup buat bayar es teh nya, kurang 200 won.
Mereka berpisah di dalam halte bus, karena rumah mereka tidak searah Yujin naik duluan.
Lalu beberapa menit kemudian barulah Minhee bisa pulang ke rumahnya.
Saat sudah sampai di rumahnya Minhee sangat terkejut mendapati uang sebanyak 34.000 won berada didalam saku tasnya, ia melihat struk pembayaran dari restoran tersebut dan benar saja, Yujin membayar sendiri makanannya, dengan senyum secerah matahari nya ia langsung menyambar ponselnya dan langsung mencari nama Yujin di aplikasi chat.
YUJIN
kamu baik banget|
Jangan-jangan kamu tau ya|
aku lagi ada utang||oh udah liat
|enggak, kakak punya utang?
|malu-maluin padahal anak orang kayahehehe|
Pokoknya makasih ya|
Mau vc-an ga?||Boleh!
Di seberang sana Yujin sangat senang di ajak video call sama Minhee, ya siapa sih yang gak seneng kalo diajak vc-an bareng doi.
Pokoknya rasanya dag dig dug der di jantung Yujin.'Halo Yujin, padahal kamu gausah selipin duit juga gapapa loh' ujar Minhee ramah.
"Muka kakak tadi lucu banget waktu aku kerjain haha."
'Wah, jadi yang tadi aksi balas dendam, aku samperin nanti kamu di mimpi'
"Mau ngapain di mimpi?"
'Ayo jalan-jalan dimimpi, berdua aja tapi, kalo dimimpi kan gak bakal laper, gaperlu keluar uang juga, kamu mau kemana? Aku anterin deh.'
"Ngaco ih"
'AHAHAHA, kamu udah mandi?'
"Udah, kakak belom kan"
'Iya kok tau, jangan-jangan kita jo-'
"Jomblo? Kan emang."
'Yah, padahal aku mau bilang jodoh.'
"Kak......"
'Bercanda-bercanda, kamu have a nice dream ya, jangan lupa tidur delapan jam aja, khusus aku tidurnya 12 jam.'
"Gausah bangun aja sekalian kak."
'Aku gamau bangun kalo mimpinya sama kamu lagi jalan-jalan ahayy, UDAH AH AKU TUTUP YA MIMPI INDAH KAMU.'
Pip
Sesingkat itu, Yujin tau itu hanya bercandaan, tapi tetep aja dia seneng banget, seneng banget kaya orang gila.
"YUJIN MAKAN!" Panggil ibunya dari luar, sebenarnya sudah dark tadi ia di panggil, tapi karena vc-an sama Minhee itu baginya lebih penting jadi ya...... gitu.
Sesaat sebelum keluar dari kamar tiba-tiba Hyunjin adik laki-lakinya berteriak "MAMA TAPI AKU DENGER KAKAK TELEPONAN SAMA COWOK."
"ENGGAK MA ENGGAK DIA BOHONG!"