CHAPTER|01

2 0 0
                                    

BUGH

BUGH

BUGH

"Gw peringatin lagi sama lu! Jangan pernah libatin keluarga gue sama robot sialan lu itu! Ngerti!"

Lawan bicara meringis akibat sebuah bogeman yang didapatkannya. Tersenyum sarkas. Lalu mendecih.

"Ck. Gue mau bantu anak lu doang. Liat, dia udah sekarat! Apa lu gak tega, dia sakit parah! Dan lu kata, anak lu gak boleh mati!? CUMA INI SATU-SATUNYA CARA!"

"Gue tau. Gue gak mau kehilangan nyawa anak gue. T-tapi jangan pake cara gini juga, Rey."

"Ternyata lu keras kepala juga ya Nath. Oke. Kalo lu kagak mau turutin saran gue, lu bakal nyesel Nath"

Laki-laki itu termenung. Pikirannya entah kemana, tapi saat ini yang dia butuhkan adalah nyawa anaknya tergantung pada papa nya sendiri.

Kalau Nathan mengikuti saran dari Reyga, apakah hidupnya akan diisi lagi dengan tawa anaknya? Seulas senyum hangat? Menjadi anak yang ceria? Nathan takut. Takut bagaimana nanti anak itu meninggalkannya. Sedangkan robot itu selalu mengalami kerusakan pada kabel, memori, dan lainnya.

Tapi-

"Oke. Gue bakal terima tawaran lu"

Laki-laki itu pun menoleh

"Tapi, dengan satu syarat. Kalo ada kerusakan, atau ada orang yang ngincer robot anak gue, lu harus tanggung akibatnya. Gue gak mau tau. Dan satu lagi, gue mau rawat dia. Layaknya seperti anak gue lagi"

Sambungnya, dengan nada tekanan.

"Oke"

Dua laki-laki itu pun saling berjabat tangan. Layaknya seperti orang sedang berbisnis.

Dan orang yang menawarkan tawaran itu pergi dengan membawa anaknya dari pekarangan rumah. Lalu, menghela nafasnya.

"Gue harap, lu bisa bantu gue, Reyga." Ucapnya lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang