.
.
.
Pancasona
.
.
.
Seorang gadis dengan keadaan yang tidak baik sedang berbaring tidur. Mahkota biru nya kusut serta lepek, kulit putih berhiaskan luka jahitan yang bahkan tidak tertutup rapi dan rapat, baju yang compang-camping.
Mengenaskan.
Kelopak mata yang tertutup mulai memperlihatkan permata yang indah, sewarna dengan mahkota nya.
Gadis itu berusaha bangun dari tidur nya seraya mengeluarkan ringisan.
"I-ini kenapa? wait-wait...bukan nya tadi kata nya gue metong ya? Kok malah mereka yang pergi ke neraka sih?" gadis itu bingung setelah melihat ke-dua kacung wanita gila itu meninggal secara mengenaskan dari balik kaca pembatas. Warna merah telah menjadi background.
"Ini gimana keluar nya? Nggak ada pintu cui. Apa pintu tersembunyi ya? Coba aja deh," gumam FL kita, Kanata.
Dia mulai berjalan meninggalkan ranjang penyiksaan dengan tertatih-tatih lalu mencoba meraba semua dinding yang terlihat polos.
Sampai akhir nya, di salah satu dinding yang tersentuh, mulai terdorong ke belakang dan menampilkan tangga ke bawah.
Jalan rahasia.
"Ini bukan pintu keluar tapi pintu rahasia? Tapi... ya udah lah, dari pada ketangkep, dan di tuduh bunuh orang lagi." Kanata mulai turun secara perlahan-lahan dengan berpegangan pada dinding di sebelah kanan. Setelah dia turun, pintu masuk ruang bawah tanah otomatis tertutup.
Di sepanjang jalan, Kanata dapat melihat dengan jelas karena ada nya lampu secara otomatis yang menyala.
"Sepertinya, jalan ini baru di buat. Masih bersih, trus penerangan nya udah lampu bukan obor"
Jalan rahasia ini hanya memiliki satu jalan tanpa percabangan.
Dan...
Akhirnya, setelah berjalan dengan waktu yang lama, terlihat jalan buntu yang di sebelah kiri nya ada tombol berwarna merah.
"Ini jalan buntu? beneran? eh, ada tombol deng. Tekan nggak ya?"
Dengan mengambil risiko, Kanata menekan tombol itu lalu terbuka lah pintu yang di kira adalah jalan buntu.
Udara sejuk langsung menerpa, membuat tubuh menggigil tetapi rasa senang lebih mendominasi.
Rumput-rumput dan pepohonan mendominasi pemandangan. Bintang dan rembulan terlihat dengan jelas dari sini.
"Wow, gila sejuk banget. Udah berapa lama ya, nggak ngeliat pemandangan seperti ini? Setiap hari liat nya gedung-gedung mulu, kertas mulu," kemudian dia menepuk kepala nya sendiri, "Aish lupa deh. Sekarang kan kabur dulu"
Gadis itu mulai berlari lurus memasuki pepohonan. Suara rumput terinjak dan daun-daunan berhembus mengikuti angin memenuhi hutan.
TBC
Mau masukin gif tapi terlalu besar. Max. di wp 3Mb. Udah aku compress tapi masih 3 Mb lebih😭🤧
BTW
𝙺𝚈𝙰𝙰𝙰 𝙰𝙺𝙷𝙸𝚁𝙽𝚈𝙰 𝚂𝙴𝚃𝙴𝙻𝙰𝙷 𝙼𝙴𝙽𝙰𝙱𝚄𝙽𝙶 𝚄𝙰𝙽𝙶 𝙹𝙰𝙹𝙰𝙽 𝙱𝙸𝚂𝙰 𝙱𝙴𝙻𝙸 𝙹𝚄𝙶𝙰❤︎❤︎❤︎
Semoga terhibur
KAMU SEDANG MEMBACA
Pancasona | BSD x OC
RomansaApakah kau mengira jika orang yang selalu tersenyum itu benar-benar bahagia? Tidak pernah merasakan nama nya penderitaan, kesepian? Jika kau berpikir seperti itu, berarti kau sangat naif. Tidak semua orang yang selalu tersenyum tanpa beban itu bahag...