"Amber!"
Gadis berambut pirang itu menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Amber berbalik dan melihat Harold, teman baiknya di University of Oxford, kini tengah berlari kecil menghampirinya.
"Oh hai Harold, terkejut bertemu denganmu di sini" sapa Amber. Gadis itu tidak menyangka akan bertemu dengan Harold di perpustakaan, Harold memang pintar tapi Amber tahu betul masalah Harold yang tidak suka menginjakkan kaki di perpustakaan kampus.
"Aku punya masalah dengan Mrs Hodge dan kau tahu bagaimana kelanjutannya"
Amber terkekeh geli, "Merangkum banyak buku tentang kanker dubur?" tebaknya.
Harold menggeleng dengan wajah yang sebal, "Kali ini omong kosong tentang kloning pada manusia"
Mereka berdua mulai berjalan mencari tempat duduk untuk membaca buku mereka bersama-sama, "Aku bingung kenapa manusia ingin melakukan kloning bukankah proses reproduksi itu cukup menyenangkan?" gurau Amber.
Harold terkekeh geli dan mengangkat kedua bahunya sambil berkata, "Ya karena kloning akan sangat berguna bagi orang-orang seperti aku" oh persetan cowok ini gay. Amber mendengus sebal.
Mereka mengambil tempat duduk yang jauh dari Ms Winslet, si penjaga perpustakaan yang cerewet. Niat awal Amber kemari adalah mencari referensi yang bagus untuk jurnalnya tapi sayangnya ia harus berakhir membantu Harold yang hampir mengoyak lembaran buku kloning yang pria itu baca.
"Akan lebih mudah merangkumnya jika kau paham apa yang kau baca" ucap Amber.
Harold mendelik sebal ke arah gadis itu, "You know what? Fuck this!" dan Harold pun menutup bukunya. Beginilah jika pria disuruh merangkum, mereka tidak punya kesabaran untuk membaca apalagi mencintai? Sial, Amber merasa semakin konyol.
"Baiklah aku harus pulang" ucap Amber seraya memakai ranselnya kembali. Harold ikut berdiri bersama gadis itu dan mereka keluar dari perpustakaan bersama-sama.
"Apa yang akan kau lakukan di akhir pekan ini?" tanya Harold.
"Belajar, memangnya apa lagi?" sahut Amber dengan acuh.
Harold berdecak sebal "Kau harus berkencan Amber!"
Mendengar itu langkah Amber langsung terhenti, spontan Harold pun ikut menghentikan langkahnya dan bertanya kepada Amber yang sedang menatapnya dengan penuh selidik, "Apa?"
"Kau mencoba untuk mengajakku berkencan lagi?" tanya Amber dengan curiga.
Harold langsung menggeleng cepat, "Tidak, tidak, yang terakhir itu sudah cukup buruk! Kau tahu saat itu aku seperti sedang mencium saudari kandungku sendiri" mendengar omelan Harold Amber mendesah lega lalu terkekeh geli. Pada semester pertama, mereka berdua pernah iseng berkencan hanya karena Harold ingin memastikan apakah dia masih punya ketertarikan terhadap lawan jenis atau tidak. Dan yup, itu adalah pengalaman terburuk bagi Amber karena keperawanannya hampir hilang untuk Harold yang bahkan tidak bergairah terhadap gadis mana pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing For The Sheikh (Exotic Dances Collection #2) [Completed]
RomanceExotic Dances Collection #2 Amber Wyatt adalah gadis muda yang belum pernah merasakan bagaimana jatuh cinta sampai dia bertemu dengan seorang pemuda melalui situs kencan online. Amber yang polos dibuat mabuk kepayang oleh pemuda asing sehingga tanpa...