Just call me "rar"
Cerita pertama saya di wattpad.
Jika ada kesalahan (typo) mohon dimaafkan.
Cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri.
Hargai penulis dengan cara vote dan komen.
Selamat datang dan selamat membaca.
Ramaikan kolom komentar.
Happy reading🖤
Jangan bilang kamu mencintainya jika kamu belum merasakan patah hati karena-nya. ~Kayla Vandella Rezfania
▫️
▫️
▫️Kayla Vandella Rezfania, panggil saja Kay. Gadis dengan paras cantik, alis tebal dan bulu mata yang lentik kini sedang memasak di dapur rumahnya.
Hari ini Kay berniat membuatkan sarapan untuk seorang lelaki yang mampu memikat hatinya di awal gadis itu bersekolah di SMA Nusntara.
Bau harum masakan Kay menyeruak ke seluruh ruangan dirumahnya. Gadis itu menempatkan masakannya ke sebuah kotak makan bewarna biru langit. Ia juga tidak lupa menyiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya.
Setelah selesai dengan kegiatannya di dapur, Kay segera beranjak menuju kamarnya untuk beribadah dan bersiap pergi ke sekolah. Tidak butuh waktu lama seragam ciri khas sekolahnya sudah melekat ditubuh mungil gadis itu.
Kay menuruni anak tangga, berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Selamat pagi Ayah, Bunda!" sapa Kay seraya mengecup kening kedua orang tuanya bergantian.
Mereka berdua lantas tersenyum. "Selamat pagi Kay," sahut mereka kompak.
"Sayang, ini kamu yang masak?" tanya sang Bunda sambil menyiapkan makanan di piring suaminya.
"Iya Bun," jawab Kay.
"Wah anak Ayah sekarang udah bisa masak nih ceritanya?" goda Fery pada anak semata wayangnya.
"Ihhhh Ayah.... Kay emang bisa masak!" protes Kay dengan bibir yang mengerucut.
Fery mengacungkan kedua ibu jarinya kepada Kay. "Iya-iya, anak Ayah emang hebat."
"Oh iya Kay, kamu nanti berangkat sama Ayah aja, soalnya Mang Ngadimin lagi pulang kampung," ucap Fery disela-sela makannya.
Kay menganggukkan kepalanya. "Iya Yah."
"Pulangnya biar Bunda aja yang jemput," kata Rina setelah menuangkan minuman di meja suami dan anaknya.
"Kay pulang naik angkutan umum aja, Bun. Kasihan Bunda kalau harus jemput Kay. Lagipula Bunda kan harus ke butik," sahut Kay.
Rina mengusap lembut rambut Kay. "Gak papa Kay, biar Bunda aja yang jemput kamu."
Kay menghembuskan napasnya kemudian mengangguk patuh.
"Kita berangkat sekarang supaya kamu gak telat," ucap Fery ketika melihat Kay sudah selesai makan.
"Kay berangkat sekolah dulu ya Bun," pamitnya seraya mencium punggung tangan Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAYLA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Jangan lupa untuk vote⭐ Kisah seorang gadis cantik dengan kehidupanya. Berawal dengan rasa bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang selalu ada untuknya, serta cinta dari seseorang yang dulu membencinya. Nam...