Perfect Love 56

1.2K 57 35
                                    

Langit sudah semakin gelap, hawa dingin yang masuk melalui jendela mobil menemani perjalanan mereka. Zara dan Angga kini sudah memasuki kota Bandung.

Rasa lelah sudah menghinggapi Angga yang menyetir sepanjang jalan.

"Sayang mau lanjut apa mau mampir makan dulu?". Tanya Angga pada Zara yang memainkan handphone nya.

"Eh, kamu lapar pap?". Tanya Zara menaruh ponsel nya.

"Eem lumayan mam, capek juga".

"Lanjut lagi bentar ya pap, nanti nyampek rumah mamam pijitin".

"Beneran ya mam! Jangan boong loh". Ucap Angga.

"Iya sayang".

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan nya, dan Zara kini sedang memangku Ara sambil menyusui.

"Huhh akhirnya nyampek juga". Angga mematikan mesin mobilnya dan menyandarkan tubuhnya sambil memijat kepalanya.

"Ayo pap".

Zara menggendong Ara dan Angga menggendong Rey, sedangkan bibi membawa tas nya dan juga tas baby Ara.

"Assalamualaikum".

"Mamam".

"Waalaikumsalam, ehhh cucu mamam udah sampai". Mengambil Rey dari gendongan Angga.

Zara dan Angga bergantian menyalami tangan mamam, dan langsung masuk untuk bertemu keluarga nya yang lain.

"Zaraa, gue gendong Ara sini". Pinta Kyla semangat.

"Nih gendong bener-bener Lo"

"Iya ah, bawel Lo". Ucap Kyla marah lalu pergi ke duduk di samping Kenjiro untuk mengajak ponakan cantiknya.

"Mama, Zara kangen banget sama mama". Zara sedikit berlari menghampiri mama mertuanya dan memeluknya.

"Masak kangen sih? Sini mantu mama yang cantik". Membalas pelukan Zara.

"Papa, sehat pa?"

"Sehat mantu". Balasnya tersenyum.

"Sayang, kekamar bentar yuk aku capek banget". Ucap Angga yang datang dari arah luar.

"Eh sayang, iya iya ayok kita kekamar".

"Kyl anak gue kalau nangis bawa ke kamar aja ya!".

"Iya".

Angga dan Zara menuju kamar yang dulu Zara tempati sebelum menikah dengan Angga.

"Huhh capek banget". Menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Kamu gak mau mandi dulu pap?". Tanya Zara yang menyiapkan baju untuk dirinya dan Angga.

"Mandi berdua yuk mam, Kita berendam". Ajak Angga pada Zara yang sekarang tengah memeluknya dari belakang.

"Kenapa gak mandi sendiri aja sih pap?". Membalikan badannya dan menggapai pipi Angga dan mengelusnya.

"Kangen kamu".

"Kangen? Orang setiap hari ketemu".

Angga merengek seperti anak ke ibunya menyelusupkan kepalanya ke leher Zara, mengirup aroma tubuh istrinya. Tangan yang sudah bertengger indah di pinggang Zara yang kini beralih mengelus punggung Zara dengan memasukkan kedua tangannya.

"Sayangg ahh". Desah Zara saat Angga mencium dada Zara.

Perlahan Angga membuka kaitan bra Zara dan melepaskan paksa, eluhan Zara yang  silih berganti terdengar tak menyurutkan semangat Angga.

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang