About The Past

28 2 0
                                    

Author POV

Hari ini tepat dua tahun setelah band mereka memutuskan untuk hiatus. Semenjak Zayn memutuskan untuk keluar dari band, One Direction hanya melanjutkan sisa world tour mereka dan mengeluarkan album terakhir mereka berjudul "Made in the A.M." pada tahun 2015.

Pada album tersebut, lagu yang berjudul "History" menjadi favorit semua penggemarnya. Lagu ini menceritakan tentang persahabatan dan perjuangan mereka selama di band, meskipun pada akhirnya mereka akan hiatus, para personil yakin bahwa karya mereka selama ini akan menjadi sejarah bagi para penggemarnya, bahkan dunia.

Sejak mereka hiatus, para personil One Direction memutuskan untuk bersolo karir mengikuti jejak Zayn Malik yang sudah lebih dulu bersolo karir. Liam Payne, Harry Styles, Niall Horan, dan Louis Tomlinson mencari gaya musik yang sesuai dengan diri mereka dan melakukan rekaman dengan label yang berbeda-beda. Hal itu membuat mereka cukup sibuk dalam beberapa waktu.

***

Kaylee O'brien

Hari ini tepat dua tahun setelah mereka memutuskan untuk hiatus. Louis mengajakku makan siang di restoran Italia favoritku.

Setelah band mereka memutuskan untuk break, Louis mulai menyibukkan diri dengan project solo nya. Dia mengatakan bahwa dia akan melakukan rekaman single pertamanya dengan Steve Aoki, DJ keturunan Jepang-Amerika yang cukup terkenal di dunia.

Aku senang mendengar dia akan mengerjakan project terbarunya. Ya meskipun aku tahu, itu artinya Louis akan lebih banyak menghabiskan waktu di Amerika daripada London.

Louis juga memutuskan untuk membeli rumah di LA. Keputusan tersebut diambil karena dia banyak mendapat pekerjaan di Amerika. Jadi, alangkah lebih baik dia memiliki tempat tinggal juga di sana. Selain itu, ada alasan lain mengapa Louis membeli rumah di sana.....

*flashback*

Aku langsung berlari ke lantai bawah saat mendengar suara mobil Louis datang.

"Where have u been babe?-"

"-why u didn't answer my phone?" Tanyaku khawatir saat mendapati Louis pulang dengan wajah lelah dan berantakan di jam 4 pagi.

"Are u driving alone?" Tanyaku bertubi-tubi sambil memeluknya. Jujur aku khawatir.

Louis tidak menjawab apa-apa. Dia hanya berjalan ke lemari es dan mengambil sebotol air mineral dan meneguknya. Aku masih menunggu jawabannya.

Louis duduk terdiam di sofa yang menghadap ke halaman belakang.

"So, where have u been? Party?-" Tebakku. Oh tidak, aku sudah hafal sekali dengan kelakuannya. Tapi kenapa dia tidak menjawab telpon dan mengabaikan pesanku juga.

"-but why u didn't answer my phone? You didn't reply my text too" aku ingin mendengar jawabannya.

"Yeah, I'm party all night long with my friends and yeah... I didnt check phone?"

"How can?" Ah sudahlah. Bisa-bisanya dia bersenang-senang semalaman penuh sedangkan di sini aku mengkhawatirkannya setengah mati.

Aku lelah dengan sikap 'semaunya' Louis selama ini. Dia selalu pergi pagi-pagi sekali untuk bekerja, tetapi dia tidak pernah mengatur kesehatannya dengan baik.

Tidak hanya itu, aku juga tidak tahan dengan gaya hidupnya yang.... ya kau tahu lah maksudku.

Smoking cigeratte, go to the pub, drink an alcohol, party all night long, meet a different girls, dan selalu pulang jam 4 pagi setiap harinya.

Siapa yang kesusahan kalau begitu? Aku pastinya!

Sudah 15 menit Louis hanya terdiam memandangi halaman belakang dengan tirai yang masih tertutup. Sepertinya terjadi sesuatu...

Walls LOUIS TOMLINSONWhere stories live. Discover now