Pertemuan Kembali

722 68 50
                                    


Halo, selamat datang di lapak Jean! Fic kali ini terinspirasi dari gambar yang dikirimkan oleh seorang teman, di mana Haikuan dan Yibo pergi drive bersama, berdua saja. Otak Jean langsung berputar halu tralala dan terciptalah ide cerita ini! Fanfiction ini super ringan, ga ada angst berarti apa-apa, sekedar untuk melepaskan halu Jean yang kesusahan untuk membuat NieLan yang bahagia, ha-ha! 

Disclaimer: Semua aktor yang namanya dipinjam adalah milik diri mereka sendiri. Tidak ada maksud menistakan apalagi menghina, semua ini dibuat karena penulis sangat suka dengan visual mereka. Pengarang tidak memiliki dasar menulis yang baik, kesalahan ejaan, tata bahasa, karakter OOC, dan lain-lain pasti banyak yang terjadi.

Nevertheless, I hope this humble offering make you smile <3 


*********


"Yibo?" Panggil seseorang ragu-ragu ketika Yibo sedang asyik membandingkan kandungan nutrisi pada label 2 merek mentega yang sedang dibawanya. Merasa tak asing, Yibo menoleh dan membelalakan matanya.

"Kuan-gege??"

Reflek Yibo meletakkan barang yang dipegangnya, kemudian menghambur ke pelukan pria yang lebih tua, memeluknya erat. Untungnya Haikuan memiliki reflek yang bagus, sehingga ia dengan cepat menstabilkan tubuhnya dan balas memeluk "adik" nya itu.

Tunggu, "adik"? Kedua kakak adik ketemu gede ini saling mengenal ketika mereka menuntut ilmu di Prancis. Sebagai orang China di negara asing, mereka tergabung dalam perhimpunan pelajar pendatang dari negeri yang sama. Keduanya sama-sama tidak mudah dekat dengan orang asing, yang satu canggung di tengah kerumunan, yang satunya lagi memang malas SKSD dengan orang asing. Sayangnya kedutaan China menetapkan bahwa perkumpulan tersebut bersifat wajib bagi seluruh pelajar asing, sehingga keduanya mau tidak mau harus hadir dalam pertemuan rutin mingguan yang diadakan di kedutaan China di Perancis.

Yibo yang imut menarik banyak perhatian. Anak yang masih berusia 15 tahun itu menyandang predikat sebagai mahasiswa paling muda dalam angkatan mereka. Hampir semua orang berlomba-lomba untuk mencubiti pipinya, ataupun mengusak rambutnya yang fluffy. Haikuan yang merasa kasihan melihat Yibo tak nyaman, menaklukkan phobianya terhadap kerumunan dan menarik anak itu menjauh. Sejak saat itu, mereka berdua selalu terlihat bersama-sama dan hanya terpisahkan ketika mereka memiliki kelas masing-masing.

Kita kembali ke sebuah toko makanan impor terkemuka di mall terbesar di Beijing, keduanya berbelanja sambil bernostalgia dengan antusias seakan tidak pernah berpisah. Padahal, keduanya sempat putus kontak beberapa tahun lalu akibat dari kepulangan mendadak Yibo ke China atas desakan kondisi kesehatan orang tuanya. Sangat disayangkan, kariernya yang sedang berada di atas angin harus dikorbankan.

Saat ini keduanya duduk diam di sebuah cafe bernuasa klasik sambil menikmati kudapan yang mereka pesan. Rupa-rupanya rindu tak menghalangi mannerism yang mereka pelajari sejak kecil

"Jadi, fashion magazine mana yang beruntung bisa mempekerjakan Yibo sekarang?" Tanya Haikuan setelah menyeka mulutnya, kouign-amann  yang dimakannya barusan menyisakan aftertaste yang kurang menyenangkan.

"Yibo sudah tidak bekerja, Kuan-gege," jawab Yibo, sesaat kemudian ia melanjutkan, "Yibo yakin pastry yang Gege makan pasti mengganggu indra perasa Gege, bukan? Mau bagaimana lagi, tempat ini sudah yang terbaik di sini... Gege sendiri bagaimana? Apakah sudah jadi mendirikan pâtisserie sendiri? Kenapa Yibo belum dengar apapun." Yibo mendadak cerewet, enggan untuk menjelaskan statusnya saat ini, memilih untuk mengalihkan topik.

Haikuan tersenyum dengan misterius sambil memainkan cangkir teh nya, kelihatan sekali bahwa pemuda itu sedang menimbang sesuatu.

"Kuan-gege?" Yibo memiringkan kepalanya dengan manis, "Kenapa?" Tanyanya kuatir.

Budak Cinta, Wang dan Liu? (or the other way around)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang