DEAR J

14 0 0
                                    


      
Salam sumkam untuk kalian semua, Terutama Untuk J, Hhhhh

Thank to All

Tuhan,terimaksih atas kekuatan yang Telah Engkau berikan dalam penyusunan kata ini, Dan terimakasih kepada Teman-Teman atas Dukungan yang Telah kalian Nobatkan, Dan untuk J, terimakasih telah membantuku Mengisi beberapa Cerita Ini yang terinspirasi Dari kisah Kita Sendiri,



JARAK KITA ADALAH JEDA

Jeda....
Seakan ia membuatku berfikir mengapa ia Selalu mendiamkanku, apa salahku dan mengapa Kamu membisu?
Aku masih tidak terima mengapa kau begitu Mahir Mendiamkanku, Setelah aku sudah Mendapatimu Bukannya Aku semakin asik dengan kamu, Justru Kamu Mendiamkanku seolah Kita Adalah Bukan kita, sama Halnya sperti Aku dan Kamu Tidak Pernah Menjadi Kita, ataukah Memang Begitu?

Mungkin aku sudah Tidak Diperlukan lagi Olehmu sebagai seorang yang menemani kebosananmu dan penghiburmu dikala Engkau Letih Dan sedih?   Ah.... Ntahlah Rasanya Sangat Membingubgkan Sekali Keadaan ini, Tidak ada Yang bisa Kulakukan selain Menunggu Jeda Itu Hilang, seiring dengan Waktu Yang Berjalan aku selalu Menunggu atas Sapaan Darimu yang Mungkin Bisa Dengan Bunyi ponsel ataupun dengan Sebuah sapaan yang melibatkan Sebuah pesan, Namun Aku tidak Mengerti dengan penantian Ini, Aku bingung apakah yang Kutunggu ini sebuah Kerinduan Ataukah sebuah Perpisahan.

Jeda ini, Semakin memusingkan aku. Sehari, dua hari, Hingga Berpekan-pekan ataukah Berbulan-bulan, Aku terdiam Membisu Dan Tuli, Tanpa Aku menuntut Satu katapun Dari Kamu, Sebab aku Tahu Jika Aku sperti itu aku yakin Pasti Kamu Tidak Akan Suka jika aku begitu. Tapi, Pantaskah Keadaan ini Terbelenggu Di sebuah Perasaanku?

Jujur, Rasa ini terlalu besar Untuk Aku emban, Sehingga ketika Aku ingin Melepasnya Sama halnya Aku menyakiti diri sendiri, Hanya saja aku Memikirkan Jika kamu nanti Kembali dengan Obor Bahagia; maka aku akan menyesalinya, Itu sebabnya Aku Bertahan Dalam Setia, walau aku tahu diammu sangatlah Membuatku Menderita.





SEBUAH LELANGAN

Kamu adalah apa yang selalu aku Pikir,
Dan aku adalah apa yang selalu Kau Lewatkan,


Aku salah Telah Menaruhmu Terlalu Dalam Di Hati,
Sehingga ketika aku Ingin Melepasnya seperti aku Menyakiti diri sendiri,

Aku selalu terluka denganmu, Tapi aku ingin selalu berada Didekatmu

Ku semaikan kata rindu Buatmu,
Ku hasratkan nada Indah untukmu,
Lantunan sebait kata ini Murni dari isi hatiku,
Ku isyarohkan Hanya padamu,

Prihal itu,

Maaf untuk hari ini, Aku menyerah, karena aku sudah Lelah,
Namun Bukan Berarti aku Putus Asa, Karena aku sudah Menggerahkan Seluruh Tingkah Namun Hal itu Hanyalah Sebatas rasa Hampa,

Aku tidak Mengerti akan Hal apa Yang sedang Berada Di pikiranmu dan Isi Hatimu, Tapi perasaanku Berbeda Untuk Hari Ini,
Itu semua Karena Sifatmu,
Maaf Ya, aku Pikir kamu Tidak akan Kujadikan sebuah Lelangan namun Hari ini sifatmulah yang kan menjadikanmu layaknya seperti itu


MENGHARGAI NAMUN MENYAKITI

Aku memilihmu bukan karena Nafsu,melainkan dari dalam diri yang di isyarohkan oleh hati, Aku mencintaimu bukan karena fisik maupun harta karena aku memilih kata hati yang mungkin tak pernah dusta dan tak pernah Berkata Hampa,

Namun teganya Kamu menerima Dengan Alasan sekedar menghargai, aku tidak butuh itu jika kamu ingin menerimaku terimalah dengan Hati yang lapang bukan karena rasa kasihan,
karena perasaan bukanlah sebuah game yang harus kau maenkan dikala kamu memerlukan dan kesepian, mungkin seandainya ada yang lebih dahulu dariku kamu tidak Akan Menerimaku, Karena kamu bukan mencintaiku malahan kamu hanya sekedar kasihan padaku.
Prihal itu yang lebih sangat menyakitkan.

  Aku juga punya perasaan, jika niatmu cuman kasihan maka jangan berlebihan, karena hati butuh yang pasti bukan hanya sekedar mengcopy, jika rasamu hanya sekedar rasa kasihan maka jangan padaku, karena aku bukanlah seorang pengemis yang hanya datang sesaat dan pergi dengan seberkas dan Kembali Untuk Menguras, Karena Prihal ini semua aDalah sebuah perasaan yang tak mungkin kau nobatkan dengan rasa kasihan melainkan dengan kata hati yang paling dalam dan selepas mewujudkan,
Prihal itu semua Aku tidak Butuh.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang