Sebatas Angan

23 5 1
                                    

Berharap ini semua hanya mimpi. Sayangnya ini adalah kenyataan yang begitu menyesakkan dan menyakitkan.

Aku yang begitu besar menaruh semua rasa, harapan dan mimpi kepada mu, kini berubah hanya menjadi sebatas angan semata.

Perkenalkan nama ku Graceline Suh. Hari ini aku harus menghadiri pernikahan dari seseorang yang pernah menjadi bagian terpenting di hidup ku.

Aku sejenak menghentikan langkah ku. Kini aku menatap ke arah pria tampan, yang memiliki tatapan tajam itu. Senyum kebahagiaan tak pernah luput dari bibirnya.

Senyum itu pernah mengisih hari-hari yang ku lewati bersamanya.

*** Flashback On ***

Hari ini aku berada di sebuah cafe langganan ku dengan kekasih ku.

Oh iya perkenalkan nama kekasih ku kim doyoung. Hari ini aku dan dia akan merayakan anniversary ke tiga kami.

Aku melihat kearah pria tampan yang notabene adalah kekasih ku sedang berjalan ke arah ku.

Dengan senyum yang selalu menjadi kesukaan ku di tunjukkannya. Kami berdua mulai berbincang dari masalah pekerjaan hingga yang tidak terlalu penting.

Aku terkejut saat dia mulai berbicara dengan nada serius, bahkan dia berlutut dengan bertumpuh pada satu kaki.

Dan lebih mengejutkan lagi dia mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna biru, kemudian membukanya yang menampilkan sebuah benda yang begitu indah.

"Graceline Suh, kamu tau aku bukan seorang pria yang bisa bertingkah semanis ini terhadap mu, tapi saat ini biarkan ini menjadi sebuah kenangan indah dan termanis dari ku. "

"Maukah kau menjadi teman hidup ku hingga ajal menjemput kita berdua?."

Aku terharu mendengar ungkapan cintanya.

"Ya aku mau. Aku mau menjadi teman hidup mu."

Semua ucapannya itu hanya menjadi sebuah bualan semata. Selang beberapa bulan kemudian setelah dia melamar ku. Ada perubahan yang begitu terasa.

Dia yang biasanya begitu hangat pada ku, kini mulai terasa begitu berbeda. Bahkan ada jarak yang begitu jelas tercipta diantara kita berdua.

Dan satu minggu saat menjelang hari bahagia ku dengannya. Dia dengan begitu gampang membatalkannya.

"Maaf, aku tidak bisa menikah denganmu grace. Karena getaran cinta yang dulu ku rasakan padanya kini tak sama lagi."

"Aku telah mendapatkan seseorang yang membuat ku jatuh ke dalam pesonanya, bahkan getaran cinta ku padanya lebih besar daripada saat bersamamu."

"Katakanlah aku seorang pria brengsek, tapi maaf perasaan tak bisa di paksakan."

Setelah dia mengatakan semua itu, dia meninggalkan ku. Sakit, marah, dan kecewa dengan perlakuannya.

Apa perasaan ku sebegitu tidak berharga lagi untuk nya?

Kim doyoung terima kasih atas semua perlakuan mu pada ku selama ini

*** Flashback Off ***

Aku pun meneruskan langkah ku mendekatinya. Terkejut? Ya bisa terlihat jelas di wajahnya.

Mungkin dia berpikir bahwa aku tidak akan datang ke pernikahannya dengan wanita itu.

Aku tersenyum padanya, bahkan dengan senyum yang terkesan di paksakan. Aku pun menjabat tangannya dan mengatakan ungkapan doa yang terbaik untuknya

"Selamat atas pernikahan mu, semoga kau dan istri mu berbahagia selalu, hingga ajal menjemput kalian berdua."

Setelah mengatkan itu aku memutuskan, untuk meninggalkan tempat itu.

Menangis? Ingin sekali tetapi air mata ku mulai mengering. Yang ada aku hanya bisa tersenyum dalam kepahitan

"Sekali lagi terima kasih untuk mu, kim doyoung yang telah menjadi patah hati terbaik ku."

Berbahagialah bersama dengan wanita yang telah kau labuhkan hati mu, yang telah kau jadikannya rumah untuk mu benar-benar pulang.

.
.
.

The End

LovesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang