O1. Stockholm Syndrome

1.3K 172 13
                                    

Aku seperti terpenjara lalu menemukan luka baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seperti terpenjara lalu menemukan luka baru. Disiksa dengan luka yang penyebabnya berasal dari penculikku sendiri. Aku terlalu bodoh karena melebihkan simpati seorang perempuan hingga membiarkan diriku sendiri menjadi tawanan di dalam hatinya.

Dia selalu saja melukaiku dengan kata pujiannya terhadap lelaki lain yang menurutku aku juga memiliki hal apa yang dimiliki lelaki itu.

Yoona, aku juga punya hal yang lebih daripada dia!

Tolong, menolehlah sedikit terhadap lingkunganmu!

Semesta memberimu aku untuk kau cinta!

Argh!

Sialan!

Aku terus saja menenggelamkan kepalaku ke dalam air. Aku stress berat setelah pengakuan Yoona dua jam yang lalu. Seharusnya aku sudah mengirim email persetujuanku tentang meeting di Jepang dua hari ke depan terpaksa aku batalkan dan berakhir dengan menyiksa diri sendiri di dalam kolam renang.

"Kau mau mati mengambang dan membuat Ayahmu semakin sekarat?!"

Huh!

Aku tersentak saat si sekertaris sialanku datang sambil menyeretku untuk menepi. Dia memang orang satu-satunya yang aku percaya selain Yoona. Dia sepupuku yang tahu segala kepahitan dalam hidupku, kecuali masalah satu ini—aku tidak pernah menceritakannya.

"Kau kenapa?"

"Aku kehilangannya...” Mataku memanas, "Aku kehilangan bahkan sebelum aku memulai segalanya."

Ini adalah kali pertama aku terlihat begitu rapuh di hadapannya. Selama ini aku selalu menjadi manusia tembok yang kuat, meski badai selalu berusaha menghancurkan tembok yang aku buat.

"Kau perlu cerita."

Aku memeluk Kai. Terkesan sangat menjijikkan tapi aku benar-benar butuh pelukan. Semua orang yang aku sayangi meninggalkanku. Waktu kecil aku kehilangan Ibu, lalu sekarang Yoona entahlah apakah besok justru Ayahku juga yang tengah koma sekarang?

Kapan Tuhan mengasihaniku lalu memberikan sedikit kebahagiaan?

"Aku kehilangan dia."

"Dia siapa?"

"Orang yang selama ini memenjarakanku dalam hatinya. Aku di tawan dan dipaksa menunduk untuk terus mencintainya meskipun aku terus saja di campakkan,"

Aku merasakan bagaimana Kai menghela nafas lalu menepuk bahuku berusaha memberikan kekuatan.

Tring!

Dengan terpaksa Kai melepaskan pelukan kami. Aku memaklumi saat ia terlihat menjauh dariku sambil menjawab telfon yang datang. Dari arah sana aku lihat Kai menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan. Ia berulang kali menatap langit sambil berusaha menahan air matanya.

Dia mendekat lalu dunia yang lainku pun hilang.

"Sehun, Paman telah tiada.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fools gold | yoona sehun. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang