-
-
-"Dimana aku??"
Lirih Sarada saat sadar terbangun di sebuah tempat yang dipenuhi pohon sakura yang sedang bermekaran."Sarada"suara lembut itu mulai menyadarkan Sarada dari lamunannya.
Onix Sarada membulat ketika menemukan asal suara lembut itu
"mama...papa??"
Sarada langsung menghambur ke pelukan dua orang yang di lihatnya."Hikss...mama..papa.."
"Iya sayang,ini kami"ucap pria berambut dan beriris senada dengan Sarada.
Sarada semakin mengeratkan pelukannya pada dua orang didepannya yang kini juga memeluknya sama erat.
"Mama..papa..hiks"ucap Sarada yang tak bisa bicara apapun saat ini.tenggorokannya seakan tersekat duri tajam yang menghalangi suaranya untuk keluar.
"Kami merindukanmu sayang"ucap wanita cantik bersurai merah muda tepat di telinga Sarada.
"Sara juga rindu kalian..mereka jahat,Sara gak mau tinggal bareng mereka,mereka bukan mama papa Sara,mereka jahat..hiks"ucap Sarada diiringi lelehan air mata yang tak kunjung berhenti mengalir dari onix kelamnya..
"Maafkan kami sayang...kami tak bisa menjagamu"lirih Sasuke,pria yang Sarada kenal sebagai ayah kandungnya di foto pemberian orang tua angkatnya
"..."
"..jaga dirimu sayang,jangan bersedih atau kami akan menderita melihatmu seperti itu"ucap Sakura yang perlahan melepaskan pelukannya pada Sarada
"Maafkan kami,kami harus pergi"ucapan Sasuke itu sukses membuat Sarada terduduk lemas diiringi suara tangisannya yang kian menjadi
"Sara ingin ikut..bawa Sara pergi..Sara gak mau disini...bawa Sara pergi.."
Tangisan itu kian mengeras saat Sarada melihat bayangan orang tuanya semakin kabur dari pandangannya.
"Mama...papa..hiks"
Sarada berlari mengejar bayangan orang tuanya yang semakin menghilang,namun sebuah tangan lembut berhasil menghentikan langkahnya
"Siapa kau??lepaskan aku!"teriak Sarada saat menyadari langkahnya dihentikan sebuah cekalan tangan besar lembut milik seorang pria yang dikelilingi ular ular berwarna putih bersih,namun anehnya Sarada tak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas
"Kita akan segera bertemu..Sarada"
Lirih pria itu dengan nada yang lambut menenangkan.Namun sama halnya dengan bayangan orang tuanya,bayangan pria itupun perlahan menghilang bersama ular ular yang bersamanya.
"Tu...tunggu.."teriak Sarada
"Akh..ternyata hanya mimpi"gumam Sarada saat sadar dirinya tengah berbaring dikasur empuk miliknya
"Mama...papa"gumamnya lagi saat matanya menangkap sebuah benda di bingkai indah yang di dalamnya terdapat foto pernikahan orang tuanya.
Pikirannya kembali melayang pada mimpi yang baru ia alami hingga lamunannya buyar saat suara berisik di balik pintu kamarnya
Dor..dor..
"Cepat bangun dan cari uang anak malas"
Sebuah teriakan itu sukses membuat Sarada meloncat dari kasur nya dan membuka pintu kamarnya agar suara cempreng itu tak tterdengar lagi di telinganya,atau kalau tidak telinganya akan mengering."Iya..aku sudah bangun dan.."belum selesai Sarada bicara suara ibu angkatnya itu sudah menggelegar memenuhi ruangan
"Bersiaplah dan cepat pergi cari uang,atau rumah kesayangan mu ini akan ku jual"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tribut Love
FantasySarada Uchiha,seorang gadis yang di tumbalkan oleh orang tua angkatnya pada raja siluman ular untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah. namun entah apa yang tertulis di garis tangannya,hingga takdir membuat sang raja siluman jatuh cinta pada gadis p...