⛔ SUDAH DIUPLOAD ❗CEK LAPAK SEBELAH ⛔
- [ h e l l o i t s a d e l ] -
proudly present,
.
.
.
L E T M E B E Y O U R S K Y
.
.
.
-----------------------------------------------------------
"Genggam tanganku, jangan pernah lepaskan! Kamu tidak perlu takut, ada aku di sini."
Itu adalah kalimat terakhir yang aku dengar darinya, si remaja laki-laki bertubuh tinggi dalam balutan jaket merah andalannya, sebelum ia tiba-tiba menghilang begitu saja dari pandanganku. Memberikan perasaan kehilangan yang mendalam pada hatiku, seakan ia ikut membawa separuh hatiku bersamanya.
Wajah lugu nan polosnya saat itu terlihat begitu menenangkan, persis seperti langit biru cerah yang mampu memberi ketenangan bagi siapapun yang berdiri di bawah naungannya. Begitu pula dengan sorot matanya yang teduh dan senyumnya yang amat menyejukkan, persis seperti kolaborasi apik dari gumpalan awan yang berjalan beriringan menemani sang langit, membuatnya terlihat begitu indah dan mempesona. Mampu membuat siapapun akan merasa nyaman berada di disisinya, dan merasa kehilangan jika ia tidak ada. Sama seperti yang aku rasakan saat ini.
Di setiap situasi dan kondisi yang akan jadi menakutkan bagiku saat itu, dia dengan mudahnya mampu membuatku percaya, untuk selalu mengandalkan dirinya, untuk selalu berpikir bahwa hanya dengan disisinyalah aku merasa aman. Ia selalu mampu menghiasi wajahnya dengan senyuman manis itu, hanya agar aku bisa merasa yakin, bahwa kita mampu keluar dari situasi menakutkan itu bersama-sama. Meski pada akhirnya, tautan tangan kami kala itu harus terlepas, sekaligus menjadi awal menyedihan untuk perpisahan kami berdua.
Sejak pertemuan singkat yang amat sangat tidak disengaja belasan tahun yang lalu itu, sekaligus menjadi perpisahan yang tidak pernah aku inginkan, aku telah memutuskan, bahwa langit adalah hal yang paling aku sukai. Langit itu sederhana, namun dia bisa membawa ketenangan, kedamaian, dan perasaan aman untuk hatiku yang senantiasa diliputi kecemasan, serta kekhawatiran akan apa yang bisa saja terjadi keesokan hari pada hidupku. Namun, dengan hanya menatap langit, aku pun perlahan bisa mengerti, bahwa tidak seharusnya aku perlu mencemaskan apa yang belum tentu terjadi esok. Cukup siapkan dirimu untuk apa yang sedang terjadi didepanmu saat ini.
Aku pun tidak bisa memungkiri, bagaimana aku begitu merindukan dirinya saat ini. Dan, tiap kali merindukannya, aku pasti akan selalu menatap serta memandangi langit yang menaungi alam semesta ini dengan seksama, seakan aku bisa melihat bayangan wajahnya di sana. Begitu juga sebaliknya, tiap aku mengadahkan kepala untuk menikmati pemandangan cantik langit di atas kepalaku, aku seakan bisa merasakan, bahwa ia berada sangat dekat denganku, dan mampu memberikan perasaan jika aku akan selalu aman dimanapun aku berada.
Dan disinilah aku berdiri. Di atas kedua kaki yang berpijak pada rerumputan hijau, seraya mengangkat kepalaku tinggi-tinggi. Kedua mataku menatap hamparan luas langit berwarna biru itu, disertai dengan lengkungan manis yang diciptakan oleh kedua sudut bibirku, berharap ia bisa melihatnya. Lantas, suaraku pun menggumam pelan, mengutarakan kerinduanku yang hanya mampu terus terpendam di dalam hati, tanpa tahu sampai kapan aku akan bisa menahannya.
"Hai, Langit? Apa kabar? Ini aku, Awanmu."
-----------------------------------------------------------
"Lepaskan dia! Dasar orang jahat!"
Itu adalah kalimat terakhir yang keluar dari bibirnya, berusaha menolongku yang terjebak dalam situasi sulit kala itu. Gadis kecil dengan tubuh gendut dan rambut pendeknya itu menggigit orang jahat yang hendak melukaiku, berusaha melawan ketakutannya sendiri yang tertangkap jelas oleh kedua mataku. Ia melakukan berbagai cara untuk melepaskanku, meski justru dirinyalah yang harus tersakiti.Tidak ada yang spesial darinya. Wajah bulat dengan pipi chubby-nya saat itu sangat amat menggemaskan, yang entah bagaimana mampu membuatku terhibur tatkala aku mulai menyerah pada kondisiku. Mata besarnya yang cantik dan juga jernih, memancarkan binar ketulusan yang tidak akan bisa aku lupakan. Begitu pula dengan senyum manis berlesung pipi itu, yang bisa memberitahuku bahwa dia akan selalu baik-baik saja, walau keadaannya tidaklah demikian.
Tiap kali merindukannya, aku akan menatap langit, salah satu hal yang paling aku benci setelah wanita dengan segala sesuatunya yang sangat merepotkan, tentu saja. Aku pun tidak mengerti mengapa aku bisa melakukannya. Yang jelas, tiap kali aku menatap langit, aku seakan mampu melihat bayangan wajahnya di sana. Angin yang berhembus juga seakan bisa mengantarkan suaranya yang lembut, yang selalu memanggilku dengan nama depanku walau aku tidak menyukainya, yang selalu memberiku harapan dan semangat untuk kami berdua bisa keluar dari situasi sulit saat itu.
Awalnya, aku membenci nama depanku karena aku pikir aku memiliki nama yang aneh. Kemudian, setelah melihat dirinya yang mengorbankan diri demi menyelamatkanku saat itu, dan membuat kami harus terpisah, membenci namaku sendiri nyatanya adalah keputusan terbaik yang aku pilih. Sebab, tiap kali aku mendengar orang menyebut nama depan yang aneh itu, memori bersamanya selalu mampu terbayang-bayang di dalam kepalaku dan berhasil menguatkan rasa bersalah yang sudah susah payah aku kubur dalam-dalam.
Akan tetapi, justru disinilah aku sekarang. Di atas kedua kakiku yang berpijak pada rerumputan hijau, seraya mengangkat kepalaku tinggi-tinggi. Kedua mataku menatap hamparan luas langit berwarna biru itu, disertai dengan helaan napas berat yang menyiratkan kesakitan akibat menahan rasa bersalahku. Lantas, suaraku pun menggumam pelan, mengutarakan kerinduan yang nyatanya juga terpendam bersama perasaan bersalah itu.
"Aku harap, kamu baik-baik saja, Awanku."
------------------ coming soon ---------------
HALO! HALO! HALO! HAI!
apa kabar semuanya?! semoga baik-baik dan sehat-sehat terus, ya, dimanapun kalian beradaa! 😁
jadiii... ini dia cerita baru yang bakalan hadir sebentar lagi! tentunyaa tentang cewek chubby alias fat girl, nih!
gimana, gimana? apakah udah penasaran?
kalau penasaran, sok atuh di comment dan di vote ini yaa supaya aku bisa semakin yakin untuk publishnya nanti! yukyukyuk 😆💛
terima kasih, selamat membaca, dan stay safe semuanya!
-🙏💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Difference [ C O M P L E T E ]
Ficção AdolescenteKami berbeda. Aku dan Dia, jauh berbeda. Hanya keyakinan yang dapat menyatukan perbedaan kami. Tapi, aku tidak yakin apakah aku bisa bertahan dengan adanya perbedaan ini atau tidak. Semuanya terasa begitu mustahil, bahkan jika itu hanya dalam peng...