" Jika nyawa bisa aku berikan untuk bahagiamu,maka akan kuberikan sampai akhir hayatku! "
-Ustadz Falah Abdullah-
_🌿_
Planet Earth....
Kisah kehidupan di dunia itu dimulai ketika,Nabi Adam dan Siti Hawa datang ke bumi. Atau lebih tepatnya di usir dari surga,walaupun mereka ada di bumi akan tetapi mereka tidak bisa bersama sebelum usaha mereka untuk terus mencari membuahkan hasil.
Lalu kisah romansa terkenal di dunia Islam,adalah kisah romansa dari Nabi Muhammad SAW dan Siti Aisyah r.a,lalu kisah kehidupan rumah tangga penuh dengan cinta dan juga perjuangan,dan juga kegigihan adalah kisah dari Nabi Muhammad SAW dan juga Siti Khadijah atau dikenal sebagai u'mul Mukminin karena beliau adalah wanita merdeka yang pertama kali memeluk agama Islam.
Lalu kisah Nabi Muhammad SAW itu berbeda dari kisah Falah Abdullah dan Irna Wati,kenapa? Karena kisah mereka tak seindah dan tak segigih kisah Nabi dengan Siti Khadijah dan Siti Aisyah r.a,tetapi mungkin kisah Ustadz Falah dan Ustadzah Wati bisa dijadikan pelajaran bagi kalian yang sedang menjalin hubungan.
Kalian ingat kisah mula bertemunya dua insan tak saling kenal itu? Awal mula karena sebuah perjodohan,akan tetapi ternyata Falah Abdullah sudah mengagumi Irna Wati walau tidak secara terang-terangan. Keterkejutan dari Irna Wati, membuat dia meminta waktu untuk berbincang dengan sang pemilik alam,dia mencurahkan keresahan yang melanda hatinya kepada Allah SWT.
Dan dengan begitu baiknya Allah SWT menjawab,yaitu dia harus menerima pinangan dari sosok lelaki makan itu. Dan ternyata memang benar,jika tidak ada kata baik-baik saja untuk setiap hal,buktinya perubahan mereka berdua yang harus mendapat cobaan atau takdir yang entah baik atau buruk.
Kisah mereka bukan seperti kisah dari Sultan Sulaiman dan Hurrem sultan,tetapi kisah mereka itu seperti kisah cinta diam-diam karena mereka tidak pernah mengumbar kemesraan mereka di depan Lina,Fara,atau didepan anak dan cucu mereka.
Karena mereka ingin hanya dinding-dinding saja yang tahu dan merasa cemburu akan keromantisan mereka berdua. Bahkan sampai detik ini pun,cinta sepenuhnya masih diberikan kepada Irna Wati cinta pertamanya,istri pertamanya,dan perempuan pertama yang dia cintai sepenuh hati setelah Ummanya.
Bahkan senyum bahagia yang Ustadzah Wati hadirkan mampu membuat jiwa dan hati Ustadz Falah bergetar. Banyak yang mengatakan jika tidak adil untuk kedua istri lainya,tetapi apa yang telah Ustadz Falah berikan kepada Ustadzah Lina dan Fara adalah setengah apa yang telah beliau berikan kepada Ustadzah Wati.
Jangan mengatakan jika tidak adil,ingat nabi Muhammad SAW saja pernah bersabda jika semua hal itu bisa adil,tetapi kalau masalah rasa sayang dan cinta atau kalau sudah bersangkutan dengan yang namanya hati maka tidak akan pernah bisa adil. ( Saya hanya tulis intinya saja ya! Jadi mohon maaf kalau berbeda,karena saya memang memberikan inti dari sabda beliau yang saya ketahui. )
Dan saya tidak akan mendeskripsikan keromantisan mereka berdua secara menyeluruh,tetapi hanya beberapa yang bisa saya sampaikan ya! Yang pertama yaitu menggenggam tangan,kalau ini ketika berdua saja. Yang kedua duduk berdempetan dimanapun,lalu Ustadzah duduk dipangkuan Ustadz dan untuk ini yang berani hanya istri pertamanya saja.
Lalu yang selanjutnya adalah meletakkan kepala di paha pasangannya,entah itu kepala Ustadz Falah di paha sang istri atau sebaliknya. Dan masih ada banyak keromantisan yang lebih intim dari mereka berdua.
Seperti yang terjadi malam ini,yaitu hari dimana Ustadzah Wati mendidik santri barunya. Saat ini mereka sedang berada di kamar yang berada dilantai paling atas,apalagi kalau bukan untuk bermesraan soertu saat ini posisi yang begitu nyaman untuk mereka.
Yaitu posisi Ustadz Falah yang duduk selonjoran diatas tempat tidur,lalu posisi Ustadzah Wati yang berada ditengah-tengah antara kedua kaki suaminya,seraya meletakkan kepala tanpa jilbabnya di dada sang suami seraya mendengarkan cerita yang Ustadz sampaikan lewat buku yang berada didepan kepala Ustadzah Wati.
Walaupun posisi saat ini sudah berubah,yaitu posisi kepala Ustadzah Wati yang sudah menyusup di dada sang suami. Menambah keromantisan yang haqiqi,apalagi dengan lagu vintage yang mengalun indah di telinga masing-masing menambah keromantisan yang tiadatara.
Apalagi dengan suara hujan yang turun di bumi,menjadi pelengkap kehangatan yang mereka ciptakan ditengah dinginnya suasana pada malam hari ini. Dan melupakan sejenak masalah yang datang menerpa silih-berganti,tanpa ingin untuk berhenti menikmati suasana yang menentramkan hati ini.
Salam cinta dari kami berdua,pasangan yang dipertemukan ditengah-tengah kehampaan rasa,menjadi istimewa karena kami selalu bersama. Jangan pantang menyerah,untuk bisa menemukan cinta yang sesungguhnya di dunia fana atau di kekekalan alam akhirat,selamat istirahat bagi sang pencari cinta sesungguhnya.
Semoga mendapatkan hadiah yaitu cinta yang tiadatara,dari pasangan muda ataupun tua,karena cinta tidak memasang usia atau kasta atau bahkan memandang rupa,akan tetapi memandang kesetiaan dan keyakinan bersama....
🌿🌿🌿
" Semoga kalian puas dengan sajian yang saya berikan,dan mudah-mudahan kalian mendapatkan cinta Yang sesungguhnya yang telah di persiapkan tuhan di masa yang akan datang! "A/n: Untuk Sabda itu,saya tidak yakin. Jadi kalian bisa komentar,dan nanti insyaallah akan saya revisi ulang.
© Keluarga Abdullah
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA ABDULLAH ✔️
Fiksi Umum🦌 : Tidak menerima segala jenis bentuk plagiat. Entah secara langsung atau tidak langsung,jika ingin di bagi silahkan untuk sertakan kredit ya dear. 🦌 : Jika membaca cerita ini,harap untuk vote dan komentar ya. Dan,kalau perlu follow juga. 🌾🌾🌾...