Keluarga Abdullah #21 | Ke-Kebun Binatang dan Botani Al Dullah*

100 9 0
                                    

" Jika tidak sekarang kapan lagi? Menikmati liburan dengan hati setenang ini? Setelah masalah selalu datang melanda hidup ini? "
-Bahagia itu sederhana-

_🌿_

Pondok Pesantren Al Dullah...

Hari ini adalah hari Ahad,hari dimana semua kegiatan entah di sekolah,pondok,ataupun dalem berhenti sementara untuk bisa menikmati hidup yang indahnya tiadatara ini.

Apalagi hari tepat sudah satu Minggu kebun binatang dan botani pesantren diresmikan,dan hari ini mereka semua akan berencana untuk datang kesana sebelum pembukaan untuk warga desa dan warga pesantren yang lainnya.

Tetapi ternyata ada yang berbeda dari mereka,yaitu keberadaan Fara yang saat ini sedang menggunakan kursi roda. Kenapa? Karena setelah malam romantis dari Falah dan Irna,paginya atau lebih tepatnya menjelang siang dia hampir saja terjatuh di ruang keluarga,dan menyebabkan kandungannya menjadi lemah karena memang banyak pikiran yang dipikirkan oleh Fara.

Oleh karena itu Fara duduk dikursi Roda,dan sang suami yang setia mendorong ataupun mengambilkan apapun yang diinginkan oleh sang istri mudanya itu.

" Kak Irna! Boleh Fara minta sesuatu!? " Tanya Fara dengan takutnya.

" Jika saya sanggup insyaallah saya kasih,tetapi jika tidak maka mohon maaf! " Jawab Ustadzah Irna,yang masih menyiapkan beberapa keperluan.

" Nanti kalau pergi,aku ingin kakak berada dibelakang tidak boleh didepan. Dan tidak boleh satu rombongan Dengan Mas Falah dan aku dan kak. Lina! " Pinta Fara yang mengundang perhatian mereka semua.

" Ya Allah! Bagaimana bisa kamu meminta seperti itu? " Tanya shahallah tidak percaya.

" Sudah Shah! Terima saja,dia mungkin sedang mengidam dan Irna bisa terima kan? " Tanya Ustadz Falah,dan dibalas senyuman dan angunkan kepala.

***

-Ustadzah Wati-

Permintaan dari Fara,dan aku harus menerima itu! Apalagi dengan ucapan dari Mas Falah tadi, astaghfirullah hatiku sakit tetapi aku harus terima,mungkin inilah yang mereka rasakan jika Mas Falah terus disisi ku.

Sebenarnya ada sesuatu hal yang aku rasakan dari semalam,yaitu seperti tanda-tanda orang hamil. Tetapi apakah iya? Jika usia aku saja sudah dibilang tidak lagi muda,walaupun memang belum waktunya menepouse. Kenapa belum? Karena usiaku memang belum kesitu,aku hamil dan melahirkan mereka bertuga itu diusia muda, walaupun usia cucu-cucu saya sudah terbilang dewasa,tetapi karena usia saya menikah menyebabkan ukur saya belum terlalu tua.

Tetapi mengandung di usia rentan seperti ini, takutnya malah membahayakan anak dan ibu. Jadi aku merasa was-was,tetapi masa iya jika kami saya tidak selalu rutin.

" Kak,kok bengong!? Ayo pergi,mereka sudah jalan! " Ujar Shahallah,tetapi aku jadi tidak berniat. " Baiklah ayo! " Jawabku.

Dan setelahnya kami pergi,biarkan mereka bersenang-senang dan aku tidak akan menghancurkan kesenangan mereka semua. Dan ketika sampai,aku merasa puas dengan ide yang aku berikan kepada yang mendesain kebun ini.

" Wow,jadi kita punya kebun binatang dan botani baru? Kenapa membuat ini,jika para santri saja lebih sering berkegiatan di pesantren! " Pertanyaan yang datang dari Fara,entahlah seperti tidak suka saja. Astaghfirullah

" Ini juga sebagai media pembelajaran,bukan untuk rekreasi saja! Tidak semua hal yang berbau diluar pesantren adalah liburan,tetapi juga bisa menjadi media pembelajaran! " Jawabku,dan aku langsung melihat perubahan mimik wajah dari Fara.

" Oh! " Sudah biasa jika sedang dalam keadaan bad mood,dan aku juga tidak menganggapi hal itu lebih jauh. Dan setelah itu kamu foto bersama,tidak ada yang berubah dari dulu-dulu masih foto keluarga yang aku selalu didekat Mas Falah.

Setelah berkeliling kebun binatang,kamu semua segera menuju ke kebun Botani yang jaraknya cukup jauh. Setelah sampai,ternyata keadaanya pun tidak jauh beda dengan kebun binatangnya. Hanya saja kalau disini seperti kebun raya,tetapi tetap saja dipisah antara tumbuhan hias,tumbuhan untuk dikonsumsi,atau tumbuhan herbal dan lain sebagainya.

" Kak! Kenapa dipisah? Bukannya kalau digabung jadi banyak varian nya ya? " Tanya Lina.

" Agar jika menjadi bahan ajar tidak terlalu sulit untuk menemukan letaknya,kan jika dicampur nanti jadi pusing untuk tahu setiap posisi tumbuhannya! " Jawabku,karena memang itu yang baik.

" Baiklah,jadi agar orang-orang paham dan tidak pusing untuk mengetahui setiap tumbuhannya? " Tanyanya lagi,dan kubalas anggukan kepala.

Dan setelah itu kami berkeliling kebun,dengan canda Alfaro yang jadi penghibur dan melupakan sejenak masalah yang datang menerpa hidup.

###

Setelah mereka seharian berkeliling,akhirnya mereka kembali lagi ke dalem dalam keadaan lelah dan lapar. Karena keadaan tubuh Ustadzah Wati yang sudah drop, akhirnya dia langsung berjalan ke kamar tanpa menghiraukan seruan Ustadzah Fara yang menginginkan semua anggota keluarga Abdullah makan siang bersama sebelum anggota Abdullah yang laki-laki ke masjid untuk berjamaah.

Tetapi karena keadaan sudah tidak bisa dikompromikan,akhirnya Ustadzah Wati tetap berjalan menuju kamarnya. Dan setelah sampai beliau mengunci pintunya,dia lelah,dan dia ingin istirahat,tanpa ada yang menggangu istirahatnya.

" Assalamualaikum, Ustadzah! Dipanggil oleh Ustadz Falah untuk makan siang bersama,sebagai permintaan dari Ustadzah muda! " Dia mendengar ucapan mbok. Nah,tetapi dia cukup lelah dan akhirnya Ustadzah Wati jatuh tertidur dengan posisi yang sama ketika tidur seperti biasanya.




_🌿_

A/n: untuk usia cucunya Ustadzah Wati,saya tuh masih bingung. Jadi deskripsi kan saja sudah besar ya.

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang