🌎15.🌎

15 3 0
                                    


.
.
.
.
.

Setelah berhasil mengenakan gaun itu kini anin tengah duduk didepan meja rias, dan kedua pelayan itu kini tengah asik merias wajah Anin dengan telaten.

"Selesai sekarang tinggal merapikan rambutnya."
"Sederhana tetapi sangat memukau, kalian sangat pandai merias." puji anin
"Terimakasih tuan putri"

Kini mereka telah selesai menata rambut anin, rambutnya disanggul dan dibentuk bunga, awalnya anin akan dipakaikan mahkota tetapi anin menolak kerena nantinya akan memberatkan kepalanya.

Anin lebih memilih hiasan rambut lainya, hiajan berbentuk bunga yg sederhana namun indah, daripada harus memakai mahkota walaupun itu mahkota yg kecil.

Kini anin tengah berdiri didepan cermin yg besar, melihat pantulan dirinya dicermin.

Anin POV

Tak lama ... Kini aku sudah siap dengan segala kerumitan yg harus kukenakan ... Gaun putih berkilau yg menjuntai, riasan wajah yg cantik, dan kini aku harus menggunakan topeng yg sedikit membuatku risih, namun saat kupandangi pantulan diriku dicermin akupun terpukau dengan pantulan yg ada dicermin.
"Cantik ... Benarkah itu diriku ?"guamku.
"Terimakasih Fany, Ria terimakasih telah membantuku"
"Sudah menjadi kewajiban kami tuan putri"fany

Tok...tok...tok... Terdengar suara pintu diketuk.

"Biar hamba saja yg membukanya tuan putri" ria
"Baiklah"

Ria berjalan kearah pintu dan membukakan pintu itu.
"Apakah Anin telah siap ?"
"Tuan putri telah siap tuan"

Kemudian ada seorang pria menghampiriku,dia mengenakan pakaian yg didominasi warna silver dan hitam , yg sangat cocok untuknya sama seperti diriku dia mengenakan topeng,

Walaupun aku tak melihat wajahnya dengan jelas namun dia terlihat sangat tampan.

Pria itu pun tak asing bagiku, sepertinya aku mengenali dia, tapi aku pun tak begitu yakin.

Dan saat dia membuka suaranya barulah aku tau siapa orang itu.
"Kau sangat cantik Anin" bisik inan.

Ya orang itu adalah inan, penampulannya sangat berbeda dari biasanya yg anin tau hampir saja dia tak mengenali nya jika dia tak membuka suaranya.

Anin POV

Dia mengajakku turun dan ikut bergabung dalam pesta dansa bertopeng itu.

Dia membawaku ketengah lantai dansa dan berdansa denganku.

Aku tak pandai berdansa namun dia mengajari ku dengan perlahan, membawaku hanyut dalam alunan musik, tak terasa aku pun berdansa dengan sendirinya, dan dipandu oleh nya .

Entah mengapa aku baru kali ni merasakan kebahagian seperti ini. Mungkin karena didunia manusia sana aku tak pernah keluar dan mengikuti acara seperti ini, bingung bercampur senang, entah lah aku tak bisa mengutarakan nya. Aku hanya bisa tersenyum.

"Kau senang"
"Ya aku sangat senang, terimakasih inan"
"Sudah menjadi tugasku untuk membuatmu bahagia anin"

Anin pun tersipu malu, mereka berdua terus menari hingga alunan musik berhenti.

Saat musik berhenti
"Aku mencintaimu Anin" ucap inan kemudian mencium bibir anin cukup lama.

Semua mata tertuju pada mereka, setelah mereka melepas ciuman itu, cuara tepuk tangan riuh ...

Inan yg masih memeluk tubuh anin pun melepaskan pelukannya dan kini inan berlutut didepan anin, anin pun hanya bisa terdiam atas semua perlakuan inan kepadanya.

"Selamat Datang tuan Putri Keyra Anin Putri Bening" ucap inan dan semua orang disana memberi hormat untuk Anin

"Tuan putri, maukah dirimu menjadi pendamping ku, malam ini aku melamarmu didepan para tamu undangan."

Anin hanya terdiam dia bingung harus menjawab apa.
'Keyra kau disitu'
'Aku selalu ada disini, ada apa'
'Jawaban apa yg harus kuberikan, aku bingung'
'Haissss kau itu bagaimana sih, bukankah kau juga mencintainya'
'Aku tak tau,'
'Bukankah saat bersamanya kau merasa bahagia, bukankah saat bersamanya kau merasa tenang, bukankah saat kau bersama dirinya jantungmu berdetak dua kali lipat dari biasanya, bukankah pipimu selalu memerah saat kau digoda oleh nya, lalu untuk apa kau bingung memikirkan jawaban apa yg akan kau beri,'

'Tapi bagimana denganmu?'
'Aku setuju saja dengan jawabanmu, jangan pikirkan aku, bukankah kita satu, dirimu juga diriku, jadi cepat jawablah, atau aku yg akan menjawabnya, hihihihi'
'Ahhh baiklah-baiklah aku akan menjawabnya.'

Setelah berdiskusi Anin pun telah memutuskan jawaban apa yg akan dia berikan kepada Inan
"Emmmmm, benarkah kau mencintaiku ? Benarkah kau ingin aku menjadi pendampingmu kelak ? Kau tak akan menyesal ?"
"Aku tak akan menyesal karena sudah sejak lama aku menunggumu,"
"Baiklah kalau begitu, aku menerimanya."

Setelah mendapatkan jawaban dari anin inan pun langsung berdiri dan memeluk anin dengan erat, seakan tak ingin melepaskannya.

Dan kemudian suara tepuk tangan dengan riuh terdengar memenuhi isi ruangan itu.

Banyak mata yg memuja keanggunan dan kecantikan anin malam ini, walaupun mereka tak melihat wajahnya secara langsung karena topeng yg menutupi, namun kecantikan tetap terpancar dari anin.

Banyak pula yg mengagumi keserasian pasangan antara Anin dan Inan.

Namun ada pula yg tak menyukainya. Di kejauhan ada seorang gadis yg mengenakan pakaian serba hitam namun masih terlihat cantik, dengan kesal pergi meninggalkan ruangan pesta itu dan berteleportasi entah kemana.

.
.
.
.
.
.

🌎🌏🌍🌎🌏🌍🌎🌏🌍🌎🌏🌍

Yey ... Sudah Up ...

Jangan lupa vote dan komen.

Tinggalkan jejak cinta ⭐🌟

Salam hangat
#Anin💜
#Inan💙

My World see you .. 😉😘

My World Queen Of The SouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang