Seorang lelaki manis berlari terseok Seok dengan kaki telanjang yang telah melepuh , memerah , mengeluarkan cairan kental berwarna merah di kulit putihnya , kakinya yang mulai lelah tak bisa lagi menjaga keseimbangannya , sedangkan beberapa lelaki berpakaian jas rapi khas pengawal pribadi milik seorang yang kaya pastinya , segerombolan itu masih terus mengejarnya.
Tubuhnya sudah tak sanggup lagi berlari jantungnya berdegup sangat kencang nafasnya tak beraturan , tarik dan lepas begitu cepat ia melihat di sampingnya sebuah jembatan besar dan aliran air tenang di bawahnya menandakan begitu dalamnya genangan itu . Lelaki manis itu menaiki pembatas jembatan dan memposisikan tubuhnya di balik pembatas , angin kencang malam itu menerpa tubuh kecilnya , tubuh kurus yang penuh dengan luka siksaan .
Segerombolan pengawal itu terhenti dan menjaga jarak agar tak membuat lelaki manis itu melepaskan pegangan tangannya dan menjatuhkan diri ke sungai di bawahnya .
Dengan gemetar gadis itu menatap ke arah bawahnya jaraknya dengan aliran sungai sangatlah jauh dan ia juga tak bisa memperkirakan kedalamnya .
"Tuan tunggu ! Jangan Tuan nanti tuan besar akan marah jika Tuan melakukan itu "
Ucap salah satu orang berbadan paling besar .Lelaki itu masih terdiam dengan tanganya yang sudah berkeringat, jantungnya masih berdegup kencang .
" Inikah akhir dari hidupku ? " Ucap lelaki itu lembut dan melepaskan kedua tangannya yang berpegangan di besi dingin yang berfungsi sebagai pembatas jembatan .
Tubuhnya melayang , matanya menatap langit gelap untuk yang terakhir kalinya , perlahan tubuhnya terhempas ke dalam air dan tenggelam .
Kegelapan pun menyelimuti hati dan pandanganya .
" Maaf appa "
Hai teman teman ini adalah cerita pertama aku di wattpad .
Semoga kalian suka ya
Untuk chapter selanjutnya akan di up date besok .Terimakasih sudah membaca ff aku jangan lupa tekan tombol ⭐ ya .
Sampai jumpa besok👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye, Please
RomanceAku hanyalah Jungkook Aku bukanlah aku bagimu, aku hidup dengan hanya berdiri di belakang bayangan lain . Selamanya, sampai mati pun aku bukanlah aku bagi mu. Cobalah melihat bahwa aku hanyalah aku, aku hanyalah sosok yang juga bernafas di dunia ini...