12-Did U?

43 7 0
                                    


***

Di tengah pencahayaan yang cukup temaran, terlihat dua saudari tengah duduk santai di bibir kolam berenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah pencahayaan yang cukup temaran, terlihat dua saudari tengah duduk santai di bibir kolam berenang. Menikmati dinginnya angin malam dan air kolam yang menyentuh kaki mereka.

“Sampai kapan kita akan terus main kucing kucingan?” Ia menyurai rambutnya yang tertiup angin malam.

“Sampai dia benar-benar frustasi dan kembali menggali kuburnya sendiri”

“Gue udah peringatkan lo untuk gak melakukan hal diluar batas”

“Gue gak melakukannya”

Such a liar” Bagas mendelik tajam pada gadis disampingnya. “Lo hampir mencelakai dia”

“Gak sengaja”

Cowok itu beranjak dan berjalan ke arah dapur. Ia sebenarnya sudah muak dengan omong kosong sepupunya, yang selalu melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dulu.

“Lo cinta sama dia?” gadis itu mengekorinya. “Diam artinya, iya”

“Gue lagi minum, bodoh” sarkas Bagas sembari menyimpan botol minumnya diatas meja. “Sangat aneh, disaat gue nyuruh dia untuk berdamai dengan masalalunya. Tapi satu sisi gue malah bikin dia semakin terjerumus”

“Yang nyuruh lo untuk nyeramahin dia, siapa?” matanya menatap Bagas yang tengah duduk di kursi. “Kita udah sejauh ini. Dan lo malah nyuruh dia untuk berhenti. Sekarang, rasakan sendiri akibat dari ulah sok pahlawan lo itu”

Bagas memicingkan kedua matanya. “Ulah gue? Siapa yang udah meneror dia? Yang bikin dia hampir celaka? Yang terus-terusan ngikutin dia? Siapa juga yang udah –”

“Stop it.” Dengan rahang yang mengeras, dan kilatan mata yang tajam, Ia mencoba mendekati Bagas. “Lo bisa gak sih, untuk fokus sama tujuan kita? Lo lupa, kita udah kehilangan semuanya karena dia.”

Dengan kasar, Bagas mencengkram tangan sepupunya itu.

“Tujuan itu udah terkubur sejak lo mulai bermain diluar batas” Ia menatap lawannya dengan penuh amarah. “Dan apapun yang terjadi sama gue, itu bukan urusan lo. So, stop playing this stupid game

“Lo cinta sama dia” ujar gadis itu, sembari menahan rasa sakit yang ditimbulkan Bagas. “Dan itu
pernyataan, bukan pertanyaan”

Kemudian Bagas menghentakkan tangan gadis itu.

Alih-alih kembali membalas perkataan sepupunya, Ia malah merenungi dirinya sendiri. Sejujurnya, Ia juga tidak tau. Kenapa mendadak dirinya ingin menyudahi

SENJANA [Re-Publish] REVISI !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang