33. Topi

714 69 12
                                    

"Ketika cinta mulai menunjukkan perhatian-perhatian kecil yang tidak kusadari bahwa aku mulai jatuh hati."

~~~

Siapa sih yang tidak menyukai hari senin?

Oh tentunya mayoritas siswa-siswi SMA Garuda membenci hari itu yakni hari dimana seluruh atribut harus lengkap memenuhi sekujur tubuh dan tentunya upacara yang sangat membosankan.

Tapi hari senin ini jadi hari yang menyenangkan juga bagi para murid karena acara pensi akan diselenggarakan mulai hari ini sampai minggu terakhir yang tentunya akan menguntungkan bagi siswa yang tidak mengikuti pensi akan dengan senang bolos dan berhura ria.

Walaupun sepertinya hari ini cuman pembukaan acara pensi saja yang bakal mengadakan hanya beberapa lomba dan lomba-lomba utamanya akan dimulai dari hari esok.

Ryehanna, gadis itu berlari terburu-buru menuju kelasnya dan untungnya upacara akan dilaksanakan beberapa sekian menit lagi yang artinya ia tidak terlambat kali ini.

Dihampirinya mejanya yang disitu sudah ada Aleyssa sibuk berdandan, tas birunya ia lempar sembarangan keatas meja.

"Kenapa lo?" tanya Aleyssa tanpa mengalihkan pandangannya

"Ga." Ryehanna membuka resleting tasnya untuk mengambil topi

"Kok ga ada?" Ryehanna mengacak-acak tasnya lalu dikeluarkannya semua yang ada didalam tas biru itu tapi tetap saja hasilnya nihil.

Aleyssa menolehkan pandangannya kesebelah dengan tatapan bingung. "Apanya yang ga ada?"

"Topi gue." panik Ryehanna

KRINGGG...
Shit! Bel bertanda upacara akan dimulai sudah berbunyi tapi Ryehanna lupa membawa topinya padahal seingatnya ia tidak pernah mengeluarkan topi itu dari dalam tasnya.

Karena seumur hidupnya ia tidak pernah dihukum selama tiga tahun bersekolah disini, jadi ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi untuk pertama kalinya.

"Coba cari lagi."

"Ga ada." usahanya sekali lagi merombak-rambik isi tasnya

"Gimana dong?" Aleyssa ikutan panik

"Lo upacara aja." perintah Ryehanna mendorong badan sahabatnya itu

"Lah lo gimana?" khawatir Aleyssa

"Tenang aja." Ryehanna mencoba tidak membuat Aleyssa khawatir lalu sahabatnya itu melenggang pergi keluar kelas menuju lapangan

Dipantaulah keadaan sekitar, masih banyak siswa-siswi yang masih sibuk dengan pekerjaanya dan belum segera menuju kelapangan untuk upacara.

Ryehanna berjalan keluar dari kelas dan berlari tergesah-gesah untuk segera menuju ke UKS sekolah, mungkin pikirnya akan lebih baik jika ia pura-pura sakit saja daripada harus dihukum dilapangan cuman gara-gara tidak membawa topi.

Ditengah jalan mungkin karena ia tidak fokus dan teburu-buru, Ryehanna menabrak seorang cowok membuat jidatnya sakit karena bertabrakan dengan bidang luas dada cowok itu.

Ryehanna mengusap jidatnya pelan, lalu melirik kedepan ternyata ia menabrak cowok yang tinggi ia sebahu dari badan tegap cowok itu.

"Princess gapapa kan?" Devaro mengusap-usap jidat Ryehanna dengan lembut menggunakan jari jempolnya

"Ga." Ryehanna menurunkan lengan cowok itu cepat

Devaro spontan melihat teliti dari ujung kaki sampai ujung kepala, ia baru menyadari bahwa gadis dihadapannya ini tidak menenteng topi ditangannya.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang