Keluarga Abdullah #22 | Pertikaian*

95 8 0
                                    

" Ku tak menyalahkan takdir yang maha kuasa,apalagi ku menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi padaku di masalalu atau di masa yang akan mendatang! "
-Pahami!-

_🌿_

Pertikaian itu belum lah selesai,apalagi ketika malam tiba Ustadz Falah memarahi Ustadzah Wati untuk pertama kalinya,hanya karena dia tidak makan siang sesuai keinginan dari Ustadzah Fara.

Tetapi lihatlah,sosok yang dulu tidak pernah berkata dengan nada tinggi kepada istri pertamanya itu,sekarang berkata dengan begitu tingginya.

" Irna! Tidak bisakah kamu menghargai keinginan dari Fara? Apalagi sekarang dia sedang hamil besar bukan? Jadi setidaknya kamu turuti keinginan yang begitu mudah darinya! " Ujar Ustadz Falah,dan semua orang disana menatap takut Ustadz Falah.

Dan bagaimana Rekasi Ustadzah Wati? Dia tidak takut dan dia juga bukannya berani. Karena ada kalanya dia harus tidak mengiyakan apa permintaan dari semua orang,karena kita terkadang juga harus egois bukan?

" Ya Allah Mas! Sekali saja,Irna istirahat! Irna itu tadi capek Mas,badan Irna lemas,apalagi tadi Irna tidak sempat minum karena minumannya itu diminta oleh kamu dan diberikan kepada Lina! Jadilah saya dehidrasi,dan drop! Bukannya saya tidak menghargai keinginan dari istrimu itu,tetapi aku juga ingin egois sebentar saja! " Jawab Ustadzah Wati dengan air mata yang sudah keluar dari pelupuk mata,dia butuh istirahat dan hanya dikamarnya saja dia bisa tenang.

Bukan di sini,tetapi di rumah lamanya,dan dia harus kesana. Setidaknya untuk beberapa waktu kedepan,karena dia butuh waktu untuk bisa berpikir dengan jernih dengan apa yang baru saja terjadi pada hari ini.

" Mas! Irna butuh waktu,dan Irna ijin untuk ke rumah lama! Dan Irna minta jangan jemput Irna,karena Irna butuh waktu untuk memikirkan apa yang telah terjadi selama ini! Irna pamit, Wassalamu'alaikum! " Pamit Ustadzah Wati,dan disambut air mata oleh Alfaro dan juga menantunya.

Setelah Ustadzah Wati keluar,ada seseorang yang masuk dan dia adalah Ustadzah besar Abdullah atau kakak dari Abinya Ustadz Falah yang merasa terkejut karena menantunya keluar dengan air mata,dan ketika dia masuk dia barulah tahu apa penyebabnya.

" Assalamualaikum! Bisa saya bicara dengan kalian? Dan kalian silahkan kembali ke kamar kalian masing-masing,dan bawa Alfaro juga! Karena saya akan berbicara dengan mereka bertiga! " Ujar Ustadzah besar,dan selanjutnya mereka duduk di ruang keluaega yang berada dibelakang rumah.

" Jangan meminta orang untuk melihat situasinya Falah! Tetapi lihatlah juga,apa yang kamu inginkan itu juga harus melihat situasi! Contoh: kamu ingin makan di restoran ini,ingin sekali. Tetapi ternyata restoran itu tutup,tetapi kamu ingin mereka melihat situasi jika kamu ingin sekali tanpa melihat jika mereka juga ingin kamu melihat situasinya jika mereka harus tutup dan tidak bisa melayani kamu walaupun kamu bayar berjuta-juta rupiah!,alasannya adalah mereka butuh waktu untuk istirahat!

Itupun sama seperti sekarang,jangan berporos pada Fara sedang hamil dan mengalami ngidam maka harus dituruti!, Bayangkan jika apa yang diinginkan Fara itu kamu hanya miliknya!? Orang itu bisa menggunakan ngidam untuk memiliki sesuatu,saya tidak memfitnah Fara seperti itu! Tetapi lihatlah juga,jika Irna itu capek! Butuh istirahat,jangan hanya karena ngidam kalian bertengkar! Lalu kamu Fara! Jika kamu selama satu hari ini melakukan semua ini,karena masih ingat apa yang orang katakan. Maka jangan membuat Irna menjadi korban,karena selama ini saja dia tidak pernah membuat kalian korban dari keinginan ayahmu! Dan untuk Lina dari keinginan terakhir mantan suaminya itu! Ingat,dan pahami! Ya sudah saya pamit dulu Wassalamu'alaikum! " Dan setelah itu orang yang dipanggil Ustadzah besar pun meninggalkan kediaman Abdullah.

***

Setelah beliau pergi, Ustadz Falah pun pergi ke kamar lantai paling atas. Beliau menenangkan diri,dan merenungkan semua yang telah terjadi satu hari ini. Dan dia mereka bersalah,sudahkah penyesalan memang selalu datang terlambat.

" Fara,jujur sama kakak! Apakah benar jika kamu melakukan semua ini,karena ingin kak. Irna berada diposisi yang sama dengan kita? " Tanya Ustadzah Lina penuh perhatian,dan dari pertanyaan yang dia lontarkan mendapat jawaban yaitu anggukan kepala.

" Fara,kakak memang tidak sedewasa kak. Irna,tetapi kakak juga tidak sekanak-kanak seperti kamu! Kakak memang merasa orang selalu membenci kita karena posisi kita,tetapi kak. Irna juga tidak salah! Karena seperti yang kak. Irna katakan,jika dia tidak bisa menolak atau mengiyakan apa yang terjadi kepada kita!. Ingat,ini bukan salah kita,bukan juga salah takdir atau yang maha kuasa,tetapi inilah jalan hidup kita,penuh tantangan dan cobaan yang tiada terkira! Kalau sudah seperti ini,harus bagaimana? Mas Falah sedih,kak. Irna kecewa,dan kamu menyesal!? Lebih baik sekarang kamu tidur,kakak yakin jika besok kak. Irna sudah di dalem! " Dan setelah berkata seperti itu Ustadzah Lina mengantar Ustadzah Fara kekamar dan menemaninya tidur,ditengah kedinginan malam.

***
Lagi dan lagi,masalah mitos atau kepercayaan akan " jika seorang ibu hamil mengidam,maka harus dituruti! Agar nanti anaknya tidak ileran ". Tetapi terkadang,hal semacam itu di gunakan oleh sang ibu untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Contoh sederhananya saja,mana mungkin seorang anak yang belum saja lahir menginginkan tas mahal? Kalau iya,apakah ada manfaatnya untuk sang jabang bayi?. Mengidam itu bermacam-macam,tetapi mungkin yang paling sering dan wajar adalah,memakan makanan yang selama hamil benar-benar di batasi. Bukan dilarang,atau tidak diperbolehkan. Akan tetapi dibatasi.

Tetapi apa yang terjadi kepada Fara,menurut sudut kandang dari Irna itu adalah ngidam. Menurut sudut kandang Falah,juga sama yaitu Fara sedang mengidam. Lalu Shahallah,menurut dia Fara sedang tidak mengidam satu suara dengan apa yang Ustadzah besar katakan kepada mereka semuanya.

Lalu apa yang harus kita pelajari dari pertikaian,yang ternyata mengatas namakan 'ngidam'. Pertikaian yang terjadi diantara mereka,telah diselesaikan oleh kehadiran dari Ustadzah besar yang datang tiba-tiba,tanpa mengutarakan niatnya lalu berkata panjang lebar dan setelah itu pergi dengan mengahdirkan Penyesalan bagi mereka semuanya.



_🌿_

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang