Hari ini Arin senang karena dia tidak bermusuhan lagi dengan seniornya. Ia ingin memberitahu Rehan dan Indah tentang ini. Saat tiba dikelas Arin mencari cari keberadaan Indah.
"Han Indah mana??" Tanya Arin saat duduk dikursi Indah
"Indah sakit rin, tu ada suratnya" tunjuk Rehan kearah meja guru
Arin hanya meng'oh'kan kata Rehan dan kembali duduk ditempat duduknya.
"Teman sendiri aja gak tau kemana, sibuk pacaran aja terus"sindir seseorang sambil menatap Arin. Arin hanya menghiraukan perkataan temannya itu. Wulan
"Aduh itu teman yang suka nikung temannya sendiri, dibuang aja"sindir Wulan lagi. Arin hanya menghiraukan perkataan Wulan dan melanjutkan membaca novelnya.
Wulan yang geram sendiri dengan tingkah Arin pergi keluar kelas karena Arin menghiraukan perkataannya.
"Lah tukang sindir ngambek"kata Arin pada dirinya sendiri
Arin tahu Wulan itu orangnya tidak pernah suka sama Arin, tapi Arin tidak mempedulikannya. Orang seperti tidak akan mempengaruhi Arin.
...
Saat istirahat, seluruh murid kelas Arin pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar kecuali Arin. Ia tidak lapar jadi ia melanjutkan membaca novelnya.
Brakk
"Eh copot jantungnya si Indah" kata Arin kaget lalu melihat siapa yang menggrebek meja
"Hahah muka lo lucu bangat pengen gue cubit"tawa Rifqi situkang gebrek meja
"Lo tu kerjaannnya ngagetin mulu" kata Arin mendengus kesal
"Maaf rin, lo ngapain disini sendiri??" Tanya Rifqi
"Lo ngeliat gue lagi ngapain??" Tanya Arin balik dengan nada kesal. Lalu Rifqi duduk dikursinya sebelah Arin.
"Masih kesal lo??" Tanya Rifqi "Maaf rin, gue sengaja bikin lo kaget" kata Rifqi sambil ketawa keras
"Ish lo nyebelin bangat sih"kata Arin sambil memukul mukul lengan Rifqi.
Bukannya merasa kesakitan Rifqi malah tertawa membuat Arin bingung."Lo kenapa ketawa?? Gak ada yang lucu"kata Arin mengehentikan aktivitas memukul Rifqi
"Lo lucu kalau lagi kesal" goda Rifqi
"Ish lo ini!!"kata Arin sambil memukul lengan Rifqi lebih keras lagi
Mereka berdua tidak tahu kalau ada yang memperhatikan mereka sejak tadi dan memfoto mereka berdua.
"Ini baru langkah awal buat kehancuran lo rin" kata orang itu sambil tersenyum licik
...
"Rin kuy pulang" ajak Rehan
"Okey" kata Arin dan pergi bersama Rehan keluar kelas
Rifqi terlihat kesal dan cemburu dengan Rehan yang bisa selalu dekat dengan Arin.
"Ada yang cemburu ni" kata Ramat menggoda Rifqi
"Apaan sih lo"kata Rifqi lalu pergi keluar kelas
"Rif lo sama Rehan boleh mencintai cewek yang sama tapi jangan sampe berantam" kata Ramat sedikit berteriak agar terdengar oleh Rifqi tapi Rifqi sudah pergi jauh.
...
Dirumah Rifqi terus memikirkan Arin. Membuat mamanya binggung kenapa anaknya melamun terus.
"Kamu kenapa Rif, melamun terus" kata Dewi
"Gak kenapa napa ma, Rifqi cuman kesal kalau liat teman laki laki Rifqi dekat sama cewek yang Rifqi suka ma" kata Rifqi curhat kemamanya
"Itu namanya kamu cemburu, anak mama udah besar, udah pandai suka sukaan" kata Dewi menggoda Rifqi
"Mama ih, Rifqi lagi curhat"kata Rifqi kesal
Mama Rifqi hanya tertawa melihat tingkah kesal Rifqi.
"Ma, papa mana??" Tanya Rifqi
"Papa baru pulang kerja, mungkin capek jadi papa lagi tidur" kata Dewi
Rifqi hanya meng'oh'kan kata mamanya dan pamit kekamarnya.
"Ma Rifqi mau pergi kekamar dulu" kata Rifqi sambil pergi kekamarnya
"Tunggu Rif mama mau bicara" kata Dewi dan Rifqi membalikkan badannya
"Papa ngadain acara syukuran buat keberhasilan perusahaannya, jadi kamu harus hadir, acaranya malam minggu" kata Dewi
"Okey ma, yaudah Rifqi kekamar dulu ma udah ngantuk" jawab Rifqi lalu melenggang kedalam kamarnya.
...
Dirumah Arin yang tenang hanya terdengar suara dentingan sendok sampai salah satu anggota keluarga memecah keheningannya.
"Rin kamu udah punya pacar??" Tanya papa Arin. Pak sanjaya
Uhuk uhuk
Membuat Arin tersedak dengan pertanyaan papanya.
"Mas kamu apaan sih anak kita masihkecil udah ditanya pacaran belajar dulu yang benar" kata Rika kesal sambil memberikan minum kepada Arin
"Kan cuman tanya ma" kata Sanjaya lalu menghadap ke Arin menuggu jawabannya
"Sekarang Arin gak mikiran pacaran pa, Arin hanya ingin bersenang senang dengan diri Arin sendiri, kalaupun ada yang ajak pacaran itu semata memandang fisik Arin saja bukan dengan sebuah ketulusan" kata Arin serius
"Kalau ada nanti kenalin sama papa dan mama ya" kata Sanjaya lagi menggoda anak putri tunggalnya
"Udah dong pa jangan kayak gitu sama anak kita, biaran aja dia menikmati hidupnya" kata Rika menjelaskan
"O iya papa baru ingat, ada teman papa yang ngadain syukuran dirumahnya dan kita sekeluarga diundang" kata Sanjaya sambil menoleh ke istri dan anaknya
"Emang kapan pa??" Tanya Arin
"Malam minggu" jawab Sanjaya
"Okey pa, Arin mau tidur dulu ya ma, pa, bye" pamit Arin lalu melenggang kekamarnya
"Dah sayang, papa kok nanyain Arin punya pacar sih??" Kata Rika penuh selidik
"Ya abis cantik pintar tapi gak punya pacar dikira gak laku ntar sama orang" kata Sanjaya santai dan dihadiahi oleh tabokan dilengan oleh istrinya, Sanjaya hanya mengaduh kesakitan
"Ajarin anak tu yang baik bukan buruk" kata Rika kesal lalu pergi kekamarnya
"Aduh ngambek ni" kata Sanjaya panik dan mengikuti istrinya.
...
Jangan lupa vote and komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta
Novela JuvenilRifqi Nugroho. Seorang cowok yang tidak begitu famuos di SMA RAJAWALI tapi memiliki bakat di olahraga. Seketika bertemu dengan Seorang cewek yang ceria, cantik, sedikit famuos. Arin Sanjaya. Cewek yang tidak pernah pacaran sama sekali tapi memiliki...