XXV. TERUNGKAP

2K 179 4
                                    

Yusta dan Adara tengah menikmati malam minggu mereka kembali. Mereka memilih makan di salah satu caffe yang paling populer di Surabaya, khususnya ramai di kalangan kaum anak muda. Mereka saling bertukar cerita satu sama lain hingga membuat mereka tak menyadari seseorang yang juga sama tengah berada di caffe tersebut.

"Bang Yusta?" Tegur Niko saat melihat seniornya berada di satu caffe yang sama. Saat itu juga Niko tengah bersama Fira.

"Loh, Niko? Fira? Kalian disini juga?" Kata Yusta.

"Hehe ijin bang, kami lagi malam mingguan juga, sama macam Abang sama nih, Adara." Kata Niko.

"Udah gabung sini aja" Ajak Adara.

"Iya, engga enak juga berduaan, yang ketiga setan lo Bang." Ucap Fira sambil menarik salah satu kursi dan duduk di samping Adara.

"Pesen apa, Ra?" Tanya Fira.

"Pesen chiken hotplate nih Fir. Sama Bang Yusta juga." Kata Adara.

Mereka bercengkeraman sangat akrab. Mengenal sisi satu sama lain. Yang mana tiga di antaranya seorang militar dan hanya satu dari mereka yang berasal dari kesehatan. Meskipun mereka berbeda profesi tapi mereka bisa mengimbangi satu sama lain.

"Foto yuk Ra, foto yuk Bang Yus." Ajak Fira.

"Boleh boleh." Saut Adara.

"Hmm dasar cewek. Kenapa sih cewek kalau kumpul selalu foto, terus hasil fotonya selalu kepalanya di miring-miringin. Biar apa coba?" Ucap Niko.

"Biar cantik lah." Kata Adara.

"Masih jadi tanda tanya aja sih kalau foto selalu di miring-miringin." Kata Yusta tak mau kalah.

"Udah rewel banget tuh mulut, sini ngikut foto." Saut Fira.

Akhirnya mereka berempat pun berfoto ria. Mulai dari wajah jaim sampai wajah jelek macam monyet pun mereka jabanin semua wkwk.

"Fira lihat hasil fotonya dong." Ucap Adara.

Lalu Fira memberikan ponselnya ke pada Adara. Adara pun menggeser layar ponsel Fira. Sesekali tawa kecil keluar dari mulut Adara saat melihat hasil foto Yusta dan Niko yang terlihat pasrah. Pada saat Adara menggeser layar ponselnya Fira, Adara terkejut. Dia melihat foto Fira dan Naira saat masih jaman bahula dulu. Adara memicingkan matanya mengetahui itu.

"Bagaimana bisa Fira dan Naira sampai berfoto bersama seperti ini?" Batin Adara. Lagi dan lagi Adara kembali lupa bahwa Naira dan Fira adalah sahabat.

Fira melirik Adara yang masih memegang ponselnya. Saat Fira mengetahui Adara menemukan fotonya dengan Naira, Fira memperhatikan wajah Adara sejenak. Seperti ada banyak pertanyaan di wajahnya mengenai Naira. Dari raut wajah Adara tampak ingin sekali mengetahui semuanya. Adara melihat Fira dan memberikan ponselnya.

"Kenal Naira juga?" Ucap Adara.

"Iya." Kata Fira lalu di sambut senyum kecil.

Niko dan Yusta yang tadinya asik bermain game, seketika menghentikan aktifitas mereka saat kedua wanita tersebut menyebut nama Naira di hadapan mereka.

"Oh iya, aku lupa Mas Putra dulu pernah cerita soal kamu sama Naira. Kamu teman deketnya si Naira kan?" Tanya Adara lalu di jawab anggukan kepala oleh Fira.

Kemudian Fira menghela nafas panjang sebelum menceritakan semuanya kepada Adara. Perkara dirinya dengan Naira dulu. Dan Adara pun bersiap untuk mendengarkan semua cerita yang keluar dari mulut Fira.

"Kami dulu bersahabat, akrab sekali, bahkan sudah aku anggap saudara. Sampai akhirnyaa..." Ucap Fira terhenti.

"Sampai akhirnya kalian bertengkar?" Tanya Adara.

KAU, KOTAK OBATKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang