∞ Amarah ∞

2.6K 235 62
                                    

*****

Suara gemuruh kembang api dan kebahagiaan semua orang, merayakan tahun baru dengan sangat bahagia bersama orang tersayang namun tidak untuk keluarga Kim dan keluarga Park.

Kehilangan sosok yang disayang itu tidak mudah, sudah tiga hari berlalu tapi semua seakan masih membekas. Yoongi masih terus berdiam diri tanpa mau melakukan apapun, Jin dan Namjoon masih berusaha untuk membujuk Yoongi.

Sedangkan Taehyung? Ia masih tertidur, masih betah dengan mimpi indahnya. Jimin benar benar meninggalkan mereka semua disaat yang seharusnya membahagiakan.

Merayakan tahun baru bersama dan merayakan ulang tahun Taehyung tapi nyatanya semua seakan semu bagi mereka bahkan Jimin sudah pergi lebih dulu sebelum kembang api itu berbunyi.

“Amerika sudah memberitahu ku jika mereka akan mengirimnya besok jadi Taehyung akan segera melakukan operasi, kita akan tetap memantau sampai besok jadi kami ingin kau setuju menandatangani berkas ini.”

Ny. Kim tampak begitu bahagia tidak percaya jika anaknya akan benar benar sembuh, ia pun langsung menerima berkas dari Han uissa dan menandatangi dengan senyum merekah.

“Terimakasih selalu membantu Taehyung.”

“Sudah tugasku sekarang hanya selalu disampingnya dan jangan melakukan kesalahan yang sama.” Han uissa bukannya membenci Ny. Kim, ia hanya tidak mau Taehyung kembali terlupakan. Ia hanya marah saat Taehyung jelas jelas melupakan obatnya tapi Ny. Kim tak tahu menahu tentang apapun itu.

“Terimakasih Han, aku akan menjaga Taehyung dengan baik.”

*****

“Hyun Joo-ah.”

Suara itu membuat Hyun Joo menolehkan kepalanya dengan terkejut, tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

“Hyung…”

“Mau mendengar sesuatu?” Hyun Joo langsung duduk samping pemuda itu, menatap dengan nyalang.

“Kenapa Jimin hyung ada disini?”

“Hanya ingin memberitahu sesuatu.” Hyun Joo masih tidak mengerti dengan kehadiran Jimin.

“Taehyung sangat menyanyangimu.” Senyum itu tampak begitu teduh tapi Hyun Joo tampak begitu jahat karena sering menghilangkan senyum itu.

“Apa yang kau katakan hyung, Taehyungie hyung jelas sangat menyanyangimu.”

“Dia lebih menyanyangimu Hyun-ah, mulai sekarang jaga dia eoh? Tetap disampingnya dan Jungkook, kalian harus bahagia bersama. Kau dan Jungkook akan kembali jangan khawatir, Jungkook hanya belum bisa memahami keadaannya.”

“Hyung…”

“Aku minta maaf sudah membencimu sebelumnya, aku hanya ketakutan Hyun-ah. Sekarang berjanjilah padaku untuk terus disamping Taehyung dan Jungkook sampai kalian benar benar bahagia meski tanpa aku. Gomawo.”

Senyum itu tampak begitu menggores hati Hyun Joo, Jimin langsung berdiri dari duduknya dan menatap Hyun Joo dengan teduh.

Tanpa suara Jimin langsung melangkah meninnggalkan Hyun Joo sedangkan Hyun Joo langsung berdiri dan berniat mengejar Jimin namun ia sudah menghilang lebih dulu.

“Hyung….”

Hyun Joo terbangung dengan nafas yang tidak teratur seakan ia baru saja selesai berlari, keringat dingin terus turun membasahi wajahnya. Nafas yang terengah engah dan juga tatapan yang tampak begitu kosong.

My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang