Sepuluh

2.3K 217 16
                                    

     
            Pagi harinya win bangun dari tidurnya, dan ia agak terkejut dirinya berada didalam ruang tidur milik tommy.

         Kepala win masih terasa pusing dan sedikit melayang, ia membangunkan tubuhnya untuk duduk. Sambil memijit keningnya, lalu fikirannya melayang dan...

     'aku menyukaimu..win'

     Suara itu terbenak dimemori win, dan kecupan yang terasa dibibirnya juga terbayang diotak win. "apa itu hanya mimpi?" bisik win. Ia tak bisa membedakan kenyataan dan mimpinya karna sewaktu bright datang ia sudah tak sadar karna pengaruh mabuknya.

      "kau sudah bangun win" tommy datang masuk kedalam kamarnya, melihat win yang sedang melamun sambil memegangi bibirnya.

     "tom, apa kau yang membawaku kesini?" ujar win langsung saja menanyakan hal itu. Karna ia ingin meyakinkan dirinya bahwa ciuman yang terjadi hanyalah mimpinya.

      "ehm.." Tommy terdiam sejenak, sangat ragu menjawab pertanyaan itu karna ia sekilas mengingat percakapannya dengan bright semalam.

     #jadi kau benar, seorang bintang sarawat? Kau teman jimmy, yang ada ditv itu"

     #Ya aku bright vachirawit. Dan kau benar, aku memang seorang yang kau ketahui"

     #ta..pi...kau bilang kau tidak ingat apa-apa?" tommy kala itu masih sangat terkejut dengan pengakuan bright.

    #aku tidak memberitahu siapapun diriku, karna aku tidak mau orang lain memandangku seperti layaknya seorang bintang. Tapi kini  kau tau siapa aku, jadi kumohon jangan beritahukan pada win tentang aku.#
      #kenapa, bukannya lebih baik dia tau siapa kau?#
     #aku akan memberitahunya nanti, tapi untuk saat ini jangan beritahukan hal itu#

     "tom" panggil win melihat tommy yang terdiam kelihatan memikirkan sesuatu "Hei tom"

     "Hah.."
     "aku itu sedang bertanya"

     "iya..iya apa?"
     "apa semalam kau yang membawaku kerumahmu,"
      "Ya, aku yang bawa kau kerumah karna kau mabuk semalam"
     "Apa bersama si bodoh itu?"
     "bodoh siapa?"
    "orang yang tinggal bersamaku? Apa ia juga datang menjemputku saat mabuk?" tanya win sekedar meyakinkan kalau ciumannya itu bukanlah nyata.
     Tom menggeleng, kembali berbohong seperti apa yang diminta bright. "hanya aku yang membawamu kerumahku"
     "ah syukurlah, ternyata itu cuma mimpi saja. Sibodoh itu tidak melakukan itu" ujar win kenapa tidak bisa membedakan antara nyata atau tidaknya.

     "siapa maksudmu si bodoh itu?" suara bright datang menyahut kalimat win.
    Win langsung terkesiap diam, tak mengira kalau orang yang ia maksud muncul begitu saja. "kenapa kau disini?"

     "Menjemputmu pulang." jawab bright "tadi aku dengar kau bilang bodoh apa itu aku maksudnya?"

      "ya tentu saja itu kau" sahut win

     "bukankah kau yang sebenarnya bodoh karna tidak pulang semalaman dan Membuatku cemas"

     "kenapa kau harus mencemaskanku,"

     "tentu saja, karna kau tidak ada didekatku saat tidur."
      "Hah, apa itu penting. kau itu hanya orang asing yang tidur dikamarku bisa dibilang kau hanya menumpang tinggal ditempatku" cetus win. Membuat bright terdiam sejenak, haruskah win mengatakan kalimat sekasar itu padanya. Kata menumpang tentu saja membuat win sadar kalau ia sedang menyinggung perasaannya, "ehm...maksudku bukan seperti itu, aku..."

     "kalau kau merasa aku asing bagimu, tidak apa. Aku mengerti kok," sambar bright, entah kenapa bright tak merasa perkataan win mengusik perasaanya, justru membuatnya tau bahwa win tak sembarang orang dapat menerima orang lain. "tapi suatu saat kau akan sadar bahwa orang asing ini nantinya yang akan kau harapkan dalam hidupmu"

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang