"Kamu jahat!" katanya sambil menahan amarah.
Aku hanya bisa diam dan terima semua kalimatnya, aku sudah bisa perkirakan ini sebelumnya.
"Seharusnya kita enggak pernah kenal. Makasih udah mau jadi sahabatku dulu" dia pergi, tinggalah aku yang kehabisan kata-kata.
Kenapa aku harus menyesal? Dia menyebalkan. Aku bertahan karena aku kasihan padanya, harusnya aku senang dia sudah pergi tapi aku tak bisa berbohong jika aku sayang dia.
Maafin aku Arestha ini semua demi kebaikan kamu. Aku berjalan menuju kelas dan duduk di kursi pojok belakang sambil menelungkupkan kepalaku. Aku lelah aku mau tidur dan berharap jika semua baik-baik saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dulu, Sekarang, Nanti
Teen FictionSudah kuputuskan, untuk tinggalkan dia dan aku sudah siap terima semua akibatnya