" Jika bukan karena ketidaktahuan,maka kamu tidak akan seperti ini! Pahamilah,jika semua itu salah,tidak ada yang benar,ataupun yang paling benar! "
-Harus Paham-_🌿_
Apa yang dikatakan oleh Lina benar,jika hari ini Irna akan kembali lagi kedalem. Walaupun keadaan masih Canggung,akan tetapi itu tidak masalah,toh mereka itu keluarga, lucu saja jika satu rumah tapi tidak saling kenal.
Dan Irna sudah kembali lagi dari rumah lama ke dalem sekitar setengah jam sebelum subuh,dan dia langsung bergegas menuju ke kamarnya untuk sholat dan juga mengaji. Irna paham,jika dia punya banyak tugas yang harus dia selesaikan,dan dia juga tidak bisa seenak hatinya membiarkan tugasnya sebagai seorang guru dan juga pemimpin pondok putri.
Dan pagi hari ini Irna berencana untuk membuatkan sarapan untuk anggota keluarga yang tinggal di dalem ini,apalagi setelah semalam pertikaian itu terjadi dan harus ada yang mengalah walaupun itu tandanya tidak kalah. Seperti saat ini,Irna sedang serius membuat masakan berbahan dasar sayuran dan juga daging,dan jangan lupakan dia juga dibantu oleh mbok. Nah asisten rumah tangga yang sudah bekerja dari dulu,entah kapan.
" Assalamualaikum! Mbok. Nah, Ustadzah Fara meminta untuk dibuatkan puding coklat! " Ujar Lina,karena dia pastinya belum melihat keberadaan sang tokoh utama siapa lagi kalau bukan kakaknya.
" Baik Ustadzah! Ada lagi yang diinginkan? " Tanya mbok. Nah,tahu saja kalau saya ingin makan rendang ( becanda mbok. Nah )
" Kalau Mas Falah kelihatannya tidak nafsu makan,kalau anak-anak seperti biasa,dan kalau saya terserah mbok. Nah saja! Ya sudah kalau begitu,saya pamit ya mbok! Wassalamu'alaikum! " Dan setelah itu Lina pergi menuju ke ruang sholat,untuk mengaji bersama dengan anak-anak.
Sedari tadi Irna melihat tingkah Lina di bagian dapur belakang,dan dia merasa jika Lina sudah paham apa tugas dan kewajibannya walaupun tidaklah semua,karena belajar harus perlahan tidak perlu terburu-buru.
" Mbok! Biar saya saja yang buat puding coklat dan juga susu hamil untuk Fara,kalau mbok yang antar saja ya nanti! " Ujar Ustadzah Wati,dan setelahnya dia membuat pesanan dari Fara. ( Restoran kali ah )
Dan setelah itu Irna segera membuatkan apa yang diinginkan oleh Fara,semarah apapun dia kepada Fara tetapi dia juga tidak tega melihat Fara sedih atau sedang terpuruk lainnya.
***
Dan ketika sarapan pun mereka masih belum mengetahui jika Irna sudah kembali ke dalem,walaupun saat ini masih tetap berada di dapur belakang.
" Kak. Lina,aku merasa puding ini bukan seperti buatan dari mbok. Nah,tetapi seperti buatan dari kak. Irna! " Jujur Fara,karena dia hapal betul akan perbedaan rasa kedua orang yang jago masak di dalem ini.
" Iya Bun,Vita juga merasa masakan ini buatan dari Umma! Benar kan Abi? Abi merasa tidak? " Dan tentu saja iya,karena dia tentu saja hafal dengan kopi buatan wanita paling dicintainya itu.
" Kak. Irna!? " Pekik tak percaya datang dari Lina,yang tadi dia ingin mengambil piring kecil untuk Alfaro dan dia melihat Irna sedang berada di sana,dan setelah tahu itu dia membawa Irna menuju ke ruang makan.
" Jadi bisa jelaskan kenapa kakak tiba-tiba datang ke dalem,dan tanpa ada satupun kami yang tahu? " Tuntut Lina.
" Sebelum itu,bisa jelaskan kenapa kejadian semalam bisa hadir? Apakah kalian lupa dengan hal itu? Bertengkar karena kurang dewasa,bertengkar karena cemburu,bertengkar karena tidak terima, bertengkar karena iri. Apakah hidup tenang dan aman itu akan segera lenyap dari muka bumi? Ya Allah Fara,kamu marah sama saya karena ucapan orang-orang itu? Oleh karena itu,sebelum mengambil keputusan itu dipikirkan terlebih dahulu!
Sekali-kali kamu itu juga tegas sama diri kamu sendiri,dan sekali-sekali juga kamu tegas sama orang lain! Dan kalian juga sudah salah,selalu mengiyakan apa yang dia inginkan tanpa melihat kedepannya! Saya itu marah,sedih,kecewa,tetapi saya tidak bisa dendam! Kurang baik apa saya? Sekali-kali pahami posisi orang lain,jangan selalu ingin orang lain paham akan posisi kamu! Nanti kan kalau orang lain itu lelaki akan hal itu,pergi dan tidak kembali kamu bersalah dan mengakhiri hidup sendiri.
Kalian itu juga harus paham,saya selalu berkata jika tidak sekarang dewasa kapan kalian akan dewasa? Sudah menikah dan juga sudah punya anak saja perilakunya lebih baik anaknya! Fara,saya ingin saya lebih keras kepada kamu! Bukan karena kamu itu paling muda atau apa jadi saya tidak bisa keras,tetapi karena itu kamu jadi merasa kamu benar dan orang lain salah!
Selain Fara,kalian juga harus paham! Kamu juga Mas,kepala rumah tangga itu harus tegas,adil,dan bijaksana,jangan saya saja yang harus jadi penengah dan korban! Ya sudah cepat habiskan,saya mau ketemu santri baru! " Jelas Ustadzah Wati panjang lebar,dan setelahnya mereka menghabiskan menu sarapan dengan Hidmat dan dengan tenang.
Dan akhirnya, pertikaian yang hadir diantara mereka telah pergi,dengan hanya sebuah masakan. Seperti inilah yang harus dilakukan, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin Dan jangan dengan kepala yang banyak asapnya.
_🌿_
" Kadang kita itu harus egois,dan jadi orang jahat untuk kepentingan bersama! Tetapi jangan jadi orang buruk untuk kesenangan pribadi! "
-Muachgirl-© Keluarga Abdullah
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA ABDULLAH ✔️
General Fiction🦌 : Tidak menerima segala jenis bentuk plagiat. Entah secara langsung atau tidak langsung,jika ingin di bagi silahkan untuk sertakan kredit ya dear. 🦌 : Jika membaca cerita ini,harap untuk vote dan komentar ya. Dan,kalau perlu follow juga. 🌾🌾🌾...