Bab 7 - Jujur

15 4 1
                                    

Seperti biasa setelah Rani kembali bekerja, Sefhia tidak lagi dibangunkan oleh teriakannya. Kini, hanya dering alarm yang berbunyi dan membangunkan Sefhia setiap pagi.

Setelah selesai mandi, memakai baju dan sedikit merias diri Sefhia berjalan ke dapur untuk sarapan dengan dua helai roti kupas dan olesan selai kacang, serta susu dingin yang ada di kulkas.

"Kemarin lo kenapa sih? Gak mau ngasih tau?" Tanya Abisatnya penasaran karena kemarin setelah pulang sekolah Sefhia menangis.

"Nanti juga tau. Btw lo, kak Putri, kak Riana sama kak Didit nanti sore pas gue pulang sekolah harus ada di rumah. Tolong kasih tau mereka bertiga ya." Ucap Sefhia sambil mengusap ujung bibirnya yang basah setelah minum susu.

"Ada apa?" Tanya Abisatya, lagi.

"Pokoknya turutin aja perintah gue, ini penting!" Sefhia berjalan buru-buru keluar rumah, karena teman-teman nya sudah ada di depan rumah Sefhia.

"Daaah." Ucap Sefhia sambil menutup pintu.

"Are you ready guys??" Ucap Saga setelah Sefhia selesai memakai sabuk pengaman.

"READYYY!!" Ucap Sefhia, Deftris dan Keana bersamaan. Setelah itu, Saga menancapkan gas mobilnya dalam-dalam membuat tubuh mereka bertiga terbanting kebelakang.

Setelah sampai di sekolah, mereka bertiga langsung pergi menuju kelas karena sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Ketika sampai di depan kelas Sefhia, Deftris, Keana dan Saga ikut masuk kedalam untuk mengantar Sefhia duduk. Ketika masuk, semua orang di dalam yang tadinya sedang asik mengobrol tiba-tiba diam dan memperhatikan mereka ber empat, membuat mereka merasa tidak nyaman.

"Ke kelas aja musti bawa antek-antek, manja banget." Celetuk salah seorang laki-laki.

Mendengar itu, membuat Deftris, Keana dan Saga menjadi emosi. Sedangkan Sefhia hanya diam saja karena dia kini sudah terbiasa dengan itu.

"Jadi laki mulutnya ko lemes banget." Ucap Saga.

"Lah apa kabar sama lo? Jadi laki ko lembek." Ucap laki-laki itu yang bernama Andre—si kapten basket yang arogan.

"Lembek gimana dah? Emang gue jelly? Badan gue sama lo juga bagusan gue kali! Mana yang katanya anak basket? Eh kapten basket ya? Tapi jarang latihan?" Saga memberi skakmat kepada Andre.

"Maksud lo apa?" Tanya Andre, yang mulai emosi.

"Kalo aja lo bukan anak pelatih basket disini, anak basket mana ada yang mau punya kapten kaya lo! Bapak sama anak sama aja, cih!" Ucap saga, membuat tingkat emosi Andre naik.

"Bangsat!!" Andre berjalan menghampiri Saga. Tangannya yang mengepal mendarat dengan keras di pipi Saga yang membuat tubuh Saga sedikit tersentak kebelakang.

Saga mengusap ujung bibirnya yang sedikit berdarah, menatap wajah Andre penuh emosi, membuatnya ingin menghabisi anak Arogan dan tidak berguna itu.

Saga berjalan mendekat. Menarik kerah baju seragam Andre lalu mendorongnya ke tembok, menonjok pipinya habis habisan membuat perempuan yang melihatnya menjerit ngeri.  Setelah itu Saga menghempaskan tubuh Andre ke lantai dengan keras, membuatnya terkapar lemas dengan wajah yang penuh luka.

Sefhia, Deftris dan Keana mengampiri Saga dan menarik tubuhnya yang siap untuk menghajar Andre lagi.

"Udah Saga!! Udah!" Ucap Sefhia sambil menarik tangan Saga.

"Anak kurang aja itu emang PANTES DI KASIH PELAJARAN BIAR GAK MAKIN SOK IYE!!" Teriak Saga, membuat orang-orang yang menyaksikannya bergidig ngeri melihat Saga yang menyeramkan.

Goodbye, Welcome Back. ABISATYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang