"Babe, setelah ini kita mau kemana?" tanya seorang gadis sambil bergelayut manja di lengan seorang pria dengan mata foxy tajamnya, Choi Yeonjun. Setelah mengetikkan sesuatu Yeonjun menyimpan handphone-nya ke dalam saku, ia tersenyum menatap si gadis sambil mengusap lembut pucuk kepalanya.
Mereka berdua sudah sampai di lobby sebuah apartemen sepuluh lantai menuju lift sambil saling berbisik genit dan terkekeh setelahnya.
Denting pelan menandakan lift telah sampai di lantai paling atas. Mereka pun berjalan dengan lengan masih saling bergandengan hingga sampai di depan sebuah pintu. Ketika sang gadis mengusak sensual bagian belakang kepala Yeonjun dan mencoba menarik tengkuk pemuda itu untuk mencium bibirnya, pintu apartemen terbuka dari dalam menampakkan sosok tinggi seorang pemuda dengan ekspresi datar menatap ke arah mereka.
Yeonjun menoleh, menatap ke arah pemuda tersebut sambil tersenyum miring. Si gadis yang merasa diacuhkan pun ikut mengalihkan pandangannya ke arah sosok baru yang muncul di antara momen dirinya dan Yeonjun.
"Junie, dia siapa?"
Pria itu lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap ke gadis dengan sebelah alis terangkat. "Aku? Tunangannya," ucapnya sambil menunjuk Yeonjun acuh tak acuh dengan ujung dagunya.
"Jun! Apa maksudnya ini?" tanya si gadis sambil menatap setengah bingung dan marah ke arah Yeonjun. Terlepas sudah gelayut manja antara keduanya.
"Benar kok, Hyerim-ah. Dia Soobin, tunanganku," jawab Yeonjun santai.
"A-apa?! Choi Yeonjun, kau gay?"
"I swing both ways, Darling," jawab Yeonjun dengan mata mengerling genit. "And with you, it has been fun," lanjutnya yang telak membuat Yeonjun dihadiahi sebuah tamparan dari Hyerim sebelum ia melangkah menjauh menuju lift dengan mata basah.
"Sudah yang ke berapa dalam bulan ini, Kak? Gak capek kamu tuh?" tanya Soobin setengah minat sambil masuk kembali ke apartemen mereka.
Yeonjun mengusap pelan pipinya yang kemerahan sambil mengikuti Soobin masuk ke apartemennya. "Baru yang ketiga, Binie. Oh and thanks buat yang tadi ya, thanks lagi. Dia mulai minta macam-macam."
Soobin memutar matanya malas. "Ya, ya. Kakak hutang budi banyak banget sama aku." Soobin lalu melangkah ke konter dapur mereka, membuka beberapa bungkusan makanan dan memindahkannya ke piring. "Ayo makan, aku tadi mampir beli makan malam dulu buat kakak sebelum pulang."
"Oh, Binie Binie my Binie. Terbaik," ucap Yeonjun sambil tersenyum lebar, merangkul pundak Soobin dengan tak lupa melemparkan flying kiss padanya. "Kak Junie sayang Binie deh."
Soobin terdiam, lalu mendecih malas. Mendorong tubuh Yeonjun dan duduk di depan makan malamnya. "Berisik, Kak."
Yeonjun tertawa.
Mereka makan dalam diam; Yeonjun yang lahap memakan makan malamnya dan Soobin yang perhatiannya lebih banyak terpusat pada benda pipih di genggaman, handphone.
Yeonjun mengangkat wajahnya, akhirnya tersadar bahwa tidak biasanya suasana makan malam mereka hening. Ia lalu mendapati Soobin sibuk dengan handphonenya sambil sesekali tersenyum pada layar pipih itu. Keningnya berkerut bingung. Tumben.
"Binie. Chatting dengan siapa sih? Kayaknya seru banget," tanya Yeonjun.
"Oh," Soobin menoleh sekilas pada Yeonjun lalu melanjutkan, "bukan siapa-siapa, Kak."
"Ayolah Binie~ Kakak ini sahabat kamu dari kecil. Kenapa gak jujur aja?"
"Serius, Kak. Dia bukan siapa-siapa, um, belum," jawab Soobin dengan sedikit nada malu terselip ketika menyebutkan kata belum di akhir ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YEONBIN - THE HEART WANTS WHAT IT WANTS
Fiksi Penggemar✿❀ It has always been you. ❀✿ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ (June 7th - August 20th, 2020 𖤐 Completed.) bxb Choi Yeonjun Choi Soobin Other characters will be added in the story.