"Sluuuurrrp." Itu adalah suaraku yang menyeruput ramyeon.
"Hmm... masitda (enak)" ucapku.
"Apa kau tidak makan seharian ini? Kau terlihat seperti akan memakan mangkuknya juga." Sindir Nic sambil menuangkan Soju di gelas.
"Ramyeon comes first, apa kau lupa?"
"Ya bagaimana aku bisa lupa jika setiap makan ramyeon kau selalu menceritakan filosofimu yang rumit itu."
"Hehe, geunikka (makanya), ramyeon itu sudah seperti sahabat tapi juga musuhku. Ini ramyeon terbaik setelah 3 bulan."
"Ck, ini." Kata Nic sambil menyodorkan gelas soju padaku. "Untuk merayakan ramyeon pertama setelah 3 bulan."
"Huuu... kau yang terbaik Nic." Kataku lalu meneguk dalam sekali teguk Sojunya lalu .... "kkkkhhhhh"
Nic hanya terkekeh melihatku.
Kami lalu terdiam. Ku pandang langit malam dari atap rumahku.
Yup. Sekarang kami sedang berada di atap rumahku dengan buku dan kertas-kertas laporan yang berserekkan di atas matras. Sejenak berhenti dan menikmati ramyeon dan soju.
"Ingin bercerita?" Tanya Nic, tiba-tiba.
Kupandang dirinya dari samping.
"Apa?"
"Ayolah, kau makan ramyeon setelah 3 bulan. Kau hanya makan ramyeon jika terjadi sesuatu."
Aku terkekeh. See! Nic itu tahu segalanya.
"Tahun ini kuota WA bertambah menjadi 7000."
"Oya? Bagus dong kalau begitu."
Aku tersenyum kecut.
"Kenapa merasa kau tidak begitu bahagia dengan kabar itu?" Tanya Nic setelah melihat raut wajahku.
"Ah, papamu ya?" Tanyanya lagi setelah paham.
Aku mengangguk sambil meneguk segelas soju lagi.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Nic lagi.
Aku menggeleng, "aku bahkan tidak bisa membayangkan apa jadinya jika dia tahu aku diam-diam mengikuti program pelatihan itu di tempat kursus."
Ya. Aku tidak bisa membayangkan murkanya ayahku jika sampai dia tahu. Dia mungkin akan menendangku dari rumah atau menghapus namaku dari kartu keluarga.
Oh! Entah kenapa hari ini aku lelah sekali. Kepalaku juga terasa sangat pening. Mungkin efek dari Soju. Ku merebahkan diriku di matras dan menutup mataku, dan akhirnya aku tertidur.
★★★
Kurasakan sinar matahari memaksa masuk ke kelopak mataku. Ku buka mataku dan berusaha menyesuaikan mataku dengan sinar matahari.
Aku bangun dan mendapati diriku berada di atap rumahku dengan berbalutkan kain. Buku-buku dan laporanku sudah tertata rapi disampingku. Bahkan sisa-sisa pergelutan ramyeon dan soju juga sudah bersih. Ku buka laptopku dan ajaibnya semua laporanku sudah selesai. Di bagian bawah terdapat notes "kau harus mentraktirku!"
Aku tersenyum membaca notes itu. Segera kubereskan buku, laporan, dan laptopku dan turun ke bawah. Hari ini hari minggu dan laporanku sudah selesai jadi aku bisa santai.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramyeon + Soju (Ramyeon Meogeullae)
عشوائيSemua berawal dari "do you like ramyeon?" "of course. Ramyeon comes first." "We should eat ramyeon together. With Soju too" "Yeah." "Then you should say 'ramyeon meogeullae?"