1. Air

66 14 34
                                    

1. AIR

Aku menatap buku dengan sampul merah muda di tanganku ini.
Sudah lusuh dan tampak sekali sudah tua umurnya.

Tanganku membuka lembar pertama buku tersebut, menyuguhkan untaian kata yang mengundang senyum.

Aku merasa bangga. Aku bangga.
Setidaknya penerus tokoh-tokoh hebat itu, teratai yang sebentar lagi mekar tersebut pernah meninggalkan jejaknya di sini.

Hanya satu hingga beberapa baris kalimat. Saat ini masih dapat dihitung dengan jari. Entahlah esok mereka kembali dan mengisinya lagi.

Aku membacanya dalam hati.

06 April 2020

AIR

“Seperti air, tidak perlu menonjol untuk selalu dibutuhkan„


Itu benar.
Tidak ada yang perlu disombongkan.
Semua orang punya kelebihan masing-masing, dan setiap orang memiliki cara tersendiri dengan kelebihan yang mereka punya.

“Air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, seperti cinta yang jatuh menjadi semakin dalam„

Seharusnya kata ini aku ucapkan untuk kekasihku. Tetapi sepertinya kami sedang tidak baik sekarang.

Aku sedang kesal, dia terlalu banyak bermain game daripada menghabiskan waktunya denganku.

“Air mata datang dari hati bukan dari otak„

Aku terkekeh sesaat.
Ada-ada saja.  Memangnya siapa yang bilang air mata datang dari otak hm?

“Biar semuanya mengalir bagai air„

Memang betul sih, semuanya telah diatur yang Maha Kuasa. Tetapi bukankah terdengar keputusasaan disini?

Lebah pernah mengatakan, bahwa aku harus berani menerjang angin agar sampai ke bunga dengan nektar banyak.

Dalam mimpi.
Maaf aku terdengar gila.

“Air, jadilah seperti air. Beribu manfaat untuk sejuta orang. Begitupun dengan kita, harus bermanfaat untuk semua orang„

Ah, aku jadi ingat dengan kata 'teman'.
Banyak yang bilang, teman itu munafik. Datang hanya saat perlu saja.

Tetapi seseorang pernah mengatakan padaku, bagaimana kalau kita mengubah mindset orang banyak tersebut.

Ganti kata 'hanya datang saat butuh' menjadi 'dia mengandalkanku.'


“Air. Bisa menenangkan tapi sewaktu waktu juga menenggelamkan

Tidak akan tenggelam jika kamu tidak berenang terlalu jauh. Apalagi pakai pelampung.

Jadi semuanya tergantung perbuatan kita, kalau kita baik tentu yang datang juga baik.

“Kita tidak dapat menyentuh air yang sama di sungai yang mengalir„

Kesempatan tidak datang dua kali.

Ah iya, beritahukan pada Arga kalimat di atas.
Kesempatan tak datang dua kali, jangan sampai aku diambil orang lain nantinya karena dia terus saja bermain game. 

Maafkan aku.
Jiwa narsismeku memang suka meronta-ronta.

“Dari hujan aku belajar bahasa air, bagaimana berkali-kali jatuh tanpa sedikitpun mengeluh pada takdir„

Aku ingin menangis saat ini. Entahlah, tapi yang ini membuatku merasa jatuh. Aku benar-benar tersentuh.

Aku merasa kecil sekali. Hanya terluka sedikit, hanya bertengkar sebentar, air mataku sudah luruh.
Aku selalu merutuki garis tanganku yang buruk. Takdirku yang tak bagus.

Padahal seharusnya aku bersyukur.

“Seperti air, tak tampak sedang panas atau dingin„


Don't judge the book by the cover.
Itu yang bisa aku serap dari kata tersebut.

Karena isi belum tentu sama dengan sampulnya.
Yang terlihat menarik di luar belum tentu memiliki makna yang luas di dalamnya.

Yang memakai gaun saja belum tentu wanita.

“Jika aku tak bisa menjadi salah satu di hidupmu cukup jadikan aku seperti air yang tidak bisa kau pegang tapi bisa kau rasakan„

Mungkin aku akan menyimpan baik kata-kata ini. Jikalau aku dan Arga putus, akan kukatakan,"pergilah. Mungkin kita memang tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Kalau mereka melukaimu,  kembalilah ke sini. Aku akan menunggumu disini."

Tapi mana bisa. Siapa yang mau diperlakukan seenaknya begitu.

Akan kutambahi sedikit.
"...lalu kau akan melihat bagaimana aku menemukan sosok yang sungguh mencintaiku, dan dirimu akan jatuh ke dalam luka yang lebih sakit lagi."

Jahat sekali.

Jangan beritahu pada Arga ya? Nanti kami bisa benar-benar berpisah.
Aku tidak mau, sudah terlanjur nyaman.

Maafkan apabila persepsiku ini terlalu norak dan membosankan. Aku hanya ingin sekedar berbagi.

Dikutip dari Presensi Granat Platinum pada 06 April 2020.

Terimakasih banyak atas  partisipasinya:

senjabffhj
mamozzas
Hackwacth
friikyblrn_
Melodyraiinn
memedajah
si-putri
ObelBlue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak Ini Punya KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang