"Hnmphh" Rizki menggeliat diatas ranjangnya subuh, dini hari, laki-laki itu masih kelelahan setelah akhirnya Olla kembali memberikan apa yang diinginkannya selama ini, "La, aku mandi besok aja ya, nanggung, ngantuk banget"
Olla hanya bisa menghembuskan napasnya kasar, akhir-akhir ini aktifitas ranjang mereka memang sedang panas-panasnya, Olla akhirnya merasakan juga menjadi pengantin baru yang sesungguhnya, pasca pengakuan keduanya beberapa hari yang lalu Olla tak lagi bersikap canggung pada Rizki.
Didepan cermin Olla mematut kembali tubuhnya yang terlihat lebih berisi, dalam hubungan seksual memang ada sedikit kendala yang dirasakan Olla, kadang dia merasa sesak jika Rizki menindihnya atau bahkan klimaks yang datang padanya agak lama dibanding perempuan lain.
Pagi harinya seperti biasa Olla bangun lebih awal, bahkan disaat suaminya belum bangun, seusai mandi Olla memang memutuskan untuk tidak mandi lebih dulu , Rizki bahkan belum lagi membuka matanya, entahlah memang karena kelelahan atau laki-laki itu memang malas membuka mata.
Diruang makan sudah ada Laudya yang tengah sibuk membantu menyiapkan sarapan, sahabat Olla itu memang sudah berniat untuk pindah, bahkan beberapa barang-barangnya pun sudah dikirim keapartemen hanya menunggu sipenghuni saja yang pindah.
Olla mendekat lalu memperhatikan dua orang yang tengah sibuk didapur, Laudya terlihat senang walaupun Olla tahu gadis itu lebih senang jika tinggal sendirian nanti.
"Ehh.. pagi La?" Sapa Laudya, masih dengan kesibukan yang sama.
"Pagi" Jawab Olla, "Sarapan apa nih?" Tanyanya lagi.
"Harusnya kamu bangun lebih pagi" Timpal mama Olla, "Siapkan sarapan buat suamimu"
Olla cemberut, hampir tiap hari mamanya mengomel tentang hal itu-itu saja, "Iyaa ma, Olla tahu. lagian ini juga masih pagi kan?" Tampik Olla.
"Iya kalau bisa bangunnya lebih dulu dari mama dong"
"Iyaa maaaa"
Laudya hanya tersenyum melihat kelakuan dua orang terdekatnya itu, Olla dengan sikap cueknya, dan mamanya dengan sikap bawelnya.
Nasi goreng, telur mata sapi, kerupuk udang dan the hangat untuk 4 orang sudah tersaji dimeja makan, jam setengah 7 semua anggota keluarga sudah berada disana kecuali Rizki. Olla sendiri sudah bersusah payah menelan air liurnya sendiri, nasi goreng itu begitu menggoda dimatanya, dan seperti biasa Olla selalu ingin makan lebih dulu bahkan tak memperdulikan Rizki yang belum keluar dari kamarnya.
"Olla!! Panggil Rizki dulu dong" Protes mama Olla, "Kebiasaan deh kamu tuh, kayak anak kecil aja"
Olla kembali memasang wajah masam, lalu dengan malas pergi kekamarnya, dan benar saja Rizki masih dalam posisi tidurnya yang tadi.
"Kii!!! Bangun!!!" Olla mengoyangkan tubuh Rizki, tapi laki-laki itu tidak merespon, "Kiii, sarapan tuh, aku udah lapar"
Rizki menggeliat, lalu mengucek matanya yang masih terasa lengket, "Sorry La, aku mandi dulu ya?" Ucapnya, lalu berdiri menuju kekamar mandi dengan tubuh polos yang sangat dikagumi Olla.
"Jangan lupa pake baju" Coleteh Olla dibelakang Rizki sebelum dia menutup pintu kamar mandi.
Tak bisa dipercaya, 3 orang itu masih belum memulai makan sarapan mereka, apakah benar jika ketiganya menunggu Rizki makan? Memang Rizki siapa sih? raja? Pikir Olla dalam hati.
5 menit Olla diam dan memerhatikan nasi goreng yang begitu ingin disantapnya saat itu juga, berbeda dengan Olla tiga orang didepannya justru dengan sabar menunggu, ada yang iseng memainkan ponsel, ada juga yang hanya duduk diam sambil membaca koran paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
RomanceOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...